Gereja Pantekosta Serikat di Indonesia Jemaat Ungaran

Posts tagged “upc

Seri PPA (Pendalaman dan Praktek Alkitab) 007. Tidak ada orang kaya, tidak ada orang miskin

  1. Tidak ada orang kaya, tidak ada orang miskin

pray_1024

Dalam Alkitab Anda Baca Dengan Keras Ulangan 15:4-6

Hafalkan Ayat Ini Kisah Para Rasul 4:34 ‘Tidak ada orang kekurangan di antara meeka’.

Kemudian Diskusikan Tentang Ini Apakah Gereja melihat lebih banyak ekstrim kecil dari kesejahteraan daripada dunia.

Sesuasu Untuk Dikerjakan Sebelum Pertemuan Akan Datang Jika mungkin, lakukan sesuatu kepada orang yang diberkati dan sangat miskin.

Tugas Tertulis Diploma Tuliskan satu halaman sehubungan dengan referensi yang dibuat Paulus yang seimbang dalam 2 Korintus 8:13.

Renungkan Kata Demi Kata dari Ayat Berikut 2 Korintus 8:13

Siapa yang berada dalam Kerajaan Tuhan yang menerima hal terbaik dari Tuhan tentang keuangan tidak hanya memiliki apa yang mereka butuhkan tetapi akan menginvestasikan kelebihan uang mereka, begitu kebutuhan mereka terpenuhi, untuk perluasan Kerajaan Tuhan. Paulus berkata kepada Timotius untuk mendapatkan kepuasan dari makanan dan pakaian (1 Timotius 6:8) dan jika setiap orang Kristen melakukan ini mereka akan memiliki banyak untuk diinvestasikan dalam perbuatan-perbuatan baik dari Kerajaan Tuhan. Sebagai hasilnya, mereka yang berada dalam Kerajaan Tuhan akan ada dalam mesyarakat ekonomi kasih dan stabilitas dimana saudara/I Kristen mereka cari, dan memberikan uang untuk membelanjai mereka, untuk menghapuskan kemiskinan dari antara umat Tuhan

Memang sudah pasti dan menjadi suatu skandal jika jika ada orang-orang dalam Kerajaan Tuhan yang benar-benar kekuarangan, tetapi tidak dilayani oleh saudara/I yang lebih kaya dalam Kristus. Melalui setiap orang dalam Kerajaan partisipasi dan investasi keuangan mereka dengan memberikan uang dalam perbuatan-perbuatan baik dan melakukan kasih di antara saudara/I, tidak akan ada orang miskin di dalam Kerajaan Tuhan. Penghapusan kemiskinan kedengarannya sangat baik dan benar baik dalam Perjanjian Lama maupun Baru, kita dapat melihat bahwa tujuan ini adalah secara khusus diminta oleh Tuhan dijalankan oleh umatNya.

Dalam Perjanjian Lama ada beberapa perintah sehubungan dengan uang dan secara khusus perintah untuk menghapuskan piutang setiap 7 tahun yang dibicarakan dalam Ulangan pasal 15 dan perintah untuk memberi persepuluhan dalam pasal 14. Adalah dalam konteks perintah-perintah inilah Tuhan menunjukkan keinginanNya supaya tidak ada kemiskinan di antara umat Tuhan. Bagaimanapun, seperti yang ditunjukkan oleh ayat yang dikutip di bawah ini, ini hanya bias terwujud jika semua umat Tuhan berpartisipasi dan taat atas perintah Tuhan ini dan memberi uang mereka. Terakhir lebih jauh dalam Ulangan pasal 28 kita lihat bahwa partisipasi dan ketaatan akan secara nyata memimpin orang-orang milik Tuhan akan menjadi orang yang paling kaya dan makmur di muka bumi.

Ulangan 15:4 ‘Tidak boleh ada kemiskinan di antara kamu, di tanah yang diberikan oleh Tuhan Allahmu kepadamu sebagai milik pusaka, dia akan memberkati kamu supaya kaya, jika hanya kamu penuh taat kepada tuhan Allahmu dan dengan hati-hati mengikuti perintah ini yang Aku berikan kepadamu pada hari ini’.

Ulangan 28:1 ‘Tuhan Allahmu akan membuat engkau di atas bangsa-bangsa di muka bumi. Semua berkat-berkat ini akan datang kepadamu dan menyertai kamu jika kamu menaati Tuhan Allahmu’.

Tujuan komunitas ekonomi dimana kemiskinan dihapuskan telah terjadi pada Gereja-gereja awal yang penuh kemenangan. Dengan kasih Tuhan yang dicurahkan ke dalam hati ereka dengan mengutus Roh Kudus, Gereja mula-mula sibuk untuk memenuhi kebutuhan mereka yang benar-benar kekurangan. Sebagaimana dua kutipan Alkitab di bawah ini tunjukkan, apabila ada kekuarangan di antara sudara-suadara, saudara-saudara memberikan lebih untuk menutupi kekurangan itu, perlu dicatat bagaimana sunguh-sungguhnya saudara-saudara kaya untuk memperhatikan kebutuhan dari saudara-saudara yang miskin. Tidak seperti orang-orang Kristen kaya sekarang, mereka lebih senang menginvestasika kelbihan uang mereka di dalam pembinaan jiwa-jiwa anak-anak Tuhan daripada harta kekayaan dunia.

Kisah Para Rasul 2:45 ‘Menjual harta benda mereka dan milik mereka, mereka memberikan kepada siapa saja yang membutuhkan

Kisah Para Rasul 4:34 ‘Tidak ada orang yang kekurangan di antara mereka. Karena terus menerus siapa yang memiliki tanah atau rumah menjualnya, membawa uangnya dan meletakkannya di kaki para Rasul.

Setelah memperhatikan tanggung jawab orang Kristen yang kaya pada Gereja mula-mula kita dapat berkata sebagaimana tidak ada orang miskin yang berkekurangan di dalam Kerajaan Tuhan maka sebaliknya demikian juga tidak ada orang yang benar-benar kaya yang berkelebihan di dalam Kerajaan Tuhan. Tetapi dengan pasti dikatakan bahwa itu adalah kasus dimana orang Kristen yang sangat kaya akan dipaksa oleh kasih akan Tuhan yang telah dicurahkan ke dalam hati mereka untuk membagi kekayaan mereka dengan saudara-saudari Kristen mereka yang benar-benar membutuhkan. Sebagai contoh, Rasul Yohanes bertanya bagaimana seseorang yang kaya, dan mengakui dirinya sebagai orang Kristen, tidak membagi kekayaan mereka dengan saudara yang miskin apabila ada kesempatan.

1 Yoh 3:17 ‘Jika ada seseorang yang memiliki harta kekayaan dan melihat saudaranya membuthkan tetapi tidak mempedulikannya, bagaimana mungkin ada kasih Tuhan di dalam orang itu’.

Sangat jelas, setiap orang dalam Kerajaan Tuhan tidak akan pernah secara pasti menerima penghasilan yang sama dan Yesus sendiri mengajarkan bahwa yang diberkati adalah yang tergantung pada iman yang penuh (Matius 25:10-30). Bagaimanapun, sementara terdapat kesenjangan yang luar biasa antara yang kaya dan miskin di dunia ini hal ini tidak boleh terjadi dalam Kerajaan Tuhan dan mereka yang ada dalam Kerajaan Tuhan ada dalam lingkungan yang mengasihi saudara dan jaminan keuangan. Gagasan tentang Kerajaan Tuhan membawa ke pada keseimbangan, dan jauh dari jurang kekayaang yang ekstrim, di iluminasikan oleh Paulus dalam ajaran besarnya tentang uang dalam 2 Korintus pasal 8 & 9.

Paul berargumentasi dengan orang Korintus bahwa dengan membantu orang-orang Kudus yang kekurangan di Jerusalem dengan membagi kekayaan mereka, suatu hari nanti orang-orang kudus di Jerusalem akan kembali dengan sukacita sehingga melahirkan suatu kata yang perlu dicatat sebagai “keseimbangan” digunakan dua kali.

2 Korintus 8:13 ‘Kehendaku adalah bukan supaya yang lain dikenyangkan oleh kelaparan kamu, tetapi supaya ada keseimbangan. Sekarangn ini kelebihan kamu akan mencukupi kekurangan mereka, sehingga pada gilirannya kelebihan mereka akan mencukupi kekurangan kamu. Sehingga akan ada keseimbangan’

Memikirkan diri sendiri, sifat keras hati dari manusia yang jatuh telah mengakibatkan masalah kekayaan yang ekstrim yang merupakan skandal yang menumbuhkan kemiskinan moral manusia. Di samping semua system politik yang mencoba untuk menghilangkan keekstriman ini, mereka telah semuanya gagal, karena mereka tidak akan mampu mengubah sifat manusia yang memikirkan diri sendiri. Hanya kasih Tuhan yang ditaburkan dalam hati manusia yang akan memulia untuk melihaat suatu keseimbangan yang lebih besar dari kekayaan.

 


Seri PPA (Pendalaman dan Praktek Alkitab) 006. Membiayai Perbuatan-Perbuatan Baik

PMDFO014

Buka dan Baca Alkitab Anda bersuara dari: Titus 2:11-14

Hafalkan ayat ini Ibrani 10:24 ‘Mari pertimbangkan bagaimana kita dapat berlomba satu sama lain dalam memajukan kasih dan perbuatan-perbuatan baik’.

Setelah itu diskusian ini Sebagai pribadi, pekerjaan baik apa yang anda percaya yang telah dipersiapkan oleh Tuhan bagi anda untuk anda kerjakan (Efesus 2:10)

Sesuatu Untuk dikerjakan sebelum pertemuan yang akan datang Dalam doa, tanyakan Tuhan supaya menyingkapkan perbuatan-perbuatan baik yang telah dipersiapkannya bagi anda

Tugas Tertulis diploma Tuliskan satu halaman mengapa tubuh Kristus harus membiayai perbuatan-perbuatan baik.

Renungkan kata-demi kata ayat ini Efesus 2:10

Kita lihat di pelajaran sebelumnya bahwsa apabila seseorang menjadi Kristen mereka memasuki Kerajaan Tuhan dan mendapatkan akses keistimewaan yang merupakan hak orang Kristen. Setelah membentuk bahwa Tuhan memberi kemakmuran kepada kita untuk memenuhi segala kebutuhan kita (bukan ketamakan kita), disini akan diungkapkan alasan kedua mengapa Tuhan mau membuat kita makmur, katakanlah, bahwa kita akan memiliki uang lebih untuk diinvestasikan dalam perbuatan-perbuatan baik dari KerajanNya. Ketika seseorang menjadi seorang Kristen, Roh Kudus datang dan tinggal bersamanya dan memimpin mereka sebagaimana dikatakan oleh firman berikut.

Yoh 14:17 ‘Tetapi engkau mengenalnya, karena dia tinggil bersama kamu dan ada di dalam kamu’

1 Korintus 6:19 ‘Tidakkah engkau tahu bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus, yang ada di dalam kamu’

Roma 8:11 ‘Dia yang membangkitkan Kristus dari kematian akan juga memberikan hidup kepada tubuh yang mati melalui rohnya, yang hidup di dalam kamu’

Sebagai hasil dipenuhi oleh Roh Kudus, ketika seorang menjadi seorang Kristen sifat mereka diubah ke dalam sifat ilahi Kristus sebagaimana Roh Kudus secara tetap mengarahkan orang itu bertindak seperti yang dilakukan oleh Kristus. Sebagai contoh,berbicara tentang Roh Kudus, Yesus sendiri berkata dalam Yoh 16:15 ‘Roh akan mengambil milikku dan memberitahukannya kepada kamu’. Karakter utama dari sifat ilahi bahwsa Roh Kudus akan mengilhami orang percaya berbuat kasih, karena Tuhan adalah kasih (1 Yoh 4:8). Kebenaran kasih ilahi ini diberikan kepada kita oleh Roh Kudus sebagaimana dikatakan dalam Roma 5:5

‘Tuhan telah menuangkan kasihnya ke dalam hati kita melalui Roh Kudus, kepada dia yang telah diberikan kepada kita’

Jadi perbedaan apa yang dibuat oleh kasih ilahi ini? Bagaimana akan seorang Kristen yang hidup dalam hidupnya yang sekarang dengan kasih ilahi bertinda berbeda dari orang yang bukan Kristen yang hidup dalam keterbatasan terbaik dari yang jatuh, jenis kasih manusia yang korupsi? Sebagai tanda kasih ilahi yang benar adalah bahwa itu selalu disertai dengan, dan diungkapkan oleh, perbuatan-perbuatan baik yang dilakukan untuk memuliakan Tuhan dan menarik orang lain kepadaNya. Dengan cara yang sama bahwa benih yang baik ditaburkan di hati seseorang dan itu akan selalu menghasilkan buah, ketika kasih Tuhan ditanamkan di dalam hati seseorang itu akan selalu menghasilkan perbuatan-perbuatan yang baik. Faktanya, ketika anda membaca cepat Alkitab sehubungan dengan perbuatan-perbuatan baik anda akan menemukan bukan hanya kasih, tetapi iman dan hikmat akan juga menyebabkan seorang Kristen melakukan perbuatan-perbuatan baik.

Ibrani 10: 24 ‘Mari kita pertimbangkan bagaimana kita berlomba satu sama lain dalam kasih dan perbuatan-perbuatan baik

2 Tes 1:11 ‘Dengan kekuatannya semoga dia memenuhi setiap tujuan baik dari kamu dan setiap tindakan yang didorong oleh iman kamu’

Yakobus 3:13 ‘Siapa yang bijaksana dan mengerti di antara kamu? Biar dia menunjukkan itu dengan kehidupan yang baik, dengan melakukan perbuatan-perbuatan baik dalam kebaikan yang datang dari hikmat

Dipastikan disana banyak kerinduan dari setiap orang Kristen untuk memuaskan kehendak yang diberikan oleh Tuhan untuk hidup dan bertindak dan melakukan perbuatan-perbuatan baik dan mengungkapkan kasih kemuliaan Tuhan dan menarik orang lain kepadaNya. Bukan hanya pribadi, sebagai tubuh kita membiayai dan melaksanakan perbuatan-perbuatan yang dapat kita selesaikan lebih banyak dengan bersama daripada kita semua bekerja dan melayani dengan diri sendiri dan milik kita sendiri. Kita akan menemukan sifat kita yang benar ketika kita melakukan tindakan-tindakan pribadi dan perbuatan-perbuatan baik dan menginvestasikan uang kita dalam penjangkauan tubuh yang mendemonstrasikan kasih Tuhan. Titus 2:14 adalah gambaran luar biasa yang menunjukkan bahwa Yesus telah ditebus kepada Bapa suatu suku orang-orang yang digunakan pada mulanya untuk berbuat dosa dan sihir, tetapi sekrang sangat senang melakukan perbuatan-perbuatan baik.

‘Yesus Kristus, yang memberikan dirinya sendiri kepada kita sebagai tebusan kita dari semua kedurhakaan berhala dan menyukikan untuk dirinya sendiri suatu orang yang menjadi miliknya sendiri, senang melakukan apa yang baik.’

Jadi, sejak setiap orang Kristen telah diberikan sifat yang suka dan senang melakukan perbuatan-perbuatan dan pekerjaan baik, Tuhan juga akan me. Faktanya, Tuhan begitu sangat cermat dan teliti dalam perencanaannya akan pekerjaan yang baik sehingga setiap anak-anaknya bekerja di dalamnya, sebelum dia menciptakan kita dalam kandungan ibu kita, dan faktanya sebelum dia menciptakan dunia, dia merencanakan dan merumuskan mereka. Karena Tuhan begitu lama mempersiapakan pekerjaan-pekerjaan baik sudahlah menjadi sewajarnya bagi kita menemukan apa rencana itu, melaksanakannya dan investasikan uang di dalamnya. Kutipan alkitab di bawah ini dari Efesus 2:10 menunjukkan misteri Tuhan yang mengenal kita dan merencanakan hidup kita sebelum kita lahir dan dipanggil menjadi anaknya untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik.

‘Karena kita adalah kawan sekerja Allah, diciptakan dalam Yesus Kristus untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan baik, yang telah dipersiapkan terlabih dahulu oleh Tuhan untuk kita kerjakan’.

Akhirnya, sebagaimana telah diberikan alasan di depan bahwa Tuhan meletakkan uang di tangan kita untuk memenuhi kebutuhan kita dan bukan ketamakan kita, dia juga akan meletakkan sejumlah uang di tangan kita untuk mendanai pekerjaan-pekerjaan baik yang dia inginkan kita tanggungjawabi. Alkitab di bawah ini diambil dari pelajaran besar tentang uang dalam keseluruhan Alkitab jelas menunjukkan kehendak Tuhan supaya kita makmur sehingga kita dapat membiayai pekerjaan-pekerjaan baik ini. Kita dapat menyimpulkan bahwa Tuhan yang sama yang telah meletakkan rohNya dalam kita, memberikan sifatnya kepada kita, memberikan kita suatu kehendak untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan baik, merencanakan pekerjaan-pekerjaan baik ini sebelum menciptakan dunia, juga akan melepaskan keuangan kepada kita untuk membiayai pekerjaan-pekerjaan baik ini.

2 Korintus 9:8 ‘Dan Tuhan mampu membuat semua anugerah tumpah kepada kamu, sehingga dalam setiap waktu dan dalam segala keadaan, mendapatkan semua yang kamu butuhkan, kamu akan berkelimpahan dalam setiap pekerjaan baik’.

 


Seri PPA (Pendalaman dan Praktek Alkitab) 004. Sangat Mengagumkan Kebaikan Tuhan

  1. Sangat Mengagumkan Kebaikan Tuhan

NCRSO020

Dalam Alkitab Anda Baca Dengan Bersuara: Lukas 12:32

Hafalkan ayat ini: Mazmur 35:27 ‘Tuhan akan ditinggikan, yang melakukan kebaikan bagi hamba-hambanya’.

Kemudian Diskusikan Tentang ini: Apakah anda benar-benar terkesan bahwa Tuhan akan memberkati Anda?

Sesuatu untuk Dikerjakan Sebelum Pertemuan Berikut: Tuliskan ketakutan anda yang paling besar dan doakan terus itu pada Tuhan

Tugas Tertulis Diploma: Tulsikan dalams atu halaman mengapa apabila kita percaya kita akan melihat kebaikan Tuhan dalam kehidupan kita (Mazmur 27:13)

Renungkan Kata Demi Kata dari Ayat Ini: Mazmur 23:6

 

Jadi, setelah melihat dari sejak awal dalam Alkitab hingga akhir, kebaikan dan kelimpahan dari Tuhan, bagaimana dapat firman Tuhan mempengaruhi anda?. Barangkali anda mempunyai pengetahuan tentang kebaikan Tuhan dan dan Alkitab telah menguatkan dan menegaskan bahwa pengetahuan yang and abaca dalam keseluruhan Alkitab dapat membangkitkan pengetahuan baru anda tentang kebaikan Tuhan. Barangkali anda mengalami suatu kesulitan untuk memahami bagaimana kebaikan Tuhan dalam hidup anda dan barangkali telah berpikir bahwa untuk menjadi orang saleh anda harus menjadi orang miskin – firman Tuhan kiranya telah mengubah dan memperbaharui pikiran anda. Firman Tuhan tidak menutupi karakter dan sifat dan sebagaimana kita percaya dan setuju firman Tuhan sehubungan dengan kelimpahan dan kebaikannya maka akan membangun kepercayaan dan suatu jaminan dari kebaikan Tuhan pada diri kita.

Buku Ibrani adalah suatu buku yang bertentangan menunjukkan perbedaan antara hubungan dengan Tuhan di bawah Perjanjian Lama dan dalam perjanjian Baru dan keyakinan dan kepercayaan serta keberanian yang dapat kita miliki dalam doa karena kita dapat menghampiri tahta anugerah. Dibawah ini beberapa kutipan dari Alkitab sehubungan dengan pendekatan kepada Tuhan dalam doa dan persekutuan – catat bagaimana kita YAKIN dipergunakan.

Ibrani 4:16 ‘Marilah kita mendekati tahta anugerah dengan penuh keyakinan, sehingga kita dapat memperoleh kemurahan dan menemukan anugerah untuk menolong kita pada waktu kita membutuhkan’

Ibrani 10:19 ‘ Karena itu, saudara-saudara, karena kita mempunyai keyakinan untuk masuk ke Tempat Maha Kudus oleh darah Yesus, melalui jalan baru dan hidup yang terbuka bagi kita melalui tirai, yaitu tubuhNya, dank arena kita telah memiliki seorang iman besar melalui rumah Tuhan, mari kita lebih mendekat kepada Tuhan dengan hati yang tulus dalam suatu jaminan iman yang penuh’

Kutipan Alkitab lainnya sehubungan dengan mendekat kepada Tuhan dalam doa mengantung kata YAKIN

Efesus 3:12 ‘Dalam Dia dan melalui iman kita dapat mendekati Tuhan dengan kebebasan dan keyakinan’

1 Yohanes 3:21 ‘Teman-teman yang kukasihi, Jika hati kita tidak menuduh diri kita sendiri, kita memiliki keyakinan di hadapan Tuhan dan menerima dari Dia apa saja yang kita minta’

1 Yohanes 5:14 ‘Inilah keyakinan yang kita miliki dalam mendekati Tuhan: bahwa jika kita meminta apapun juga sehubungan dengan kehendakNya, Dia mendengarkan kita.

Apakah anda merasa anda dapat mendekati Tuhan dengan penuh keberanian dan keyakinan dalam masalah keuangan anda – percaya dan yakin bahwa kelimpahanNya akan datang kepada anda sepanjang hidup anda? Sayangnya, orang-orang memandang Tuhan sebagai sesuatu yang sangat sulit untuk didekati dan tidak bersedia untuk memberkati, yang mengingingkan anak-anaknya tetap “miskin dan hina’ – akibatnya, mereka hanya memiliki sedikit keyakinan atau keyakinan yang kecil untuk mendekati Tuhan. Berdasarkan suatu pengetahuan tentang apa yang dikatakan oleh Alkitab sehubungan dengan kebaikan Tuhan, anak-anakNya dapat dikagumkan secara penuh oleh kebaikanNya dan dapat mendekati Dia dengan penuh keyakinan dan kepercayaan bahwa mereka akan memperoleh apa yang mereka butuhkan dan Tuhan memberikan kelimpahan sampai pada puncak.

Menyediakan waktu dalam Alkitab dapat melepaskan berkat-berkat yang terbuka ke dalam kehidupan kita sebagaimana ditunjukkan dalam Alkitab tentang karakter dan sifat sebenarnya dari Tuhan dan begitu pendapat kita tentang Dia berubah dan menuruti apa yang dikatakan oleh Alkitab tentang Dia, kita dapat santai dalam kebaikanNya. Banyak dari kita tidak bermasalah mendekati Bapa dunia kita ketika kita membutuhkan pertolongan dia untuk suatu kebutuhan atau masalah – bagaimanapun seharusnya ini harus lebih ditingkatkan dalam hubungan dengan bapa sorgawi. Barangkali, setelah anda membaca buku ini anda ada dalam kebutuhan keuangan yang mendesak dan anda membutuhkan campur tangan yang dramatis dari Tuhan dalam masalah keuangan anda – apakah anda percaya bahwa Tuhan bersedia dan dapat melakukan ini untuk anda? Apakah anda kagum dan terasa terjamin akan kebaikan dia yang ditujukan kepada anda?

Adalah sangat sulit berani dan yakin mendekati Tuhan di bidang keuangan jika anda tidak percaya bahwa kehendak Dia melakukan mujizat dalam bidang keuangan anda, sama seperti sulit untuk berani dan percaya kepada seseorang yang tidak anda kenal dengan baik dan tidak yakin bahwa mereka bersedia menolong anda. Setelah melihat melalui Alkitab tentang kelimpahan dari Tuhan, mengapa tidak mendekati Dia sekarang, dengan hati yang tulus dan iman bahwa dia secara penuh menjamin kebaikanNya kepada anda. Biarkan sinar firman Tuhan menerangi hati anda dan kagumlah akan kebaikanNya.

Alkitab berkata bahwa Tuhan akan memenuhi segala kebutuhan kita:

Mazmur 23:1 ‘Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku’

Mazmur 34:9 ‘Takutlah akan Tuhan, kamu orang kudusNya, karena orang yang takut akan Dia tidak pernah kekurangan. Singa-singa boleh tumbuh lemah dan kelaparan, tetapi siapapun yang mencari Tuhan tidak akan kekurangan suatupun yang baik’

Mazmur 84:11 ‘Tuhan menahan kebaikan dan kehormatan atas perbuatan tidak baik juga dia menahan dari mereka yang selalu menyalahkan’

Tuhan akan menyediakan segala sesuatu yang diperlukan untuk hidup (termasuk uang) kepada anak-anakNya:

2 Petrus 1:3 ‘Kuasa ilahiNya telah memberikan kepada kita segala sesuatu yang kita butuhkan untuk hidup dan keilahian melalui pengetahuan kita tentang Dia yang memanggil kita dengan kemulian dan kebaikanNya’

Roma 8:32 ‘Dia yang tidak menyayangkan putraNya, tetapi menyerahkannya untuk kita semua – bagaimana Dia tidak juga, bersama-sama dengan Dia, dengan anugerah memberikan segala sesuatu kepada kita?’

Alkitab berkata bahwa kita akan dibanjiri oleh berkat-berkatNya dan berkat-berkat Tuhan akan benar-benar mencari kita dan memburu kita hingga dia menemukan kita! .Catatlah bahwa Alkitab berkata bahwa berkat-berkat akan mencari kita – dia tidak berkata bahwa kita akan mencari berkat-berkat. Terlalu banyak orang Kristen yang mencari berkat-berkat Tuhan dan bukannya mencari Tuhan itu sendiri!. Carilah dengan keras Tuhan itu sendiri maka berkat-berkatNya akan mencari anda dengan keras juga.

Ulangan 28:2 ‘Semua berkat-berkat ini akan datang ke atas kamu dan menemani kamu jika kamu menaati Tuhan Allahmu’

Mazmur 23:6 ‘Sesungguhnya kebaikan dan kasih akan mengikuti aku sepanjang hidupku’

Maleakhi 3:10 ‘ Lihatlah jika Aku tidak akan membuka pintu-pintu gerbang surga dan mencurahkan berkat yang banyak kepada kamu hingga tidak ada lagi tempat untuk menampungnya’

Akhirnya, bagi mereka yang menderita kekurangan, mereka akan mempunyai suatu kelebihan uang untuk diinvestasikan dalam pekerjaan Tuhan.

2 Korintus 9:8 ‘Tuhan mampu membuat semua anugerah melimpah-limpah kepada kamu, sehingga dalam segala hal sepanjang waktu, mempunyai semua yang kamu butuhkan, kamu akan berlimpah-limpah dalam setiap pekerjaan baik’

2 Korintus 9:11 ‘Kamu akan dibuat kaya dalam setiap cara sehingga kamu akan menghasilkan dalam setiap usaha’

Yesus berkata di dalam Lukas 12:32 ‘Jangan takut, kawanan kecil, karena Bapamu telah dengan senang memberikan kepada kamu Kerajaan’ dan Pemazmur dalam Mazmur 35:27 ‘Tuhan ditinggikan, yang menginginkan kemakmuran bagi hambaNya’. Karena Tuhan senang untuk memberkati dan memberi kemakmuran kepada kita, apakah kita tidak akan senang dengan fakta itu dan percaya bahwa kebaikannya akan mengantar hidup kita.

 


Seri PPA (Pendalaman dan Praktek Alkitab) 003. Tuhan yang Berkelimpahan dalam Perjanjian Baru

  1. Tuhan yang Berkelimpahan dalam Perjanjian Baru

NFTSO003

Buka dan baca dengan bersuara Alkitab Anda 2 Korintus 8:9

Hafalkan ayat ini: 3 Yoh 2 ‘Saya berdoa supaya engkau menikmati kesehatan yang baik dan semua berjalan baik, bahkan jiwamu juga dalam keadaan baik’

Diskusikan ini: Dalam hal apa Yesus menjadi miskin, dan dalam hal apa membuat kita kaya

Lakukan sebelum pertemuan berikutnya Tuliskan bagian mana dalam hidup anda membutuhkan berkat Tuhan dan doakanlah.

Tugas Tertulis Diploma Tuliskan dalam satu halaman semua alasan dari Perjanjian Baru yang menyatakan Tuhan menghendaki Anda. (Jangan khawatir bila anda tidak dapat menuliskannya penuh sehalaman)

Renungkan kata demi kata ayat ini: Filipi 4:19

Kita pindah ke buku Kisah Para Rasul, kita melihat model orang percaya yang dikehendaki Tuhan bagaimana caranya mereka hidup – bukannya Yesus memberikan kebutuhan tiap orang secara langsung, melainkan orang percaya itulah yang menjadi tangan dan kaki Yesus untuk menyediakan kebutuhan bagi orang percaya yang lainnya. Dalam dua kutipan Alkitab berikut kita akan melihat kemenangan komunitas Masyarakat yang sepenuhnya berserah diri akan kasih Tuhan Yesus – katakanlah bahwa tidak ada orang miskin yang berkekurangan di antara mereka.

Kisah Para RAsul 2:45  “Semua orang percaya bersama dan mempunyai semua yang dibutuhkan. Menjual harta dan milik mereka, memberikan kepada siapa saja yang membutuhkan’

Kisah Para Rasul 4:34,’Tidak ada orang berkekurangan di antara mereka. Dari waktu ke waktu siapa yang mempunyai tanah atau rumah menjualnya, membawa uang hasil penjualan itu dan menyerahkannya di ‘kaki’ Para Rasul, dan itu semua dibagikan kepada orang yang membutuhkan’

Ketaatan kepada suara Roh Kudus seperti ini dapat ditemukan kembali dalam Kisah Para Rasul 11:29 dimana begitu suatu kebutuhan diketahui, murid-murid dalam kebersamaan memberikan orang yang membutuhkan itu berupa uang – masing-masing sesuai dengan kemampuannya (jika seandainya saja Gereja-gereja Barat melakukan hal itu sekarang ketika mereka mendengar tentang saudara Kristen di bagian dunia yang lain yang mengalami kekurangan).

Rujukan utama terakhir tentang uang di dalam kitab Kisah Para Rasul merupakan kitab yang sangat istimewa, yaitu ucapan Yesus yang tidak tercatat dalam Injil tetapi terdapat dalam Kisah Para Rasul 20:35 yang berkata, ‘Adalah lebih diberkati memberi daripada menerima’. Implisit dalam pernyataan ini adalah bahwa Yesus yang sama yang menghendaki para pengikutnya berpindah dari seorang yang menerima menjadi seorang pemberi akan menguatkan dan memberikan mereka anugerah dan kemampuan untuk melakukannya.

Bergerak dari Kisah Para Rasul ke dalam Surat-Surat Kiriman Rasul, Rasul Paulus memberikan pandangan yang luar biasa ke dalam Perjanjian Baru tentang tujuan uang dan petunjuk bagi pengikut Yesus dalam melakukan sesuatu yang berhubungan dengan uang. Dalam Roma Pasal 12 sebagaimana pemberian karunia seperti nubuat, mengajar dan memimpin kepada Gereja, Juruselamat yang bangkit juga telah komit untuk memberikan karunia memberi kepada Gereja yang perlu diajarkan, dikhotbahkan, dijalankan dan dipergunakan sedemikian sama seperti karunia-karunia rohani yang telah diberikan kepada gereja.

IDalam Roma 10:32 Paulus memberikan argumentasi bahwa jika Bapa telah memberikan Yesus, akankah Dia tidak memberikan yang lain juga kepada kita – apakah tidak ada alasan menyatakan bahwa uang termasuk dalam “yang lain juga” yang akan diberikan Bapa kepada kita?. Malahan, jika Bapa telah bersedia memberikan kepada kita pengorbanan terakhir dari PutraNya kepada kita, betapa besar keinginannya supaya kita menjadi sejahtera sehingga kita dapat bekerjasama dengan Dia untuk mewujudkan segala rencanaNya di bumi ini.

Selanjutnya kita akan berpindah ke 2 Korintus Pasal 8-9 kita akan melihat secara lengkap tentang perlakuan terhadap uang yang tertulis di berbagai tempat dalam Alkitab – bukannya supaya setiap orang berusaha merohanikan tentang kebenaran yang diajarkan oleh Paulus – semua pembahasan ini sehubungan dengan kekayaan dan kesejahteraab material – bukan kekayaan rohani, (walaupun dalam kitab Efesus Paulus mengajarkan tentang masalah ini). Kutipan Alkitab di bawah ini dengan jelas kembali menghubungkan kepada kita tentang keinginan besar dari Bapa membawa kekayaan dan kesejahteraan kepada umatNya – barangkali inilah yang dapat kita bagikan dengan orang lain.

2 Kor. 8:9   Supaya engkau mengetahui anugerah tuhan Kita Yesus Kristus, bahwa walaupun Dia kaya, demi untuk kepentingan kamu Dia menjadi miskin, sehingga dengan demikian melalui kemiskinannya itu kamu dapat menjadi kaya.

2 Kor. 9:8   Dan Tuhan dapat membuat semua anugerah berlimpah atas kamu, sehingga dalam segala sesuatu sepanjang waktu, kami memiliki semua yang kamu butuhkan, kamu berlimpah dalam setiap pekerjaan baik.

2 Kor. 9:11 Kamu nakan dibuat kaya dalam setiap cara sehingga kamu dapat menghasilkan dalam setiap usaha.

Masih ada tiga pembahasan utama tentang uang dalam surat-surat Paulus, semuanya memberikan kesimpulan yang sama bahwa hati Tuhan Bapa bermaksud supaya umatnya kaya dan sejahtera. Galatia 6:6-10 mendorong kita supaya memberi uang kepada tempat yang memberi kita makanan rohani dan dijanjikan bahwa jika kita tekun dalam pemberian kita dan memperlihatkan bahwa menyenangkan bagi Roh maka kita akan menuai dan panen dalam waktu yang baik. Dalam Filipi 4:10-20, Paulus memerintah orang-orang Filipi dalam kemitraan keuangan bersama dia dalam Injil. Sebagai hasil karena mereka rajin menabur secara keuangan, Paulus mendorong mereka melakukannya, ‘Allahku akan memenuhi semua kebutuhanmu berdasarkan kekayaan kemulianNya di dalam Yesus Kristus’.

Setelah memberikan peringatan keras atas keburukan kepada Timotius dalam 1 Timotius 6 atentang bahaya uang, Paulus mendorongnya untuk memerintahkan kepada orang-orang kaya supaya tidak memandang kepada harta kekayaan mereka tetapi “Meletakkan harapan mereka pada Tuhan, yang dengan kekayaannya melengkapi kebutuhan kita dengan segala sesuatu untuk kita nikmati’

Bergerak maju ke akhir dari Alkitab kita menemukan doa yang sangat jelas dan sungguh-sungguh oleh Yohanes, Rasul Kasih dalam 3 Yoh 2 bahwa kita akan menikmati kesehatan yang baik, keberhasilan dan kekayaan dalam semua bidang kehidupan kita. Karena Roh Kudus yang mengilhami Alkitab, Dia juga mengilhami doa itu, yang berarti bahwa itu adalah memang kehendak dari Tuhan (Roma 8:27) – jadi dengan sangat yakin kita dapat berkata bahwa kehendak Tuhan adalah supaya kita kaya dan sejahtera dalam semua bidang kehidupan kita.

Terakhir, dalam pandangan saya tentang usia dan melalui Alkitab kita datang kepada kitab terakhir Alkitab yang menjelaskan tentang warisan harta kekayaan yang telah disediakan oleh Tuhan kepada siapa yang telah mengikuti Dia. Wahyu 21:15-21 memperlihatkan kelimpahan yang dinikmati sendiri oleh Tuhan dan dengan senang hati dibagi dengan umatNya – demikian, seperti yang telah kita lihat dari Kejadian hingga Wahyu, kita tidak perlu menunggu hingga sampai di surga supaya kita dapat memasuki ke dalam warisan kita – Tuhan menghendaki supaya kita mengetahuinya di sini dan sekarang – akankah kita tidak masuk ke dalamnya?

 


Seri PPA (Pendalaman dan Praktek Alkitab) 001. Allah yang Berkelimpahan dalam Perjanjian Lama

  1. Allah yang Berkelimpahan dalam Perjanjian Lama

OJSSO011

Buka Alkitab Anda dan bacakan dengan bersuara:
Kejadian 12, 1-3

Hafalkan ayat ini: Yohanes 10.10 ‘Pencuri datang hanya untuk mencuri, membunuh dan membinasakan; Saya datang supaya mereka memperoleh hidup, dan hidup dalam berkelimpahan’

Diskusikan tentang ini: Apa yang anda pikir ketika Tuhan berkata melalui Maleakhi 3, 10-12 bahwa dia akan membuka tingkap-tingkap di langit

Sesuatu untuk dilaksanakan sebelum pelajaran berikutnya:
Jika Anda merasa tertarik dengan pelajaran pertama ini, jadi sebelum pertemuan berikutnya kita ingin melihat apakah anda dapat membawa seseorang yang lain dengan anda, mereka dapat segera mendapatkan pelajaran ini

Pekerjaan Tertulis Diploma:
Tuliskan satu halaman jelaskan berkat-berkat yang dijanjikan kepada umat Tuhan apabila taat dalam Ulangan 28.

Renungkan kata demi kata dari ayat berikut: Yeremia 29.11

Dalam tiga bagian pertama, panorama, tinjauan sejarah akan dilihat bagaimana Allah bersepakat dengan orang-orang dari abad pertama Adam hingga pelajaran sejarah dalam buku Wahyu. Karena kita melampaui suatu perjalanan usia kita dapat dengan yakin datang kepada suatu kesimpulan yang jelas dan tetgas – katakanlah, bahwa Tuhan adalah Tuhan yang berkelimpahan dan kaya; dan dalam beberapa bagian adalah kehendaknya untuk melihat umatnya memasuki kekayaannya dan menginginkannya kepada mereka.

Memasuki Firman Tuhan membawa terang (Mazmur 119:130) – sebagaimana kita menskan Alkitab dari Kejadian sampai Wahyu, terang cahaya Firman kebenaran Tuhan menyingkapkan kelimpahan, kekayaan, kehendak dan kemampuannya menjamin umatnya memasukinya.

Sejak permulaan kita melihat bahwa dunia dijadikan dan dipenuhi oleh bahan kebutuhan hidup, tanaman-tanaman, burung-burung dan pohon-pohon di dalam Kejadian 1:27-31 kita lihat bahwa Adam telah diberikan wewenang untuk berkuasa atas harta peninggalan yang banyak dan luar biasa ini.

Layak untuk diingat bahwa dunia ini dijadikan untuk dinikmati oleh Tuhan dan umatNya – adalah jelas di sini bahwa itu tidak dimaksudkan untuk setan dan para pengikutnya. Kejatuhan manusia membawa Setan dan keinginannya mencuri, membunuh dan membinasakan, satu harta peninggalan yang luar biasa yang sekarang diserang oleh duri dan onak (Kej. 3:17-18). Pertempuran yang telah dimulai sejak lama ini masih sedang berlangsung hingga hari ini; Yesus menyederhanakan dengan mengatakan bahwa Dia datang untuk memberi kita hidup, kesehatan, kekayaan dan segala sesuatu yang baik tetapi setan akan datang dan merampok harta kekayaan yang merupakan warisan Tuhan kepada kita (Yoh 10:10)

Tuhan menyatakan dirinya sendiri kepada Abram sebagai Tuhan yang berjanji; Dia memberikan tujuh kepadanya – semuanya berpusat pada keinginannya terutama memberkati Abram, dan melalui dia memberkati keseluruhan dunia (Kejadian 12:1-3) – nyata bahwa di dalam Abraham Dia menemukan seseorang untuk menggenapi tujuan yang pertama telah diberikan kepada Adam. Begitu Besar kehendak Tuhan memberkati Abraham (dan akhirnya seluruh dunia) bahwa dia menegaskan janjinya kepadanya beberapa kali (Kejadian 15:1, 17:3-6, 18:17-18, 22:17); dan sebelum dia mati dikatakan kepadanya bahwa “Tuhan telah memberkati dia dalam segala hal ” (Genesis 24:1)

Jika kita melihat pada zaman Musa kita melihat umat tuhan (dan keturunan Abraham) memasuki rencana dan mimpi yang telah disingkapkan oleh Tuhan kepada Abraham (Keluaran 1:7) – bahkan ketika mereka masih dalam perbudakan. Sebagaimana Adam telah diberikan warisan harta kekayaan yang banyak dan berlimpah ruah – Musa juga diberikan suatu tujuan yang susunannya sama yang tanah perjanjian yang berkelimpahan susu dan madunya (Keluaran 3:8), sebagaimana telah diberikan kepada Abraham (Kejadian 12:6-7). Orang Israel tidak meninggalkan perbudakan sebagai orang miskin –mereka menjarah orang-orang Mesir (Keluaran 3:21-22; 12:36) sebagaimana Tuhan janjikan kepada Abraham terbukti benar (Kejadian 15:14)

Selama waktu persiapan memasuki tanah perjanjian dan orang Israel menjadi tidak percaya dalam padang gurun; seperti waktu yang lama di Mesir, bahkan dalam siatuasi tidak dalam kehendak Tuhan, kemurahan dan anugerah Tuhan masih diberikan kepada umatNya. Mereka mengalami mujizat berkelanjutan ketika meminta makanan yang diturunkan dari surga, pakaian mereka tidak menjadi usang dan disamping semua keheranan itu, alas kaki mereka juga tidak lapuk (Ulangan 8:4 & 29:5). Secara tetap, warisan harta kekayaan yang menjadi milik mereka dibawa kembali menjadi perhatian mereka sehinga mereka dipaksa memasuki kepenuhi pemberian Tuhan: (Ulangan 5:33, 6:10, 8:10 & Yosua 1:8). Dalam Ulangan 28 kita melihat pernyataan yang tegas bahwa kemiskinan adalah kutuk dan kelimpahan adalah kehendak Tuhan kepada umatNya – apakah pasal ini tidak jelas mengungkapkan rencana baik Tuhan kepada umatNya?

Salomo barangkali dapat dilihat sebagai orang paling kaya yang pernah ada; dan alasan mengapa dia menjadi paling kaya adalah karena Tuhan yang membuatnya menjadi kaya. Dalam 1 Raja 3:10-14 Salomo meminta hikmat, tetapi sebagaimana kemudian disingkapkan kepada kita dalam Amsal 3:16  (ingat bahwa dia yang menulis Alkitab itu!), siapa juga yang meminta hikmat akan mendapatkan kekayaan dan penghormatan, bandingkan sendiri hasilnya dengan 1 Raja 10:14-29.  Berbicara tentang hikmat, bagaimana buku hikmat dalam Ayub, Mazmur, Amsal dan Pengkhotbah tunjukkan? Baik, disamping semua pencobaan dan penderitannya, Ayub 42:10-16 menyingkapkan bahwa kata akhir firman Tuhan dalam semuanya telah terjadi bahwa Ayub menikmati kekuayaan luar biasa kembali, dan bahkan dalam ukuran yang semakin meningkat. Untuk buku hikmat yang lain, mereka berbicara untuk diri mereka sendiri:

Mazmur 25:13 ‘Dia akan menikmati hari-harinya dalam kekayaan, dan anak cucunya akan memiliki tanah.
Mazmur 35:27 ‘Tuhan ditinggikan, oleh orang yang dikasihinya
Mazmur 128:2 ‘Kamu akan memakan roti jerih payahmu, berkat-berkat dan kekayaan akan menjadi milikmu’
Amsal 10:22 ‘Berkat Tuhan membuat kaya, dan tidak ditambahkannya masalah ke dalamnya’
Amsal 13:21 ‘Kekayaan adalah imbalan atas kebenaran’
Pengkhotbah 2:26 ‘Kepada orang berdisa dia memberikan pekerjaan untuk mengumpulkan dan menyimpan kekayaan itu kepada orang yang disenangi oleh Tuhan’.

Bahkan dalam pembuangan di Babel, Tuhan membangkitkan seorang Nabi untuk mewujudkan rencana-rencana baik atas umatnya dan kehendaknya atas mereka. Orang sering mengutip dari Yeremia 29:11 untuk menunjukkan kebaikan Tuhan, yang secara pasti benar; tetapi bahkan lebih lagi benar dan sesuai dikatakan kepada orang buangan, umat pemberontak ‘Karena Aku tahu rancangan-rancanganku kepadamu’ kata Tuhan, ‘Rencana-rencana memperkaya kamu dan tidak mencelakakan kamu, rencana-rencana yang memberikan kepadamu harapan dan masa depan’. Terakhir, setelah pembuangan ke Babel, pasal terakhir dari Kitab terakhir Perjanjian Lama kita melihat Tuhan menguatkan umatnya untuk bekerjsama dengan Dia sehingga dia dapat membuka tingkap-tingkap di langit  dan mencurahkan begitu banyak berkat sehingga umatnya akan kebanjiran olehnya (Maleakhi 3, 10-12).

Jadi dari pasal-pasal awal dari buku pertama Perjanjian Lama hingga pasal terakhir dari buku terakhir, dari Eden ke Mesir, ke padang gurun, ke Kanaan dan bahkan ke Babel, kita melihat Tuhan mendorong dan mengingatkan umatnya tentang harta kekayaan dan kelimpahannya.

 


Warta Kasih hadir di Youtube

Jamak sekali pemandangan tangan lelaki, perempuan, tua-muda dimana saja sedang mengutak-atik gadget, iPhone, iPad, smartphone, android atau apapun bentuk alat komunikasi berbasis internet.

Salah satu situs yang paling banyak dibuka orang ternyata Youtube yang berisi aneka rupa video. Jelas kenyataan ini menjadi ruang peluang bagi kita untuk mengabarkan keselamatan dan sukacita surgawi.

@ 0 006Klik foto di atas untuk masuk ke link Youtube Warta Kasih

Untuk itulah kini Warta Kasih juga turut hadir mengisi hiruk pikuk Youtube dengan renungan audiovisual yang berasal dari banyak sumber, antara lain Pelita Hidup, Cahaya Pengharapan, Sabda dan lainnya. Kami sangat bersyukur ketika Pelita Hidup dan Cahaya Pengharapan memberikan ijinnya bagi kami untuk menggunakan renungan dan bahan ajarannya di renungan audiovisual Warta Kasih.

Yang dimaksud dengan renungan audiovisual disini berupa materi video yang berisi teks bacaan renungan disertai rekaman suara pembacaannya. Jadi video Warta Kasih bisa dibaca dan bisa pula didengarkan.

@ 0 Logo wk3a

Dengan renungan audiovisual Warta Kasih ini, kami berharap sesibuk apapun atau dimanapun jemaat berada, tetap dapat menerima anugrah sejati dengan gadget yang digunakan untuk saluran berkat. Semoga bermanfaat.

 


APSINTUS (Bagian II)

II. MENGENALI APSINTUS

A. SUMBER DAN CARA PENYUSUPAN APSINTUS

Mari kita kaji kembali Wahyu 8:10-11

Lalu malaikat yang ketiga meniup sangkakalanya dan jatuhlah dari langit sebuah bintang besar, menyala-nyala seperti obor, dan ia menimpa sepertiga dari sungai-sungai dan mata-mata air. Nama bintang itu ialah Apsintus. Dan sepertiga dari semua air menjadi apsintus, dan banyak orang mati karena air itu, sebab sudah menjadi pahit.”

Apsintus adalah nama lain Iblis. Apsintus bersumber dari Iblis. Berbagai bentuk pengaruh Iblis nampak di mana-mana dalam dunia ini. Dalam zaman modern ini, justru sedang terjadi kebangkitan hebat berbagai bentuk kepercayaan kepada Iblis dan pekerjaannya. Kita perlu mengetahui siapa dia.

Siapakah Iblis itu? Dia adalah malaikat yang telah jatuh, ciptaan Allah. Kedudukannya paling tinggi, dia diurapi untuk menaungi takhta Allah. Dia penuh hikmat sampai Kejahatan muncul dalam dirinya (Yehezkiel 28:15).

Allah tidak menciptakan Iblis sebagai makhluk jahat; dia menjadi demikian ketika oleh kehendak bebasnya sendiri dia kehilangan posisi dan statusnya. Dia mencoba menjadikan dirinya setara dengan Allah, bahkan merebut posisi Allah ( Yesaya  14:12-14). Kesombongan dan ambisi dirinya yang jahat itulah yang menjadi alasan mengapa dia dikeluarkan dari surga. Pemberontakannya itu diikuti oleh jutaan malaikat yang lebih rendah yang kini mengabdi dia sebagai pesuruh-pesuruhnya. Dia dikenal dengan banyak nama dan fungsi dalam Alkitab, di antaranya ialah: “lawanmu” (1Pet 5:8,9), “ilah zaman ini” (2 Korintus  4:4), “penguasa kerajaan angkasa” ( Efesus 2:1-3), “pendakwa saudara-saudara” (Wahyu 12:10; Ayub 1:6-12), “musuh” (Mat 13:39), “si pencoba” (Mat 4:3), singa yang mengaum-aum (1Pet 5:8-10), bapak segala dusta (Yohanes 8:44), penyesayat (Wahyu 12:9), pembunuh manusia (Yohanes 8:44).

Mengutamakan TUHAN & Dipulihkan

Mengutamakan TUHAN & Dipulihkan

Di manakah lingkup kekuasaan Iblis? Bukan di neraka dengan sebatang garpu raksasa! Dia bukan, dan tidak pernah akan menjadi penguasa neraka. Dia kelak akan menjadi salah satu korban neraka, yang sebenarnya disediakan khusus untuk dia dan pengikut-pengikutnya (Mat 25:41). Dia berjalan mengelilingi dan menjelajahi bumi (Ayub 1:6 dan Wahyu 12:10). Dia adalah “penguasa kerajaan angkasa”. ( Efesus 2:2)

Seperti apakah Iblis? Nama-namanya sebagaimana yang dibeberkan Alkitab seperti terurai di atas, menelanjangi sifat dan misinya. Berikut adalah tiga hal penting yang harus kita ingat:

  1. Iblis menipu, mengubah dirinya menyerupai “malaikat terang” ( 2 Korintus  11:14)
  2. Iblis mencobai, seperti yang dilakukannya pada  Yesus (Matius 4:1-11).
  3. Iblis menggelapkan pikiran orang yang tak beriman, agar mereka tidak dapat datang kepada terang (2 Kor 4:4).

Iblis senantiasa berusaha mengendalikan sistem dunia ini sebagai ilah zaman. 1Yohanes 2:16 membeberkan semangat zaman ini: “Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.”

Banyak lelucon dibuat tentang si iblis, tetapi iblis bukanlah lelucon! Dewasa ini, bahkan orang-orang terpelajar, belajar ilmu klenik dan okultisme. Banyak orang tidak sadar bahwa dirinya sedang mendekati Iblis. Mereka dikelabui, karena menurut  Yesus, Iblis adalah bapak pembohong terbesar di segala zaman. Dia disebut si pendusta. Untuk mencapai maksud-maksudnya, Iblis membutakan orang tentang kebutuhannya akan Kristus. Di dunia ini, ada dua kekuatan dahsyat sedang bekerja, kuat kuasa Kristus dan kuat kuasa jahat. Anda diminta untuk memilih salah satu di antaranya.

Berikut kita kaji caranya menyusup. Dalam Wahyu 8:10-11 disebutkan bahwa apsintus menimpa sepertiga dari sungai-sungai dan mata-mata air, dan sepertiga dari semua air menjadi apsintus, dan banyak orang mati karena air itu, sebab sudah menjadi pahit.”

Apsintus masuk ke dalam kehidupan manusia melalui sungai dan mata air.  Sungai dan mata air seringkali dihubungkan dengan janji Tuhan mengenai berkat. Dengan kepandaian tipu muslihatnya Iblis menyusupkan apsintusnya lewat berkat yang kita terima. Siapakah manusia yang dalam hidupnya tidak memerlukan air? atau tidak memerlukan berkat Tuhan? Di sinilah dituntut kewaspadaan, hubungan yang erat dan kebertautan kita dengan Tuhan  Yesus yang tidak boleh terlepas sekejap pun.

Selanjutnya tentang sungai dikatakan dalam Alkitab akan arti penting dan betapa mudahnya manusia terkena apsintus dalam berhubungan dengan sungai. Berikut beberapa uraian mengenai sungai :

a. Sungai berguna untuk:

1. Menyediakan air minum bagi rakyat. Yeremia 2:18

2. Perniagaan.  Yesaya  23:3

3. Membasahi tanaman. Kejadian 2:10

4. Mandi. Kel 2:5

b. Tepi-tepi sungai terdapat :

1. Banyak ditumbuhi teberau. Kel 2:2,5

2. Banyak ditumbuhi pohon-pohon. Yehezkiel 47:7

3. Seringkali didatangi binatang buas. Yeremia 49:19

4. Seringkali didatangi burung merpati. Kidung Agung 5:12

5. Seringkali airnya meluap. Yosua 3:15; 1Tawarikh 12:15

6. Suatu tempat yang seringkali didatangi manusia. Mazmur 137:1

7. Biasanya subur sekali. Mazmur 1:3;  Yesaya  32:20

c. Kebun-kebun sering kali letaknya di tepi sungai – . Bilangan 24:6

d. Kota-kota sering kali didirikan di tepi sungai- . Mazmur 47:5; 137:1

e. Banyak sungai yang dapat di seberangi beberapa tempatnya. Kejadian 32:22; Yosua 2:7;  Yesaya  16:2

f.  Sungai melukiskan:

1. Kasih karunia yang berlimpah-limpah di dalam Kristus.  Yesaya  32:2; Yohanes 1:16

2. Pemberian dan kasih karunia Roh Kudus. Mazmur 46:5;  Yesaya  41:18; 43:19,20; Yohanes 7:38,39

3. Kelimpahan. Ayub 20:17; 29:6

4. Kesukaran yang sangat berat. Mazmur 69:3;  Yesaya  43:2

5. Orang yang menghindari hukuman.  Yesaya  23:10

6. ( sungai yang membanjir) keselamatan dan kekayaan orang-orang kudus.  Yesaya  66:12

7. (Pohon yang berbuah lebat di tepi sungai- ) kesejahteraan yang terus-menerus. Mazmur 1:3; Yeremia 17:8

8. (Sungai menjadi kering) hukuman Allah.  Yesaya  19:1-8; Yeremia 51:36; Nahum 1:4; Zakharia 10:11

9. (Sungai meluap) hukuman Allah.  Yesaya  8:7,8; 28:2,18; Yeremia 47:2

Betapa beragamnya pemanfaatan sungai dalam peradaban kehidupan manusia sehingga manusia bergantung pada sungai dan bagaimana sejarah duniaselama puluhan abad memperlihatkan bahwa peradaban-peradaban besar dunia terbentuk berkaitan dengan keberadaan sungai, telah menggambarkan bahwa sebenarnya peradaban dunia ini sudah dicengkeraman Iblis, kecuali bagi anak-anak Allah. Sungai yang dilukiskan pada Wahyu 8:10-11, dapat diartikan secara luas sebagai penyedia air minum bagi rakyat, tempat perniagaan, untuk membasahi tanaman, untuk mandi, sementara di tepi-tepi sungai terdapat  banyak ditumbuhi teberau, banyak ditumbuhi pohon-pohon, seringkali didatangi binatang buas, seringkali didatangi burung merpati,  seringkali airnya meluap, tempat yang seringkali didatangi manusia, biasanya subur sekali, kebun-kebun sering kali letaknya di tepi sungai, kota-kota sering kali didirikan di tepi sungai, banyak sungai yang dapat di seberangi beberapa tempatnya,  sungai melukiskan kasih karunia yang berlimpah-limpah di dalam Kristus, pemberian dan kasih karunia Roh Kudus,  kelimpahan,  kesukaran yang sangat berat, orang yang menghindari hukuman (sungai yang membanjir) keselamatan dan kekayaan orang-orang kudus (Pohon yang berbuah lebat di tepi sungai ) kesejahteraan yang terus-menerus. (Sungai menjadi kering) hukuman Allah, (Sungai meluap) hukuman Allah.

 

  1. B.    Jenis-jenis Apsintus

Tidak terhitung lagi sebenarnya jenis apsintus, karena semua benda dapat disusupinya. Semua komoditas yang berhubungan dengan manusia telah terjangkiti racun segala jaman ini. Kalau racun yang lajim kita kenal umumnya masuk lewat mulut, selaput mata, hidung (pernafasan), lubang pori-pori kulit, atau lewat luka terbuka lainnya, maka racun apsintus ini dapat masuk melalui seluruh indra manusia, juga tersimpan lebih mendalam dalam benak manusia, baik secara sadar maupun tak sadar. Baik berupa peragaan langsung, gambar, tulisan, film, baik yang berbentuk buku, majalah, koran, tabloid, video tape, VCD, radio, tape, kaset, TV, internet, komputer, telepon genggam dan sebagainya. Kemajuan teknologi informasi adalah juga arus sungai maha hebat (yang tepinya banyak ditumbuhi “pohon-pohon” ==> (manusia), seringkali didatangi “binatang buas”==> (Iblis), seringkali didatangi “burung merpati ==> (Roh Kudus), seringkali airnya meluap, tempat yang seringkali “didatangi manusia”, biasanya “subur sekali”==> (banyak berkat), “kebun-kebun” ==> (tempat usaha/ kerja) sering kali letaknya di tepi sungai, “kota-kota” ==> (pusat peradaban) sering kali didirikan di tepi sungai, banyak sungai yang “dapat di seberangi”==> (sarana transportasi/ komunikasi) beberapa tempatnya) yang digunakan oleh Iblis menyebarkan apsintusnya bagi semua orang yang dapat dijangkaunya.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa dalam kebudayaan Timur kita, keterbukaan pada hal-hal batin membuat masyarakat sangat terbuka pada pengaruh okultisme. Gejala ini tanpa terkecuali melanda peradaban kota dan kalangan intelektual atas. Kekosongan rohani yang tidak terisi oleh kemajuan zaman, membuat kecenderungan balik pada okultisme menjadi makin kuat. Okultisme merupakan gejala kemerosotan suatu peradaban.

Istilah “occult” sendiri sangat samar, mencakup secara luas hal-hal yang dianggap rahasia, tersembunyi, mistik dan metafisik dan sering dianggap menyangkut perkara-perkara di luar indra biasa. Pada umumnya, hal-hal berikut ini dianggap tercakup dalam okultisme:

  • Spiritisme: Kepercayaan bahwa manusia dapat berhubungan dengan orang  mati dalam rangka mencari wahyu dari dunia seberang sana.
  • Clairvoyance: Kepercayaan bahwa orang tertentu memiliki kemampuan ekstra indra, yang membuatnya sanggup melihat yang tidak nampak jelas.
  • Peramal nasib: Meramalkan nasib atau masa depan dengan melihat telapak tangan, kartu, daun teh, dan sebagainya.
  • Astrologi: Kepercayaan bahwa masa depan dapat dibaca dengan mempelajari letak dan hubungan matahari, bulan, bintang-bintang dan  planet-planet.
  • Horoskop: Perkembangan astrologi yang meramal berdasarkan peta zodiac. Nasehat-nasehat diberikan (biasanya dalam majalah dan surat kabar) berdasarkan ramalan peristiwa-peristiwa masa depan.
  • Pedukunan: Sistem agama sesat ini berakar pada kebiasaan-kebiasaan dan    kepercayaan kuno. Dukun-dukun dengan suasana, upacara, alat, mantera dan syarat tertentu, berdasarkan kitab-kitab gaibnya, menyatakan diri sanggup berhubungan dan mengendalikan kekuatan-kekuatan gaib.

Sebagian orang yang terlibat dalam praktek kepercayaan di atas, terlibat pula dalam penyalahgunaan obat dan pelanggaran susila.

Alkitab melarang keterlibatan dalam Occult: “Di antaramu janganlah didapati seorang pun yang mempersembahkan anaknya laki-laki atau anaknya perempuan sebagai korban dalam api, ataupun seorang yang menjadi petenung, seorang peramal, seorang penelaah, seorang penyihir, seorang pemantera, ataupun seorang yang bertanya kepada arwah atau kepada roh peramal atau yang meminta petunjuk kepada orang-orang mati. Sebab setiap orang yang melakukan hal-hal ini adalah kejian bagi Tuhan, dan oleh karena kekejian-kekejian inilah Tuhan, Allahmu, menghalau mereka dari hadapan Tuhan, Allahmu.” (Ul 18:10-12).

“Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu  seperti yang telah kubuat dahulu  bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.”  (Galatia  5:19-21).

“Demikianlah Saul mati karena perbuatannya yang tidak setia terhadap Tuhan, oleh karena ia tidak berpegang pada firman Tuhan, dan juga karena ia telah meminta petunjuk dari arwah, dan tidak meminta petunjuk Tuhan. Sebab itu Tuhan membunuh dia dan menyerahkan jabatan raja itu kepada Daud bin Isai.” (1Tawarikh 10:13,14).

Wahyu 21:8 menghakimi mereka yang melakukan kebiasaan magis. Dalam  Yesaya ayat 47:11-15, Tuhan menyebut suatu daftar panjang kebiasaan-kebiasaan occult bangsa itu.

Dari bukti Alkitab, dapat kita simpulkan bahwa segala sesuatu yang membuat kita menyimpang atau berpaling dari Allah haruslah ditolak.

C.    Ciri-ciri Pengidap Apsintus

Berikut adalah tanda-tandanya seseorang yang mengidap apsintus. Bukan berarti bahwa si pengidap harus memiliki salah satu atau keseluruhan ciri-ciri di bawah ini, bisa saja ciri-ciri ini nyaris tidak tampak sama sekali. Tersamarkan oleh berbagai hal dan upaya hebat. Biarkan hati anda menjadi lebih peka dengan tuntunan hikmat Tuhan menilai diri sendiri.

1. KEMUNDURAN, KELESUAN ROHANI              

Seorang pengidap apsintus akan mengalami kemunduran dan kelesuan rohani. Seandainyapun si pengidap tetap rajin bergereja, maka ada suatu beban yang menghambat dan menghalangi pertumbuhannya sehingga pengidap apsintus sulit jadi dewasa, doanya terhambat. Tuhan  Yesus ajarkan pengampunan sebagai langkah penting danam berdoa. Namun bagi si pengidap apsintus, pengampunan adalah kata yang terlalu mahal untuk diberikan begitu saja bagi seseorang yang pernah menyakiti hatinya. Baginya dendam, kebencian, kegeraman, iri hati, kemunafikan, kata-kata pedas dan melukai hati adalah rangkaian kata yang tepat untuk diberikan pada orang yang telah membuatnya menyimpan kepahitan ini walaupun ia harus mempertaruhkan keselamatan jiwanya untuk bisa dipuaskan dendam dan sakit hatinya (walaupun ternyata dendam dan sakit hati itu takkan pernah bisa mencapai suatu ukuran kepuasan, ini tipuan Iblis saja).

Kasus yang akan kita bahas ini menyangkut soal kegagalan moral atau rohani. Kasusnya bisa sangat berat, sampai seseorang kehilangan persekutuannya dengan Tuhan, menjadi dingin dan acuh terhadap kerohanian, atau bahkan menjadi murtad.

Berikut adalah beberapa tahap kemunduran rohani:

  1. Murtad: Seseorang menjadi murtad karena menolak kebenaran Allah yang dinyatakan di dalam Firman Tuhan dan dalam Putra-Nya, secara sengaja.
  2. Dosa-dosa daging:  Seseorang dihanyutkan oleh nafsunya sendiri dan terpikat untuk berdosa. Di antaranya pelanggaran susila, mabuk, membunuh, dan sebagainya.
  3. Dosa-dosa roh: (Paling banyak terdapat pada orang Kristen). Pertama adalah kesuaman rohani  ketiadaan tanggung jawab di hadapan Allah dan kepada gereja-Nya, yang membuat hidup dan pelayanannya menjadi tidak bermanfaat dan tidak sesuai dengan Firman Tuhan. Bisa juga dimasukkan ke dalamnya, dosa berdusta, menipu, gosip, iri hati, pementingan diri sendiri, cemburu, dan sebagainya. (lihat Galatia 5:19-21).

Faktor-faktor penyebab Kemunduran:

  1. Kekecewaan atas ketidaksesuaian hidup orang Kristen lain, entah yang sungguh disaksikan atau hanya terkilas di pikiran.
  2. Hubungan dengan Kristus secara asal-asalan, atau mengikut “dari jauh”, dan melupakan kepentingan Firman Tuhan, doa dan kesaksian dalam hidup Kristen.
  3. Ketidaktahuan tentang makna konkrit tanggung jawab dan tindakan yang  rohani.
  4. Ketidaktaatan kepada kehendak yang Allah nyatakan dalam hidupku.
  5. Dosa yang disengaja dan yang terus tidak diakui. Kita perlu sadar bahwa setiap orang bertanggung jawab atas tindakan-tindakannya di hadapan Tuhan.  Ini menuntut pertobatan dan pengakuan.

Pada saat kita lahir, kiri-kanan, atas-bawah kita sudah dipenuhi berbagai hal yang baik dan buruk. Karena ketidakberdayaan bayi, orang tualah yang memilihkan segala sesuatu bagi anak-anaknya. Orang tualah yang menyediakan pengalaman baik atau buruk, teladan yang baik atau buruk. Ruang lingkup “kebiasaan-kebiasaan buruk” sedemikian luas, meliputi segala kelakuan jelek yang menghalangi pertumbuhan Kristen kita atau yang mengganggu orang lain. Di dalamnya termasuk dosa-dosa sikap batin seperti iri, cemburu, dendam, gosip, dusta, mengkritik orang, pementingan diri, tidak sabar, pertengkaran, mengulur-ulur waktu, dan sebagainya. Atau, bisa juga kebiasaan-kebiasaan yang berhubungan dengan keinginan yang tak terkendali: makan, minum, belanja, membaca, melihat gambar porno, kerja berlebihan, berkhayal, pikiran jahat, masturbasi, menyumpah, dan lain sebagainya.

Apa yang kita baca, lihat, dengar, khayalkan, pikirkan, adalah jalan masuknya apsintus. Kemudian dengan memori sesuai apa yang kita baca, lihat, dengar, khayalkan, pikirkan itulah keluar tindakan, buah pikiran, perkataan sesuai dengan input dan proses. Hal yang baik, benar dan mulia atau racun dan kotoran yang pahit serta mematikan? Waspadailah apa yang Saudara baca, lihat, dengar, tonton, dengan demikian akan lebih mudah Saudara menjaga hati, pikiran, kaki, tangan, mulut, lidah dan bibir.

Masalah kebiasaan buruk berkaitan erat dengan perintah Firman Tuhan agar orang Kristen “hidup dalam hidup yang baru” ( Roma 6:4). Sementara kita berserah kepada Tuhan, meminta Dia menyelidik hati kita dan menyatakan hal-hal yang tidak memperkenan Dia (Mazmur 139:23,24), kita akan mulai melihat banyak hal buruk yang perlu dibereskan. Hal terpenting yang harus diingat tentang kebiasaan-kebiasaan buruk, ialah bahwa Allah tidak berkenan padanya dan bahwa Dia dapat menolong mematahkannya dan memberi kemungkinan-kemungkinan baru.

Tak seorangpun dari kita yang tak mungkin lagi berubah. Pekerjaan Injil, khususnya adalah merubah (2 Korintus  5:17). Kita tahu bahwa Allah dapat bekerja dalam hidup kita, menjadikannya sesuai dengan yang disukai-Nya. “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus  Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.” (Efesus  2:10).

“Kekuatan yang memberi kita kemenangan, terus-menerus kita timba dari Kristus… Orang Kristen kini memiliki sumber-sumber yang memungkinkannya hidup mengatasi dunia. Alkitab mengajarkan bahwa orang yang lahir dari Allah tidak lagi berbuat dosa.”

Kesepian dan takut akan kesendirian adalah salah satu gejala yang dialami oleh seorang penderita apsintus. Walaupun tampaknya si pengidap berada dalam lingkungan yang penuh hura-hura dan keramaian, itu lebih sebagai upayanya mengatasi kesepian sebagai salah satu gejala yang ditimbulkan oleh adanya apsintus yang membuat pahit hidupnya. Kesepian adalah kesadaran pedih bahwa seseorang kurang memiliki hubungan yang dekat dan berarti dengan orang lain. Kekurangan tadi menimbulkan perasaan pahit akibat kekosongan, sedih, pengasingan diri bahkan keputusasaan. Apsintus yang menyerang citra diri dalam bentuk perasaan ditolak dan citra diri yang rendah mengembang, karena si pengidap terhalang dalam bergaul, atau merasa tersisih dan tidak disukai, betapapun kerasnya ia berusaha.

Keadaan masyarakat di mana kita hidup, menambah masalah kesepian. Untuk sementara orang, sulit sekali mengembangkan identitas dan hubungan yang berarti di tengah rimba birokrasi, spesialisasi, pengorganisasian dan kompetisi. Keberadaan seseorang sebagai suatu individu yang masing-masing memiliki keunikan tenggelam dalam norma-norma kehidupan modern yang semakin menunjukkan karakter materialisme. Segala sesuatu semakin memiliki kecenderungan untuk diukur menurut nilai materi, sukses atau gagal, mulia atau tidak, mulia atau hina, baik atau buruk dan akhirnya hakekat benar atau salah dalam konteks hukum dan keadilan pun kini memiliki ukuran ganda, ukuran pada kitab perundang-undangan dan ukuran untung-rugi secara materi atau suap. Masyarakat yang terus bergerak dan berubah, cenderung membuat orang merasa tak berakar dan sendiri.

Kesepian dapat melukai diri. Beberapa orang merasa sulit berkomunikasi dengan sesamanya atau kurang keyakinan karena mereka memiliki citra diri yang buruk. Ada pula yang menginginkan kebersamaan, tetapi keinginan untuk memiliki kepentingan dan pengaturan diri sendiri, menghalanginya mengembangkan hubungan-hubungan yang bermakna. Ketakutannya untuk membuka keberadaan batinnya telah membuat semacam kelumpuhan sosial.

“Manusia yang terpisah dari Allah akan merasa hidupnya sepi arti dan mengalami kesunyian yang mencekam. Cukup banyak orang memikul beban duka, kuatir, pedih dan kecewa; tetapi kesepian terdalam dialami orang yang tenggelam dalam dosa.”

Salah satu akibat kejtuhan ialah manusia menjadi terasing dari Allah. Keterasingan itu membuat Adam dan Hawa bersembunyi dari Allah dan berusaha menutup diri. Mungkin tiga keadaan ini, membantu kita mengerti keadaan orang yang kesepian. Keadaan rohani kita dapat diungkapkan sebagai berikut: “Manusia dicipta dengan suatu tempat khusus untuk Allah di hatinya, yang hanya Allah mampu mengisinya.”

Hanya jika kita mendapatkan Kristus, kita akan mampu mengatasi kesempitan diri kita dan mengembangkan perspektif hidup yang akan mengurangi kepahitan apsintus akibat pedihnya kesepian. Pemazmur bersukacita atas perbuatan Allah dalam hidupnya, “Ia menyegarkan jiwaku.” (Mazmur 23:2). Penyegaran ini menyingkirkan sebab-sebab keterasingan kita. “Kamu … dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat, sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya.”  (Kolose  1:21,22). Juga akibat lainnya ialah, hidup kita didiami Roh Kudus. “Atau tidak tahukah kamu bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah,  dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?” ( 1 Korintus  6:19). Jadi, kita menjadi utuh di dalam Dia. “Dan kamu telah dipenuhi di dalam Dia, Dialah kepala semua pemerintah dan penguasa.”  (Kolose  2:10).

Suatu ciri lain pengidap apsintus adalah mencari pelarian yang salah dan menyesatkan. Sering kita mendengar dalih-dalih pencandu narkoba atau alkohol adalah “menenangkan pikiran” atau “supaya tidak mengingat-ingat masalah” atau dalih dari penggemar hiburan malam yang sarat apsintus di bar, pub atau diskotik : “untuk refreshing” apakah benar setelah melakukan itu semua diperoleh kondisi “fresh” ? Apa bukan sebaliknya ? Hasil dari pelarian tersebut hanya mempertegas ciri-ciri adanya apsintus dalam diri seseorang yaitu : “Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu  seperti yang telah kubuat dahulu  bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.”  (Galatia  5:19-21).

Suatu pohon berbuah lebat atau tidak, dapat dilihat secara kasat mata. Seperti halnya suatu buah dapat dikenali dari ukuran, bentuk, warna, rasa dan berbagai ciri-ciri. Secara sederhana berikut diuraikan mengenai ciri-ciri pengidap apsintus, dari ciri-ciri yang ada ini Saudara dapat menilai (dimulai dengan diri sendiri) buah-buahnya, apakah buah-buah tersebut memiliki atau mengandung ciri-ciri di bawah ini. Gambaran mengenai ciri-ciri dari adanya endapan apsintus dalam suatu pribadi ditandai salah satu atau beberapa dari sifat di bawah ini :

–          Tidak percaya Tuhan (bimbang, ragu, tidak yakin, dan istilah-istilah lainnya yang menggambarkan perasaan tidak percaya akan kuasa Tuhan). Manifestasinya dalam kehidupan dapat berupa : mengutamakan sesuatu hal atau benda serta menomorduakan Tuhan, atau menuhankan sesuatu selain Tuhan. Tindakannya lebih bersandar pada materi, hati dan pengharapannya pun terletak pada materi. Termasuk dalam kontinum ini yaitu kepercayaan yang mudah goyah atau bimbang mengenai apa yang pernah diyakininya sebagai sesuatu yang benar. Tindakan ini disebut dalam Alkitab sebagai mencobai Tuhan. Salah satu contoh tentang hal ini terdapat pada Keluaran 17:7 : Dinamailah tempat itu Masa dan Meriba, oleh karena orang Israel telah bertengkar dan oleh karena mereka telah mencobai TUHAN dengan mengatakan: “Adakah TUHAN di tengah-tengah kita atau tidak?”

–          Takut (kuatir, cemas, dan istilah-istilah yang menggambarkan keadaan diri yang dipengaruhi oleh perasaan takut akan sesuatu). Manifestasinya adalah sikap tidak berpendirian, tidak berani, tidak percaya diri, minder, jika tidak segera dipulihkan hal ini dapat menimbulkan gangguan kejiwaan yang dapat membuat kondisi fisik memburuk. Apsintus dalam diri seseorang yang dikuasai rasa takut dapat mendorongnya berbuat secara pengecut, antara lain dikiaskan dengan perbuatan : lempar batu sembunyi tangan, menikam dari belakang, menggunting dalam lipatan, dan sebagainya. Seseorang yang memiliki Roh Kudus dalam dirinya tidak dikuasai perasaan takut. II Timotius  1:7 : Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.

–          Tidak sabar (tidak tekun, tidak tahan uji, mudah menyerah, dan istilah sejenisnya yang menyiratkan keadaan seseorang yang menginginkan segala sesuatu berlangsung secepat yang diinginkannya dan apabila tidak sesuai dengan maksudnya sendiri maka sikapnya menjadi goyah atau bahkan berbalik). Manifestasinya adalah sikap putus asa dan mudah kehilangan harapannya, dalam kehidupan seseorang tergambar dari perbuatan yang suka mengambil jalan pintas, melakukan segala sesuatu secara tidak bermutu (asal jadi), kurang bertanggungjawab terhadap tugas dan kewajibannya. Ibrani  6:19 Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir.

–          Sombong, tinggi hati, congkak, merasa lebih dari orang lain, memandang rendah orang lain,

–          Iri dengki

–          Munafik, tidak konsisten, menyembunyikan dosa,

–          Tidak jujur, suka berdusta, suka mendengar hal-hal dusta/ fitnah/ gosip

–          Tidak adil

–          Tidak setia

–          Bebal, keras hati

–          Egois, tidak peduli dan tidak peka dengan penderitaan orang lain

–          Serakah, diperhamba materi/ uang

–          Kejam, sadis, senang dan terhibur jika orang lain menderita secara hebat

–          Amarah dan kegeraman, kebencian terhadap seseorang sehingga ada keinginan kuat untuk menyakiti seseorang atau senang jika orang yang dibenci menderita.

–          Dendam

Bersambung ke Bagian III.

MF, Palangka Raya

Juli 2013


Tentang Berpuasa

Berikut ini disajikan beberapa artikel pilihan Tentang Berpuasa yang ditulis oleh beberapa hamba-Nya. Pada Bagian I ini ditampilkan tulisan Ps. Jonathan Setiawan, untuk itu kami mengucapkan terima kasih atas pelayanannya.  Tuhan Yesus Kristus memberkati.

Kuat & berani di dalam TUHAN

BERPUASA MENUMBUHKAN WIBAWA DALAM PEPERANGAN KITA DI ALAM ROH

Sampai saat ini banyak umat kristen yang belum pernah berpuasa sekalipun selama hidupnya, hal ini terjadi karena tidak adanya pengajaran yang benar tentang puasa dari gereja-gereja . Bahkan para pendeta sendiri banyak yang tidak pernah atau jarang melakukan puasa dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Sebenarnya puasa merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh seluruh umat kristen, memang dalam Perjanjian Baru tidak disebutkan secara khusus kapan waktu untuk berpuasa dan berapa lama kita sebagai umat kristen harus berpuasa. Tetapi banyak ayat dalam Perjanjian Baru yang menjelaskan bahwa Yesus Kristus dan murid-muridNya menjalankan puasa secara rutin dalam pelayanan mereka.

Bangsa Israel sebagai bangsa pilihan Tuhan sudah melakukan puasa sejak jaman dahulu kala, bahkan puasa tersebut merupakan ketetapan yang dikeluarkan langsung oleh Tuhan dan harus dilaksanakan minimal 1 (satu) kali dalam setahun pada hari raya Pendamaian atau kita kenal dengan nama Yom Kippur

Arti dari puasa adalah berpantang (sebagian atau seluruhnya) makanan dan minuman secara sukarela, dengan tujuan untuk merendahkan diri dihadapan Tuhan, atau mencari kehendak Tuhan.

Imamat:16:29-31
“Peraturan-peraturan ini harus ditaati untuk selama-lamanya. Pada tanggal sepuluh bulan tujuh, orang Israel dan orang asing yang menetap di antara mereka harus berpuasa dan dilarang bekerja, karena hari ini hari yang sangat suci. Pada hari itu harus dilakukan upacara untuk menyucikan bangsa Israel dari segala dosa mereka supaya mereka bersih.”

Selain berpuasa pada hari raya Pendamaian, umat Israel juga sering mengadakan puasa dalam kehidupan sehari-harinya. Puasa yang mereka lakukan bisa puasa perseorangan ataupun puasa kelompok (bangsa). Alkitab Perjanjian Lama dipenuhi dengan cerita-cerita tentang kegiatan berpuasa yang dilakukan oleh umat Israel. Biasanya mereka melakukan puasa apabila negara mereka dalam keadaan bahaya (diserang musuh), mencari kehendak Allah, bersedih atau mengalami kesusahan lainnya.

Kita dapat melihat contoh berpuasa yang dilakukan oleh bangsa Israel dalam Alkitab Perjanjian Lama:

1. Puasa atas Kematian Saul dan anak-anaknya
Tawarikh 10:12
“maka bersiaplah segenap orang gagah perkasa, lalu pergi mengambil mayat Saul dan mayat anak-anaknya. Mereka membawanya ke Yabesh dan menguburkan tulang-tulang mereka di bawah pohon besar, di Yabesh. Sesudah itu berpuasalah mereka tujuh hari lamanya.”

Dalam peperangan antara orang Filistin dan Israel, Saul dan ketiga anaknya terbunuh. Kekalahan tersebut terjadi karena Saul tidak mentaati perintah Tuhan, dan sebelum berperang Saul bukannya mencari kehendak Tuhan malah minta petunjuk kepada arwah. Kematian Saul dan anak-anaknya membuat orang Israel sangat bersedih dan mereka berpuasa 7 hari lamanya.

2. Puasa Ezra
Ezra 8:21-23
8:21 Kemudian di sana, di tepi sungai Ahawa itu, aku memaklumkan puasa supaya kami merendahkan diri di hadapan Allah kami dan memohon kepada-Nya jalan yang aman bagi kami, bagi anak-anak kami dan segala harta benda kami.
8:22 Karena aku malu meminta tentara dan orang-orang berkuda kepada raja untuk mengawal kami terhadap musuh di jalan; sebab kami telah berkata kepada raja, demikian: “Tangan Allah kami melindungi semua orang yang mencari Dia demi keselamatan mereka, tetapi kuasa murka-Nya menimpa semua orang yang meninggalkan Dia.”
8:23 Jadi berpuasalah kami dan memohonkan hal itu kepada Allah dan Allah mengabulkan permohonan kami.

Dalam perjalanan pulang dari Babel ke Yerusalem , Ezra beserta rombongannya menghadapi dilema antara meminta tolong kepada raja, atau minta pertolongan kepada Tuhan. Perjalanan yang mereka lakukan adalah perjalanan yang jauh dan disepanjang jalan banyak penjahat atau suku-suku bangsa yang biadab. Akhirnya Ezra memutuskan minta pertolongan kepada Tuhan agar melindungi mereka selama dalam perjalanan. Dan permohonan mereka didengar oleh Tuhan, mereka sampai dengan selamat di Yerusalem.

3. Puasa Ester
Ester 4:15-16
“Maka Ester menyuruh menyampaikan jawab ini kepada Mordekhai: Pergilah, kumpulkanlah semua orang Yahudi yang terdapat di Susan dan berpuasalah untuk aku; janganlah makan dan janganlah minum tiga hari lamanya, baik waktu malam, baik waktu siang. Aku serta dayang-dayangku pun akan berpuasa demikian, dan kemudian aku akan masuk menghadap raja, sungguhpun berlawanan dengan undang-undang; kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati”

Umat Israel di pembuangan (Persia) menghadapi rencana jahat Haman yang ingin membunuh semua orang Yahudi dinegara tersebut. Untuk menyelamatkan diri, maka umat Israel sepakat mengadakan puasa selama 3 hari 3 malam. Setelah berpuasa bersama-sama, maka Tuhan turun tangan menyelamatkan bangsa Israel, dan Haman sendiri akhirnya digantung di tiang gantungan yang ia persiapkan untuk menggantung orang-orang Yahudi.

4. Puasa Daniel
Daniel 10:2-3 10:2
Pada waktu itu aku, Daniel, berkabung tiga minggu penuh: 10:3 makanan yang sedap tidak kumakan, daging dan anggur tidak masuk ke dalam mulutku dan aku tidak berurap sampai berlalu tiga minggu penuh.

Daniel mendapat penglihatan-penglihatan yang tidak ia mengerti, untuk mendapat pengertian lebih lanjut ia mengadakan puasa terbatas selama 3 minggu. Dan setelah berpuasa selama 3 minggu, Tuhan mengirimkan malaikat Gabriel untuk memberikan pengertian kepada Daniel tentang akhir jaman.

5. Puasa penduduk Niwiwe
Yunus 3:5
“Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa dan mereka, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung”

Karena ucapan nabi Yunus tentang penghakiman (hukuman) yang akan dijatuhkan Tuhan kepada Niwiwe, maka seluruh bangsa Niwiwe termasuk rajanya mengadakan puasa mohon pengampunan dosa kepada Tuhan dan minta agar Tuhan tidak menghukum mereka. Uniknya bukan hanya penduduk yang berpuasa bahkan semua binatang ternak mereka juga diharuskan untuk berpuasa. Karena puasa yang mereka lakukan, maka Tuhan tidak jadi menghukum mereka.
Selain contoh diatas, masih banyak lagi puasa yang dilakukan bangsa Israel dalam Perjanjian Lama, misalnya puasa yang dilakukan Yosafat dan seluruh kaum Yehuda (IITaw 20:3). Selama berpuasa bangsa Israel kadang-kadang juga mengenakan kain kabung dengan abu, sebagai tanda mereka bersedih dan merendahkan dirinya dihadapan Tuhan.

Dalam kitab Perjanjian Lama puasa yang dilakukan oleh umat Israel merupakan:
1. Puasa yang diperintahkan Tuhan (Hari Raya Pendamaian)
2. Puasa mohon pertolongan Tuhan karena Israel akan diserang musuh (negara lain)
3. Puasa minta petunjuk Tuhan atas sesuatu hal.
4. Puasa karena Bersedih (Kematian Saul dan anak-anaknya)
5. Puasa mohon Kesembuhan (Daud diwaktu anaknya sakit)
6. Puasa untuk Pertobatan suatu Bangsa (Niwiwe)
7. dsbnya

Lukas 4:1-2
4:1 Yesus, yang penuh dengan Roh Kudus, kembali dari sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun.
4:2 Di situ Ia tinggal empat puluh hari lamanya dan dicobai Iblis. Selama di situ Ia tidak makan apa-apa dan sesudah waktu itu Ia lapar.

Puasa bukan hanya terdapat dalam Perjanjian Lama, kitab Perjanjian Barupun dipenuhi dengan ayat-ayat tentang puasa. Kedatangan Yesus ke dunia bukan meniadakan perintah untuk berpuasa, malah Yesus sendiri memberi contoh bagaimana seharusnya menjalani puasa. Sebelum memulai pelayananNya, Yesus pergi ke padang gurun dan berpuasa tidak makan selama 40 hari. (Tidak makan dan tidak minum selama 40 hari 40 malam. Admin).

Yesus sendiri berkata dalam Matius 6:17-18
6:17 Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu,
6:18 supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.

Yesus mengatakan “apabila engkau berpuasa….” ayat diatas menegaskan bahwa puasa merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh murid-murid Yesus. Setelah kenaikan Yesus ke sorga, murid-murid Yesus tetap menjalankan puasa dalam ibadah mereka sehari-hari.

Kisah Para Rasul 13:2-3
13:2 Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus, “Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka.”
13:3 Lalu mereka berpuasa dan berdoa dan setelah meletakkan tangan ke atas kedua orang itu, mereka membiarkan keduanya pergi.

Kita melihat dalam ayat ke 2, ketika para rasul berdoa dan berpuasa Roh Kudus mengatakan kepada mereka agar mengkhususkan Barnabas dan Saulus. Walaupun telah mendapat perintah dari Roh K udus, tetapi untuk menegaskan bahwa perintah itu benar-benar dari Tuhan, para rasul kembali berpuasa dan berdoa sekali lagi (ayat 3), setelah yakin perintah tersebut berasal dari Roh Kudus, barulah mereka meletakkan tangan keatas Barnabas dan Saulus.

Dari ayat-ayat diatas kita mengetahui bahwa berpuasa merupakan kebiasaan yang dilakukan oleh Yesus dan murid-muridNya dalam kehidupan dan pelayanan mereka. Jemaat mula-mula biasanya berdoa 2X (dua) kali seminggu yaitu pada hari Rabu dan Jum ‘at.

Tujuan dari berpuasa yang sebenarnya ialah:

1. Untuk mematikan perbuatan daging dalam hidup kita.
Sebagaimana kita ketahui, daging selalu menginginkan hal-hal yang enak dan nyaman untuk dirinya. Dan kita juga mengetahui bahwa keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh. dengan berpuasa kita mematikan keinginan daging agar Roh Kudus semakin berkuasa dalam diri kita.

2. Untuk mendapat Kuasa dari Roh Kudus
Kita mengetahui bahwa tanpa adanya kuasa Roh Kudus dalam diri kita, maka kita tidak dapat berbuat apa-apa. Dengan berpuasa kita membangkitkan kuasa Roh Kudus dalam kehidupan kita, Atau dengan kata lain dengan berpuasa kita mendapatkan kuasa dari Roh Kudus

3. Untuk Menghancurkan Ikatan-Ikatan iblis yang ada dalam diri kita
Bagi orang-orang yang terikat oleh sesuatu maka dengan berpuasa, kita dapat melemahkan atau bahkan menghancurkan ikatan iblis dalam hidup kita.

4. Untuk menggerakkan Tuhan agar menolong atau menjawab doa-doa kita.
Berpuasa yang diiringi dengan doa akan menggerakkan Tuhan untuk menjawab doa-doa yang kita panjatkan. Karena dengan berpuasa, kita memusatkan perhatian pada hal-hal yang rohani, sehingga hal tersebut menyenangkan hati Tuhan

5. Untuk mengeluarkan racun yang terdapat di dalam tubuh.
Dengan berpuasa, maka darah akan membersihkan organ-organ tubuh kita dari racun yang ada di dalam tubuh. (detox). Tubuh kita akan menjadi lebih sehat.

Jika kita hendak berpuasa sebaiknya kita mempunyai tujuan yang jelas atau alasan yang jelas mengapa kita akan berpuasa, karena tanpa tujuan atau alasan yang jelas, kita hanya melakukan diet dan bukan melakukan puasa seperti tertera dalam Alkitab .

Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, puasa kita harus disertai dengan doa dan pembacaan firman Tuhan. Lebih baik lagi apabila kita melakukan puasa sambil berjaga-jaga (tidak tidur semalaman). Yesus menginginkan anda berpuasa

Perlu disadari bahwa puasa adalah panggilan, bukan kewajiban karena itu puasa harus dilakukan dengan sukacita bukan karena terpaksa. Puasa bukan pula ukuran kesalehan atau kerohanian seseorang. Orang yang menjalankan puasa tidak berarti dia lebih saleh atau lebih beriman dari mereka yang tidak berpuasa.

Kristen Protestan tidak mewajibkan umatnya untuk berpuasa, sedangkan Kristen Katolik mewajibkan untuk berpuasa bahkan Gereja Katolik secara resmi menetapkan masa Prapaskah sebagai puasa resmi umat Katolik, di mulai dari Rabu Abu dan berkahir pada hari Jumat Agung. Bila mungkin puasa ini hendaknya diperpanjang sampai hari Sabtu Suci (lih KL 110)

Ketentuan puasa dan pantang tersebut ditetapkan bahwa puasa resmi Umat Katolik adalah 40 hari selama masa prapaskah (menjelang paskah, masa prapaskah) dan hari wajib puasa bagi Umat Katolik adalah hari Rabu Abu dan Jumat Agung. Dan siapa yang wajib berpuasa adalah mereka yang sudah berumur 21 tahun sampai dengan 59 tahun.

Berpuasa dalam Alkitab pada umumnya berarti tidak makan dan tidak minum selama waktu tertentu, jadi bukannya hanya menjauhkan diri dari beberapa makanan tertentu saja lih. (Est 4:16; Kel. 34:28).

Berikut dibawah ini jenis dan macam Puasa berdasarkan Alkitab:
1. Puasa Musa, 40 hari 40 malam tidak makan dan tidak minum (Kel 24:16 dan Kel 34:28)
2. Puasa Daud, tidak makan dan semalaman berbaring di tanah (2 Sam 12:16)
3. Puasa Elia, 40 hari 40 malam berjalan kaki (1 Raj 19:8)
4. Puasa Ester, 3 hari 3 malam tidak makan dan tidak minum (Est 4:16)
5. Puasa Ayub, 7 hari 7 malam tidak bersuara (2:13)
6. Puasa Daniel, 10 hari hanya makan sayur dan minum air putih (Dan 1:12), doa dan puasa (Dan 9:3), berkabung selama 21 hari (Dan 10:2)
7. Puasa Yunus, 3 hari 3 malam dalam perut ikan (Yunus 1:17)
8. Puasa Niniwe, 40 hari 40 malam tidak makan, tidak minum dan tidak berbuat jahat (Yunus 3:7)
9. Puasa Senin – Kamis merupakan tradisi orang Farisi (Luk 18:21).

Puasa-puasa dalam Perjanjian Baru
Dalam kehidupan Yesus
1. Yesus berpuasa selama 40 hari di padang gurun (Mat 4:1 -9; Luk 4)
2. Yesus mengajar berpuasa dalam kotbahnya di Bukit (Mat 6:16-18)
3. Juga ketika ditanya oleh murid-murid Yohanes (Mat 9:14-17)
4. Menggandakan kuasa doa dan puasa (Mat 17:14-21)
Dalam Gereja
1. Gereja di Antiokhia (Kisah 13:1-3)
a. Mereka berpuasa ketika mau melayani Tuhan
b. Ketika mempersiapkan Barnabas dan Paulus untuk pelayanan
2. Gereja di Galatia (Kisah 14:21-23)
Puasa dalam pelayanan Rasul Paulus
1. Pelayanan Paulus ditandai dengan adanya doa-puasa (2 Kor 6:4-10; 2 Kor 11:23-28)
2. Ia juga mengajar bahwa puasa juga bisa dilakukan pada kondisi lain (1 Kor 7:5)

Selamat berpuasa dan jangan takut sakit maag hanya karena puasa

GBU.

Ps. Jonathan Setiawan


PANJANG SABAR

Bila orang percaya mau berpadanan dengan panggilan Tuhan maka akan diubah Tuhan menjadi pribadi yang panjang sabar. Apa artinya panjang sabar ?

 

1.  Panjang sabar itu berarti mempunyai semangat yang tidak mengenal menyerah.

Dalam mengiring Kristus, maupun dalam melayani Tuhan sangat membutuhkan semangat semacam ini. Bila tidak maka tidak bisa sampai langkah terakhir yaitu saat menerima panggilan Tuhan untuk dimuliakan.

 

2. Panjang sabar itu berarti rela menderita karena Kristus meskipun bukan akibat dari kesalahannya sendiri.

Semangat rela menerima penghinaan maupun luka hati tanpa rasa pedih dan keluh bisa diperoleh jika kita selalu menjaga kesadaran diri untuk terus menerus hidup berpadanan dengan panggilan Tuhan.

Ingatlah selalu bahwa Tuhan yang memanggil kita adalah Tuhan yang panjang sabar dan murah hati (Roma 2:4) Kesabaran Tuhan Yesus begitu sempurna (I Tim 1:16). Kesabaran Tuhan terbukti saat menghadapi Nuh (I Ptr 3:20). Kesabaran Tuhan adalah keselamatan kita (2 Ptr 3:15).

Apa jadinya jagad raya ini jika Tuhan itu manusia ? Niscaya alam raya sudah dilenyapkan sejak dahulu kala oleh karena ketidakpatuhan manusia. Sangat pantas jika orang percaya berpanjang sabar terhadap sesamanya, mengampuni dan berdoa baginya. Karena Yesus telah mengajar dan memberi teladan.

Amin.

Ibu Gembala Sidang,

(Dari catatan lama, FA Juli 2004)


MEMPERTAHANKAN KOBARAN CINTA

Nats Pokok: 2Korintus 11:23-28

Sejak pertama mengenal Kristus, Rasul Paulus memiliki hidup yang terus menerus dibakar oleh api cinta kepada Tuhan Yesus Kristus. Kobaran cinta kepada Tuhan Yesus dan gerejaNya tidak bisa padam oleh aniaya, kekurangan, kesulitan, dan marabahaya. Rasul Paulus konsisten menjaga agar api cinta kepada Tuhan Yesus terus berkobar menggairahkan hidupnya setiap waktu.

Apa rahasianya sehingga Rasul Paulus tetap bisa mempertahankan kobaran cintanya kepad Tuhan Yesus?

 

YAKIN BAHWA SURGA ITU ADA, 2Korintus 12:2-4

Dengan penuh kerendahan hati Rasul Paulus menceritakan bahwa dirinya pernah diangkat Tuhan ke surga tingkat ke-tiga. Rasul Paulus sangat kuat keyakinannya bahwa surga itu sungguh-sungguh ada.

Jerih lelah untuk Tuhan dan gerejanya pasti tidak akan sia-sia, 1Korintus 15:58

Keyakinan bila surga itu ada memberi dampak nyata kepada sikap dan perilaku kita. Oleh karena keyakinan yang kuat bahwa surga itu ada, itulah sebabnya Rasul Paulus memiliki kerelaan mengalami berbagai macam kesulitan dan penderitaan.

Yakin bahwa semua penderitaan yang dialami tidak sebanding dengan kemualian Tuhan yang disediakan, 2Korintus 4:16-17

Keyakinan bahwa surga itu benar-benar ada bukan hanya memperi kepastian bahwa semua jerih-lelah tidak akan sia-sia. Lebih dari itu, keyakinan bahwan surga itu benar-benar ada akan memberi kepastian bahwa tidak ada apapun yang sebanding dengan surga yang disediakan Tuhan Yesus bagi kita.

Pengharapan akan surga menjadi penawar semua penderitaan, 2Korintus 5:2-4; Roma 8:23

Orang masuk surga karena percaya surga itu ada. Orang masuk neraka oleh karena percaya bahwa neraka itu tidak ada. Hati yang merindukan surga akan menjadi hati yang selalu dikuatkan meskipun harus memikul beban yang tak terkatakan.

 

MEMANDANG BAHWA CINTA ITU SANGAT BERHARGA, 2Korintus 12:9

Rasul Paulus menyebut cinta Allah kepada dirinya sebagai “kasih karunia”. Ini menunjukkan bahwa Rasul Paulus sangat menghargai cinta Allah yang dinyatakan kepada dirinya.

Hanya mereka yang mau memandang bahwa cinta itu sangat berharga yang bisa mempertahankan kobaran api cinta tetap menyala penuh gairah.

 

MENGELOLA KELEMAHAN MENJADI KEKUATAN, 2Korintus 12:10

Kelemahan itu bukan dosa. Yang berdosa adalah hidup menuruti kelemahan. Tidak selamanya kelemahan hanya bisa menjadi kelemahan. Tetapi kelemahan bila dikelola dengan baik akan berubah menjadi kekuatan yang ajaib. Itulah sebabnya Rasul Paulus lebih suka tinggal dalam kelemahan dirinya. Bagaimana caranya?

 

Akui dan terimalah kelemahan diri anda.

Carilah cara untuk mengatasi kelemahan tersebut.

Pengetahuan dan ketrampilan mengatasi kelemahan tersebut akan menjadi aset dan nilai diri anda yang berharga.

 

Kelemahan diri menyadarkan nilai kasih karunia Allah yang luar biasa. Dan ini akan membuat kebergantungan dan cinta kita kepada Tuhan semakin menyala-nyala.

 

Amin.

 

Pdt. Eddy Zakaria, Madiun


KELEMAHAN DAN PENYAKIT HATI NURANI

Sebab itu aku senantiasa berusaha untuk hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah dan manusia.

(Kisah Para Rasul 24:16)

 

 

Hati nurani dalam bahasa latin di sebut”conscience” yang merupakan gabungan dari kara “co” yang berarti bersama, dan “science”  yang berarti mengetahui. Hati nurani adalah semacam sarana mental yang Tuhan taruh untuk menunjukkan tentang apa yang Allah dan kita ketahui bersama.

Banyak orang yakin bahwa hati nurani adalah semacam kompas yang menunjukkan arah benar dan salah dari semua apa yang kita lakukan. Hal tersebut memang benar, tetapi tidak bersifat absolut. Mengingat manusia sudah jatuh di dalam dosa, hati nurani pun tercemari dosa. Itulah sebabnya hati nurani memiliki kelemahan bahkan memiliki penyakit.

 

I. KELEMAHAN HATI NURANI

  1. Suara hati nurani tidak bisa hilang, tetapi bisa dibungkam sehingga membisu. Contoh: Kain yang ditegur Tuhan (Kejadian 4:5-6)
  2. Hati nurani memutuskan berdasarkan standar nilai-nilai lingkungan sekitar. Misal: Anak-anak Lot yang menzinahi ayahnya sendiri tanpa rasa bersalah. Ini menunjukkan betapa nila-nilai moral kota Sodom begitu kuat melekat (Kej 19:30-32)
  3. Hati nurani memutuskan berdasarkan pengajaran-pengajaran yang dianut. Mis: Paulus sebelum bertobat menganiaya orang Kristen tanpa rasa bersalah.

 

II. PENYAKIT  HATI NURANI

  1. Hati nurani yang lemah ( 1Korintus 8:7)

Penyakit ini sering dialami oleh orang Kristen yang belum dewasa rohani, dan belum cukup pengetahuan iman. Sikap mereka sangat kuat dipengaruhi oleh legalisme. Contoh: Orang Kristen baru bertobat yang berasal dari latar belakang penyembah berhala merasa syak bila melihat orang Kristen makan makanan yang telah dipersembahkan pada berhala.Bagi orang Kristen yang dewasa rohaninya tahu bahwa makanan tidak bisa membawa seseorang dekat atau jauh dari Tuhan. Apalagi berhala itu tidak ada. Yang ada adalah sesuatu yang diberhalakan/ dipertuhankan.

  1. Hati nurani yang najis (Titus 1:15)

Dosa yang tidak dibereskan akan membuat hati nurani menjadi najis. Dan pada akhirnya kehilangan kepekaan untuk membedakan yang benar dan salah ataupun yang baik dan jahat.

  1. Hati nurani yang jahat (Ibrani 10:22; 9:14)

Bila hati nuarani yang najis terus menerus ditelantarkan akan membuat hati nurani menjadi jahat. Hati nurani yang jahat bukan mendorong orang untuk berbuat jahat, tetapi lebih terbuka kepada perkara-perkara yang jahat dan kurang membuka diri pada hal-hal yang baik dan benar. Tidak aneh bila orang dengan hati nurani yang jahat jalan hidupny menjadi tersesat.

  1. Hati nurani yang di”cap” atau di”selar” (1Timotius 4;2)

Hati nurani yang di”cap” adalah hati nurani yang mati. Bukan berarti hati nuraninya hilang. Tetapi hati nurani tersebut kehilangan fungsi dan kepekaannya. Akibatnya, bila berbuat dosa tidak merasa bersalah, tetapi merasa bangga dan senang. Hati nurani yang jahat adalah hati nurani yang munafik.

 

III. MENDIDIK HATI NURANI (Mazmur 119:105-107)

Hanya Firman Tuhan yang mutlak benar (Yohanes 17:17). Namun hati nurani bila dididik dan diasah dengan benar akan menjadi kompas kehidupan yang bisa dipercaya, bahkan mungkin mutlak benar atau tidak bisa salah.

Cara mendidik hati nurani:

  1. Akui semua dosa, mintalah ampun kepada Tuhan dan bereskanlah dengan sesama, serta bertobatlah.
  2. Tolak dan tinggalkan nilai-nilai ajaran yang sesat dan duniawi.
  3. Kasihilah Tuhan Yesus dan taatilah FirmanNya setiap hari.

AMIN.

Pdt. Eddy Zakaria, Madiun

 


Rahasia S-U-K-S-E-S = Percaya!

Apakah sukses itu? untuk sebagian orang mungkin sukses dapat diartikan sebagaimana motto “Muda foya-foya, tua kaya-raya, mati masuk surga”.  Apakah benar demikian? Bagaimana semestinya? Apakah sukses berarti semata-mata kekayaan yang melimpah? Atau hanya foya-foya di dunia? Apakah bahagia sejati bisa diperoleh hanya dengan limpahan harta?

Sukses yang sejati hanya bisa diperoleh jika Tuhan berkenan memberikannya. Sukses yang dari Tuhan itu adalah sukses dalam hidup sekarang dan dalam kekekalan nanti. Sukses bagi tubuh, jiwa dan roh.

Mungkinkah itu? Ya. Firman Tuhan yang dapat kita pedomani dan patut kita renungkan dalam upaya mencapai sukses (yang sebenarnya sudah tersedia untuk anak-anak Tuhan) dalam 7 langkah terdiri dari 6 tindakan (nomor 1 sampai 6) dan 1 sikap iman (nomor 7) sebagai berikut :

1.  Serahkan segala rencana dan mintalah pada Tuhan lewat doa.

Amsal 16:3 : Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu.

2.  Usahakan dengan tekun dan tabah.

II Tawarikh 15:7 : Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, karena ada upah bagi usahamu!”

3.  Korban syukur diserahkan pada Allah.

Ibrani 13:15-16 : Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya. Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah.

Ulangan 15:10 : Engkau harus memberi kepadanya dengan limpahnya dan janganlah hatimu berdukacita, apabila engkau memberi kepadanya, sebab oleh karena hal itulah TUHAN, Allahmu, akan memberkati engkau dalam segala pekerjaanmu dan dalam segala usahamu.

4.  Sukacita dalam mengerjakan.

Roma 14:17 : Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.

Pengkhotbah 5:18 : Setiap orang yang dikaruniai Allah kekayaan dan harta benda dan kuasa untuk menikmatinya, untuk menerima bahagiannya, dan untuk bersukacita dalam jerih payahnya — juga itu pun karunia Allah.

5.  Emas-perak bukan yang terutama.

Zefanya 1:18 : Mereka tidak dapat diselamatkan oleh perak atau emas mereka pada hari kegemasan TUHAN, dan seluruh bumi akan dimakan habis oleh api cemburu-Nya; sebab kebinasaan, malah kebinasaan dahsyat diadakan-Nya terhadap segenap penduduk bumi.

Amsal 16:16 : Memperoleh hikmat sungguh jauh melebihi memperoleh emas, dan mendapat pengertian jauh lebih berharga dari pada mendapat perak. (tentang hikmat dan pengertian lihat Ayub 28:28)

6.  Syukuri hasil yang diperoleh.

Mazmur 118:21 : Aku bersyukur kepada-Mu, sebab Engkau telah menjawab aku dan telah menjadi keselamatanku.

Efesus 5:20 : Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita

 

7.  = Percaya bahwa segala sesuatu yang telah dan akan diberikan, adalah yang terbaik dari Allah !

Markus 11:24 : Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.

Matius 21:21 : Yesus menjawab mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu percaya dan tidak bimbang, kamu bukan saja akan dapat berbuat apa yang Kuperbuat dengan pohon ara itu, tetapi juga jikalau kamu berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! hal itu akan terjadi.

I Yohanes 5:14 : Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya.

Markus 5:36 : Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: “Jangan takut, percaya saja!”

Ungaran, 12 Juli 2005

Mos F


Kasih VS Donasi, Sebuah Perenungan

Yohanes 3:16

Semua orang sangat familiar dengan kata “Kasih”, Tetapi sayangnya tidak setiap orang mengerti dengan benar makna kata kasih. Secara umum orang memaknai kasih adalah sama dengan memberi. Contoh sederhana bila kita melihat seseorang mengalami kesusahan, maka orang yang memberi pertolongan disebut orang yang telah menyatakan kasih. Apakah makna kasih sesederhana itu? Untuk menjawabnya marilah kita tampilkan suatu kata lain seperti yang ada dijudul renungan ini yaitu kata “Donasi”.  Saya yakin kalau anda sering menonton TV akhir-akhir ini, maka kata ini sudah tidak asing lagi bagi kita. Terlebih dengan sering terjadinya bencana yang datang secara beruntun, maka stasiun televisi termasuk para sponsor programnya selalu mencantumkan menghimbau para pemirsanya untuk memberikan donasi dalam rangka meringankan penderitaan bagi para korban bencana. Tentu saja kegiatan solidaritas ini sangat positip dan berfaedah. Pertanyaannya adalah : Apakah memberikan donasi sama dengan makna kasih yang sesungguhnya? Jawabnya tentu saja tidak! Lalu apa makna kasih itu? Dimanakah kita dapatkan arti kata makna kasih itu? Apakah dapat kita peroleh dari ilmu bahasa untuk mencari arti terminology kata kasih itu?

Dalam teks bacaan kita Yohanes 3:16 tertulis: “Karena demikian besar kasih Allah akan dunia ini sehingga diberikannya AnakNya yang tunggal, supaya barangsiapa yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”. Apakah Kasih yang dikatakan Injil Yohanes sama dengan makna kasih yang diajarkan manusia? Jika kita memperhatikan secara teliti isi ayat ini tidak ditulis kata kasih saja, tetapi ditulis 2 kata yang tidak terpisah yaitu “Kasih Allah”. Dengan demikian tentu saja jauh berbeda antara Kasih Allah dengan kasih versi manusia. Apa perbedaannya? Memang makna dari versi Allah dengan makna dari versi manusia dua-duanya ada kata memberi, tetapi tetap saja ada perbedaannya. Apa perbedaannya? Perbedaannya ternyata dari motif/pemberiannya. Seperti kita ketahui bahwa Allah adalah “ Kasih “ (I Yohanes 4:8),  namun kasih itu telah diejawantahkan/diwujudkan dalam diri AnakNya Tuhan Yesus Kristus. Nah dari titik ini barulah kita bisa melihat perbedaan antara kasih milik Allah dengan kasih milik manusia. Kasih menurut versi manusia tidak lepas dari motifnya dan status social yang disandangnya. Kasih yang dinyatakan oleh pemimpin agama dan umat beragama adalah kasih yang didasarkan pada norma-norma agama/spritualitas/kerohanian/religiusitasnya. Bagi para pengusaha/majikan tentu kasih yang ditunjukkan didasarkan sama-sama untung (take and give ), sedangkan bagi para donatur (dermawan)/ dan yayasan yang dibentuknya tentunya didasarkan pada motif social. Apakah Kasih milik Allah memiliki motif yang sama seperti itu? Sama sekali tidak!! Kasih Allah adalah kasih yang tidak dimiliki manusia, hanya dimiliki oleh AnakNya yang tunggal yakni Tuhan Yesus Kristus. Jadi suatu kebohongan besar bila seseorang mengatakan ia memiliki kasih Allah walaupun ia rajin memberikan sumbangan (donasi), rajin melakukan kegiatan keagamaan, kegiatan social, karena Kasih Allah (Pemberian Allah)  tidak sama dengan motif-motif yang dilakukan manusia. Kasih Allah adalah Kasih tanpa pamrih/tanpa motif dan sama sekali tidak dimiliki manusia. Cuma ada satu cara kata Rasul Yohanes dalam surat kirimannya,  yaitu menyatunya kita dengan Tuhan Yesus Kristus sipemilik kasih Allah. Kemanunggalan kita dengan Tuhan Yesus Kristus akan merefleksikan Kasih Allah tersalur dari diri kita. Lalu apa yang membedakan kasih versi manusia dengan Kasih Allah? Tadi sudah dijelaskan bahwa kasih Allah adalah kasih yang memberi tanpa pamrih/tanpa motif, Kasih yang mau menyelamatkan meskipun Ia harus kehilangan nyawa, yaitu pemberian yang melekat dengan pengorbanan. Kasih manusia tidak ada yang seperti itu. Kasih manusia lebih banyak pada batasan simpati,  tetapi Kasih Allah lebih dalam dari itu Allah berempati kepada orang-orang miskin/hina, dengan jalan mempersembahkan diriNya sendiri (Persembahan 100%, bukan 10%). Dalam kisah janda miskin yang mempersembahkan persembahannya yang  mungkin berkisar sekitar Rp 1000,- sedangkan orang-orang kaya memberikan  yang mungkin jutaan rupiah, secara kasat mata tentu orang menilai orang-orang kaya itu yang ibadahnya diterima Tuhan. Ternyata orang keliru, ternyata Tuhan Yesus berkenan terhadap pemberian janda miskin, bahkan Tuhan Yesus memujinya dengan mengatakan bahwa janda miskin memberi lebih banyak dari orang kaya itu. Tuhan Yesus tidak membutuhkan kasih versi manusia dalam bentuk donasi. Janda miskin memberi dari kekurangannya/kemiskinannya, bahkan Tuhan Yesus mengatakan bahwa janda miskin ini memberikan seluruh nafkahnya. (Seluruh miliknya 100%).

Kasih Allah adalah kasih yang dilandasi oleh pengorbanan. Lalu Pengorbanan untuk apa? Mungkin orang mau berkorban disuruh apapun untuk meraih kesuksesan, kekayaan, kepintaran, atau melindungi keluarga yang kita kasihi, Semua itu masih dalam lingkaran diri kita/ego kita. Tetapi adakah orang yang mau berkorban bukan untuk kepentingan diri sendiri tetapi berkorban untuk orang lain bahkan untuk musuh kita? Untuk sahabatnya mungkin orang mau berkorban, tetapi tindakan Kasih Allah adalah diluar jangkauan pemikiran kita, Ia berkorban, mati justru untuk musuhNya. Bukankah Alkitab mengatakan ketika manusia berdosa maka manusia menjadi seteru/musuh Allah. Tak ada satu orangpun yang dapat mendamaikannya, kecuali Allah didalam kasihNya melalui AnakNya Tuhan Yesus Kristus. Pengorbanan Allah dilandasi oleh kebenaran/keadilan Allah. Keadilan Allah tidak sama dengan keadilan dunia ini.  Keadilan Allah dilandasi oleh kasihNya laksana seorang Ayah terhadap anak-anaknya. Kasih yang mau memberi dan kasih yang mau berkorban. Lalu apa perbedaan antara keadilan Allah dengan keadilan dunia? Tentu berbeda. Keadilan dunia tetap membedakan status/hirarki seseorang. Sedangkan keadilan Allah didasarkan pada kebenarannya bahwa semua manusia telah berdosa, tidak ada perbedaan di mata Allah. Apa arti tidak ada perbedaan? Berarti kita semua ini harusnya memiliki persamaan hak setelah kita dipulihkan dan diselamatkan oleh Kristus. Oleh sebab itu perintah baru yang diberikan Yesus menggantikan perintah agama yaitu “Kasihilah sesamamu manusia seperti engkau mengasihi dirimu sendiri”.

Oleh: Ev. Andereas D.


IBADAH DAN PELAYANAN DI GPSDI UNGARAN

JADUAL IBADAH

HARI JAM (WIB) ACARA IBADAH TEMPAT
Senin 18.00 Kaum Pria Gereja Ungaran
Selasa 17.00 Kaum Wanita Gereja Ungaran
Rabu Mezbah Keluarga
Kamis 17.00 Umum Gereja Cabang Sitoyo
Jumat 19.00 Bidston Gereja Ungaran
Sabtu 17.00 Kaum Muda Gereja Ungaran
Minggu 06.30 IBADAH UMUM Gereja Ungaran
09.00 S.M. Gereja Gereja Ungaran
17.00 Umum Setoyo Gereja Cabang Sitoyo
Setiap Hari 05.00 Doa Pagi Gereja Ungaran

Pelayanan GPSDI Ungaran terbuka 1X24 jam selama 7 hari dalam seminggu.

Jangan ragu datang menemui kami untuk pelayanan doa, konsultasi, PA, layanan pra-nikah, baptisan kudus, konseling pribadi, tuntunan rohani, dll.

Gembala Sidang, Ibu Pdt. Hana Kristianawati dan para pelayan siap melayani Anda di alamat kami: Jl. Garuda No. 9 Ungaran. Telepon 024-6923547 atau email: gpsdi.ung@gmail.com.

Ibu Pdt. Hana (Gembala Sidang GPSDI Ungaran) dan Bp. Pdt. Eddy (Gembala Sidang GPSDI Ambarawa)
Ibu Pdt. Hana K. (Gembala Sidang GPSDI Ungaran) dan Bp. Pdt. Eddy Filipus (Gembala Sidang GPSDI Ambarawa)

Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa. (Mazmur  23:6)