Gereja Pantekosta Serikat di Indonesia Jemaat Ungaran

Posts tagged “Ps. Jonathan Setiawan

Tentang Berpuasa

Berikut ini disajikan beberapa artikel pilihan Tentang Berpuasa yang ditulis oleh beberapa hamba-Nya. Pada Bagian I ini ditampilkan tulisan Ps. Jonathan Setiawan, untuk itu kami mengucapkan terima kasih atas pelayanannya.  Tuhan Yesus Kristus memberkati.

Kuat & berani di dalam TUHAN

BERPUASA MENUMBUHKAN WIBAWA DALAM PEPERANGAN KITA DI ALAM ROH

Sampai saat ini banyak umat kristen yang belum pernah berpuasa sekalipun selama hidupnya, hal ini terjadi karena tidak adanya pengajaran yang benar tentang puasa dari gereja-gereja . Bahkan para pendeta sendiri banyak yang tidak pernah atau jarang melakukan puasa dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Sebenarnya puasa merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh seluruh umat kristen, memang dalam Perjanjian Baru tidak disebutkan secara khusus kapan waktu untuk berpuasa dan berapa lama kita sebagai umat kristen harus berpuasa. Tetapi banyak ayat dalam Perjanjian Baru yang menjelaskan bahwa Yesus Kristus dan murid-muridNya menjalankan puasa secara rutin dalam pelayanan mereka.

Bangsa Israel sebagai bangsa pilihan Tuhan sudah melakukan puasa sejak jaman dahulu kala, bahkan puasa tersebut merupakan ketetapan yang dikeluarkan langsung oleh Tuhan dan harus dilaksanakan minimal 1 (satu) kali dalam setahun pada hari raya Pendamaian atau kita kenal dengan nama Yom Kippur

Arti dari puasa adalah berpantang (sebagian atau seluruhnya) makanan dan minuman secara sukarela, dengan tujuan untuk merendahkan diri dihadapan Tuhan, atau mencari kehendak Tuhan.

Imamat:16:29-31
“Peraturan-peraturan ini harus ditaati untuk selama-lamanya. Pada tanggal sepuluh bulan tujuh, orang Israel dan orang asing yang menetap di antara mereka harus berpuasa dan dilarang bekerja, karena hari ini hari yang sangat suci. Pada hari itu harus dilakukan upacara untuk menyucikan bangsa Israel dari segala dosa mereka supaya mereka bersih.”

Selain berpuasa pada hari raya Pendamaian, umat Israel juga sering mengadakan puasa dalam kehidupan sehari-harinya. Puasa yang mereka lakukan bisa puasa perseorangan ataupun puasa kelompok (bangsa). Alkitab Perjanjian Lama dipenuhi dengan cerita-cerita tentang kegiatan berpuasa yang dilakukan oleh umat Israel. Biasanya mereka melakukan puasa apabila negara mereka dalam keadaan bahaya (diserang musuh), mencari kehendak Allah, bersedih atau mengalami kesusahan lainnya.

Kita dapat melihat contoh berpuasa yang dilakukan oleh bangsa Israel dalam Alkitab Perjanjian Lama:

1. Puasa atas Kematian Saul dan anak-anaknya
Tawarikh 10:12
“maka bersiaplah segenap orang gagah perkasa, lalu pergi mengambil mayat Saul dan mayat anak-anaknya. Mereka membawanya ke Yabesh dan menguburkan tulang-tulang mereka di bawah pohon besar, di Yabesh. Sesudah itu berpuasalah mereka tujuh hari lamanya.”

Dalam peperangan antara orang Filistin dan Israel, Saul dan ketiga anaknya terbunuh. Kekalahan tersebut terjadi karena Saul tidak mentaati perintah Tuhan, dan sebelum berperang Saul bukannya mencari kehendak Tuhan malah minta petunjuk kepada arwah. Kematian Saul dan anak-anaknya membuat orang Israel sangat bersedih dan mereka berpuasa 7 hari lamanya.

2. Puasa Ezra
Ezra 8:21-23
8:21 Kemudian di sana, di tepi sungai Ahawa itu, aku memaklumkan puasa supaya kami merendahkan diri di hadapan Allah kami dan memohon kepada-Nya jalan yang aman bagi kami, bagi anak-anak kami dan segala harta benda kami.
8:22 Karena aku malu meminta tentara dan orang-orang berkuda kepada raja untuk mengawal kami terhadap musuh di jalan; sebab kami telah berkata kepada raja, demikian: “Tangan Allah kami melindungi semua orang yang mencari Dia demi keselamatan mereka, tetapi kuasa murka-Nya menimpa semua orang yang meninggalkan Dia.”
8:23 Jadi berpuasalah kami dan memohonkan hal itu kepada Allah dan Allah mengabulkan permohonan kami.

Dalam perjalanan pulang dari Babel ke Yerusalem , Ezra beserta rombongannya menghadapi dilema antara meminta tolong kepada raja, atau minta pertolongan kepada Tuhan. Perjalanan yang mereka lakukan adalah perjalanan yang jauh dan disepanjang jalan banyak penjahat atau suku-suku bangsa yang biadab. Akhirnya Ezra memutuskan minta pertolongan kepada Tuhan agar melindungi mereka selama dalam perjalanan. Dan permohonan mereka didengar oleh Tuhan, mereka sampai dengan selamat di Yerusalem.

3. Puasa Ester
Ester 4:15-16
“Maka Ester menyuruh menyampaikan jawab ini kepada Mordekhai: Pergilah, kumpulkanlah semua orang Yahudi yang terdapat di Susan dan berpuasalah untuk aku; janganlah makan dan janganlah minum tiga hari lamanya, baik waktu malam, baik waktu siang. Aku serta dayang-dayangku pun akan berpuasa demikian, dan kemudian aku akan masuk menghadap raja, sungguhpun berlawanan dengan undang-undang; kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati”

Umat Israel di pembuangan (Persia) menghadapi rencana jahat Haman yang ingin membunuh semua orang Yahudi dinegara tersebut. Untuk menyelamatkan diri, maka umat Israel sepakat mengadakan puasa selama 3 hari 3 malam. Setelah berpuasa bersama-sama, maka Tuhan turun tangan menyelamatkan bangsa Israel, dan Haman sendiri akhirnya digantung di tiang gantungan yang ia persiapkan untuk menggantung orang-orang Yahudi.

4. Puasa Daniel
Daniel 10:2-3 10:2
Pada waktu itu aku, Daniel, berkabung tiga minggu penuh: 10:3 makanan yang sedap tidak kumakan, daging dan anggur tidak masuk ke dalam mulutku dan aku tidak berurap sampai berlalu tiga minggu penuh.

Daniel mendapat penglihatan-penglihatan yang tidak ia mengerti, untuk mendapat pengertian lebih lanjut ia mengadakan puasa terbatas selama 3 minggu. Dan setelah berpuasa selama 3 minggu, Tuhan mengirimkan malaikat Gabriel untuk memberikan pengertian kepada Daniel tentang akhir jaman.

5. Puasa penduduk Niwiwe
Yunus 3:5
“Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa dan mereka, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung”

Karena ucapan nabi Yunus tentang penghakiman (hukuman) yang akan dijatuhkan Tuhan kepada Niwiwe, maka seluruh bangsa Niwiwe termasuk rajanya mengadakan puasa mohon pengampunan dosa kepada Tuhan dan minta agar Tuhan tidak menghukum mereka. Uniknya bukan hanya penduduk yang berpuasa bahkan semua binatang ternak mereka juga diharuskan untuk berpuasa. Karena puasa yang mereka lakukan, maka Tuhan tidak jadi menghukum mereka.
Selain contoh diatas, masih banyak lagi puasa yang dilakukan bangsa Israel dalam Perjanjian Lama, misalnya puasa yang dilakukan Yosafat dan seluruh kaum Yehuda (IITaw 20:3). Selama berpuasa bangsa Israel kadang-kadang juga mengenakan kain kabung dengan abu, sebagai tanda mereka bersedih dan merendahkan dirinya dihadapan Tuhan.

Dalam kitab Perjanjian Lama puasa yang dilakukan oleh umat Israel merupakan:
1. Puasa yang diperintahkan Tuhan (Hari Raya Pendamaian)
2. Puasa mohon pertolongan Tuhan karena Israel akan diserang musuh (negara lain)
3. Puasa minta petunjuk Tuhan atas sesuatu hal.
4. Puasa karena Bersedih (Kematian Saul dan anak-anaknya)
5. Puasa mohon Kesembuhan (Daud diwaktu anaknya sakit)
6. Puasa untuk Pertobatan suatu Bangsa (Niwiwe)
7. dsbnya

Lukas 4:1-2
4:1 Yesus, yang penuh dengan Roh Kudus, kembali dari sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun.
4:2 Di situ Ia tinggal empat puluh hari lamanya dan dicobai Iblis. Selama di situ Ia tidak makan apa-apa dan sesudah waktu itu Ia lapar.

Puasa bukan hanya terdapat dalam Perjanjian Lama, kitab Perjanjian Barupun dipenuhi dengan ayat-ayat tentang puasa. Kedatangan Yesus ke dunia bukan meniadakan perintah untuk berpuasa, malah Yesus sendiri memberi contoh bagaimana seharusnya menjalani puasa. Sebelum memulai pelayananNya, Yesus pergi ke padang gurun dan berpuasa tidak makan selama 40 hari. (Tidak makan dan tidak minum selama 40 hari 40 malam. Admin).

Yesus sendiri berkata dalam Matius 6:17-18
6:17 Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu,
6:18 supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.

Yesus mengatakan “apabila engkau berpuasa….” ayat diatas menegaskan bahwa puasa merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh murid-murid Yesus. Setelah kenaikan Yesus ke sorga, murid-murid Yesus tetap menjalankan puasa dalam ibadah mereka sehari-hari.

Kisah Para Rasul 13:2-3
13:2 Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus, “Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka.”
13:3 Lalu mereka berpuasa dan berdoa dan setelah meletakkan tangan ke atas kedua orang itu, mereka membiarkan keduanya pergi.

Kita melihat dalam ayat ke 2, ketika para rasul berdoa dan berpuasa Roh Kudus mengatakan kepada mereka agar mengkhususkan Barnabas dan Saulus. Walaupun telah mendapat perintah dari Roh K udus, tetapi untuk menegaskan bahwa perintah itu benar-benar dari Tuhan, para rasul kembali berpuasa dan berdoa sekali lagi (ayat 3), setelah yakin perintah tersebut berasal dari Roh Kudus, barulah mereka meletakkan tangan keatas Barnabas dan Saulus.

Dari ayat-ayat diatas kita mengetahui bahwa berpuasa merupakan kebiasaan yang dilakukan oleh Yesus dan murid-muridNya dalam kehidupan dan pelayanan mereka. Jemaat mula-mula biasanya berdoa 2X (dua) kali seminggu yaitu pada hari Rabu dan Jum ‘at.

Tujuan dari berpuasa yang sebenarnya ialah:

1. Untuk mematikan perbuatan daging dalam hidup kita.
Sebagaimana kita ketahui, daging selalu menginginkan hal-hal yang enak dan nyaman untuk dirinya. Dan kita juga mengetahui bahwa keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh. dengan berpuasa kita mematikan keinginan daging agar Roh Kudus semakin berkuasa dalam diri kita.

2. Untuk mendapat Kuasa dari Roh Kudus
Kita mengetahui bahwa tanpa adanya kuasa Roh Kudus dalam diri kita, maka kita tidak dapat berbuat apa-apa. Dengan berpuasa kita membangkitkan kuasa Roh Kudus dalam kehidupan kita, Atau dengan kata lain dengan berpuasa kita mendapatkan kuasa dari Roh Kudus

3. Untuk Menghancurkan Ikatan-Ikatan iblis yang ada dalam diri kita
Bagi orang-orang yang terikat oleh sesuatu maka dengan berpuasa, kita dapat melemahkan atau bahkan menghancurkan ikatan iblis dalam hidup kita.

4. Untuk menggerakkan Tuhan agar menolong atau menjawab doa-doa kita.
Berpuasa yang diiringi dengan doa akan menggerakkan Tuhan untuk menjawab doa-doa yang kita panjatkan. Karena dengan berpuasa, kita memusatkan perhatian pada hal-hal yang rohani, sehingga hal tersebut menyenangkan hati Tuhan

5. Untuk mengeluarkan racun yang terdapat di dalam tubuh.
Dengan berpuasa, maka darah akan membersihkan organ-organ tubuh kita dari racun yang ada di dalam tubuh. (detox). Tubuh kita akan menjadi lebih sehat.

Jika kita hendak berpuasa sebaiknya kita mempunyai tujuan yang jelas atau alasan yang jelas mengapa kita akan berpuasa, karena tanpa tujuan atau alasan yang jelas, kita hanya melakukan diet dan bukan melakukan puasa seperti tertera dalam Alkitab .

Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, puasa kita harus disertai dengan doa dan pembacaan firman Tuhan. Lebih baik lagi apabila kita melakukan puasa sambil berjaga-jaga (tidak tidur semalaman). Yesus menginginkan anda berpuasa

Perlu disadari bahwa puasa adalah panggilan, bukan kewajiban karena itu puasa harus dilakukan dengan sukacita bukan karena terpaksa. Puasa bukan pula ukuran kesalehan atau kerohanian seseorang. Orang yang menjalankan puasa tidak berarti dia lebih saleh atau lebih beriman dari mereka yang tidak berpuasa.

Kristen Protestan tidak mewajibkan umatnya untuk berpuasa, sedangkan Kristen Katolik mewajibkan untuk berpuasa bahkan Gereja Katolik secara resmi menetapkan masa Prapaskah sebagai puasa resmi umat Katolik, di mulai dari Rabu Abu dan berkahir pada hari Jumat Agung. Bila mungkin puasa ini hendaknya diperpanjang sampai hari Sabtu Suci (lih KL 110)

Ketentuan puasa dan pantang tersebut ditetapkan bahwa puasa resmi Umat Katolik adalah 40 hari selama masa prapaskah (menjelang paskah, masa prapaskah) dan hari wajib puasa bagi Umat Katolik adalah hari Rabu Abu dan Jumat Agung. Dan siapa yang wajib berpuasa adalah mereka yang sudah berumur 21 tahun sampai dengan 59 tahun.

Berpuasa dalam Alkitab pada umumnya berarti tidak makan dan tidak minum selama waktu tertentu, jadi bukannya hanya menjauhkan diri dari beberapa makanan tertentu saja lih. (Est 4:16; Kel. 34:28).

Berikut dibawah ini jenis dan macam Puasa berdasarkan Alkitab:
1. Puasa Musa, 40 hari 40 malam tidak makan dan tidak minum (Kel 24:16 dan Kel 34:28)
2. Puasa Daud, tidak makan dan semalaman berbaring di tanah (2 Sam 12:16)
3. Puasa Elia, 40 hari 40 malam berjalan kaki (1 Raj 19:8)
4. Puasa Ester, 3 hari 3 malam tidak makan dan tidak minum (Est 4:16)
5. Puasa Ayub, 7 hari 7 malam tidak bersuara (2:13)
6. Puasa Daniel, 10 hari hanya makan sayur dan minum air putih (Dan 1:12), doa dan puasa (Dan 9:3), berkabung selama 21 hari (Dan 10:2)
7. Puasa Yunus, 3 hari 3 malam dalam perut ikan (Yunus 1:17)
8. Puasa Niniwe, 40 hari 40 malam tidak makan, tidak minum dan tidak berbuat jahat (Yunus 3:7)
9. Puasa Senin – Kamis merupakan tradisi orang Farisi (Luk 18:21).

Puasa-puasa dalam Perjanjian Baru
Dalam kehidupan Yesus
1. Yesus berpuasa selama 40 hari di padang gurun (Mat 4:1 -9; Luk 4)
2. Yesus mengajar berpuasa dalam kotbahnya di Bukit (Mat 6:16-18)
3. Juga ketika ditanya oleh murid-murid Yohanes (Mat 9:14-17)
4. Menggandakan kuasa doa dan puasa (Mat 17:14-21)
Dalam Gereja
1. Gereja di Antiokhia (Kisah 13:1-3)
a. Mereka berpuasa ketika mau melayani Tuhan
b. Ketika mempersiapkan Barnabas dan Paulus untuk pelayanan
2. Gereja di Galatia (Kisah 14:21-23)
Puasa dalam pelayanan Rasul Paulus
1. Pelayanan Paulus ditandai dengan adanya doa-puasa (2 Kor 6:4-10; 2 Kor 11:23-28)
2. Ia juga mengajar bahwa puasa juga bisa dilakukan pada kondisi lain (1 Kor 7:5)

Selamat berpuasa dan jangan takut sakit maag hanya karena puasa

GBU.

Ps. Jonathan Setiawan