Gereja Pantekosta Serikat di Indonesia Jemaat Ungaran

Posts tagged “iman

Seri PPA (Pendalaman dan Praktek Alkitab) 005. Tuhan Memenuhi Semua Kebutuhan,Bukan Ketamakan !

PMDMO030

Dalam Alkitab anda baca dengan bersuara
1 Timotius 6:3-10

Hafalkan Ayat ini  Yakobus 4:3 ‘Ketika meminta kamu tidak menerimanya, karena kamu memintanya dengan motivasi yang salah, karena engkau akan menggunakan apa yang kamu dapatkan itu untuk kesenangan kamu’.

Diskusikan tentang ini Apakah lebih mudah bagi Tuhan meletakkan uang di dalam tangan umatNya atau membiarkan umatNya mencarinya.

Untuk dilakukan sebelum pertemuan berikutnya Coba bedakan apakah yang menjadi kebutuhan dan apakah yang menjadi kemewahan dalam hidup anda saat ini.

Tugas Tertulis Diploma Tuliskan dalam satu halaman mengapa setiap orang Kristen harus memenuhi kebutuhan mereka.

Renungkan kata demi kita dari ayat ini Kolose 1:12

Dalam Matius 12:25-28, Yesus menunjukkan dua Kerajaan yang ada dalam kenyataan rohani yang tidak kelihatan:- Kerajaan Setan dan Kerajaan Tuhan. Mereka yang bukan orang Kristen berada dalam Kerajaan Setan dan bekerja berdasarkan tirani atau kekezaman sementara orang Kristen adalah dalam Kerajaan Tuhan dan dibawah kasih dan perlindunganNya.

Apabila seseorang menjadi Kristen mereka secara rohani dipindahkan dari Kerajaan Setan dan masuk ke dalam Kerajaan Tuhan dan menjadi warga dari Kerajaan baru ini dan mereka berhak atas keistimewaan yang disediakan oleh Kerajaan itu. Sebagai contoh, Kolose 1:12 berkata,

‘Berikan sukur kepada Bapa, yang telah mengijinkan kamu mendapat bagian dalam warisan harta kekayaan orang-orang kudus dalam Kerajaan terang.Karena Dia telah menyelamatkan kita dari kekuasaan kegelapan dan membawa kita ke dalam Kerajaan Putranya yang Dia kasihi’

Sebagai hasil kita masuk ke dalam Kerajaan Tuhan denganpasti kita mendapat warisan keistimewaan keuangan yang khusus. Bagian terpanjang dan terpenting dari Alkitab sehubungan dengan uang adalah 2 Korintus Pasal 8 & 9, dan setiap orang yang ingin digunakan oleh Tuhan dalam bidang memberi harus menggunakan ini sebagai landasan naskah.

Berdasarkan naskah ini kita dapat membuat suatu
penyataan mendasar –

TUHAN MEMBERI KEMAKMURAN KEPADA KITA UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN-KEBUTUHAN KITA.

Tiga kutipan alkitab berikut menunjukkan bahwa sebagai umat Tuhan kita mempunyai setiap hak percaya kepada Tuhan untuk memenuhi semua kebutuhan kita seperto seorang Bapa yang baik, dan kita jangan takut menjadi miskin, atau kekuarang atau tidak terjamin.

2 Korintus 8:14  ‘Pada waktu sekarang kelebihan kamu akan menutupi kebutuhan mereka, sehingga dengan sebaliknya kelebihan mereka akan menutupi semua keubuthan kamu’

2 Korintus 9:8  ‘Dan Tuhan dapat memberi semua anugerah kelimpahan kepada kamu, sehingga dalam segala sesuatu dan sepanjang waktu, tersedia semua kamu butuhkan, kamu akan berkelimpahan dalam pekerjaan baik’

2 Korintus 9:12  ‘Pelayanan yang kamu lakukan ini tidak hanya mencukup kebutuhan uamt Tuhan tetapi juga mengalir sebagai uangkapan sukur yang berlimpah kepada Tuhan’

Lebih lanjut, seksi besar dalam pemberian dalam Filipi 4:10-19 Paulus menyebutkan dalam ayat 16 bagaimana semua kebutuhannya disediakan oleh orang Filipi dan dia kembali dengan suatu keuntungan dengan mengatakan dengan penuh keyakinan, ‘Dan Tuhanku akan memenuhi semua keperluanmu berdasarkan kekayaan kemulianNya dalam Kristus Yesus’.

Sangat disayangkan, banyak orang membaca ayat ini dengan cara salah dan berpikir bahwa itu berkata Tuhan memenuhi ketamakan kita dan bukannya kebutuhan kita! Dengan menyerongkan ayat ini uamt Tuhan mulai meminta mobil mewah dan rumah mewah dari Tuhan. Lihatlah ke dalam konteksnya, ayat ini berbicara tentang kebutuhan yang mendesak dan suatu yang menyenangkan, tetapi bukan yang boros atau mewah, gaya hidup tetapi dengan pasti tidak memberikan kepada anda suatu cek kosong ybtyj diuangkan di Bank Surga.

Berdasarkan itu, pernyataan kedua yang dapat kita buat adalah,

TUHAN MEMBERI KEMAKMURAN KEPADA KITA UNTUK MENCUKUPI KEBUTUHAN KITA, BUKAN KEINGINAN KITA SENDIRI.

Dengan sedih saya katakana, bahwa bagian inilah yang telah menyebabkan banyak kehancuran dalam tubuh Kristus sebagian besar, Kekristenan Barat telah menunjukkan bahwa Kekristenan sebagai suatu cara cepat menjadi kaya.

Paulus memperingatkan Timotius tentang orang-orang seperti itu dalam 1 Timotius 6:3-5 dan mengumumkan bahwa orang sepertiu adalah mengajarkan dan mempromosikan doktrin palsu dan telah merampok kebenaran karena pemikiran mereka dan membuat alasan bahwa kebaikan adalah alat untuk mendapatkan keuntungan keunangan.

Yakobus bahwa memberikan alasan mengapa doa-doa umat tidak mencapai tahta anugerah karena mereka percaya kepada Tuhan untuk lebih kepada kesenangan dan bisnis senang-senang dan bukannya usaha untuk memenuhi kebutuhan dunia Yakobus 4:3 ‘Ketika kamu meminta atau berdoa, kamu tidak menerima, karena kamu meminta dengan motivasi yang salah, karena kamu akan menggunakan yang kamu minta itu untuk kesenangan kamu.’

Apakah Tuhan tidak mempunyai cukup orang Kristen yang memborbardir tahta kediamanNya untuk anugerah dengan permintaan uang untuk membeli mobil mewah dan harta kekayaan pribadi lainnya sebagai lawan dari permintaan uang untuk membantu para janda, yatim piatu dan orang-orang miskin yang kelaparan?

Inilah rintangan dimana banyak orang jatuh ke tali peringatan yang telah disampaiian oleh Paulus kepada Timoriuts dalam 1 Timotius 6:9-10 ketika mereka mengalami kemakmuran Tuhan, dan bukannya hidup dengan gaya hidup mendasar dan memberikan kelebihan itu kepada pekerjaan Tuhan, tetapi semuanya kemakmuran dan kekayaan itu mereka gunakan untuk diri mereka sendiri, dengan membebankan atau ditanggung secara tidak langsung oleh orang yang mengalami kerugian, orang miskin, para janda dan yatim piatu.

Adalah satu hal bagi Tuhan untuk meletakkan uang di tangan umatNya, dan hal lain bagi Dia untuk membiarkan mereka mencarinya!. Paulus berkata dalam 1 Timotius 6:8 bahwa kita akan diberikan cukup dengan makanan dan pakaian – bukankah itu kasusnya karena sangat sedikit orang Kristen yang dapat berkata bahwa mereka sudah cukup dengan makanan dan pakaian dan menginvestasikan dengan senang hati kelebihannya di dalam pekerjaan Tuhan?

 


Seri PPA (Pendalaman dan Praktek Alkitab) 003. Tuhan yang Berkelimpahan dalam Perjanjian Baru

  1. Tuhan yang Berkelimpahan dalam Perjanjian Baru

NFTSO003

Buka dan baca dengan bersuara Alkitab Anda 2 Korintus 8:9

Hafalkan ayat ini: 3 Yoh 2 ‘Saya berdoa supaya engkau menikmati kesehatan yang baik dan semua berjalan baik, bahkan jiwamu juga dalam keadaan baik’

Diskusikan ini: Dalam hal apa Yesus menjadi miskin, dan dalam hal apa membuat kita kaya

Lakukan sebelum pertemuan berikutnya Tuliskan bagian mana dalam hidup anda membutuhkan berkat Tuhan dan doakanlah.

Tugas Tertulis Diploma Tuliskan dalam satu halaman semua alasan dari Perjanjian Baru yang menyatakan Tuhan menghendaki Anda. (Jangan khawatir bila anda tidak dapat menuliskannya penuh sehalaman)

Renungkan kata demi kata ayat ini: Filipi 4:19

Kita pindah ke buku Kisah Para Rasul, kita melihat model orang percaya yang dikehendaki Tuhan bagaimana caranya mereka hidup – bukannya Yesus memberikan kebutuhan tiap orang secara langsung, melainkan orang percaya itulah yang menjadi tangan dan kaki Yesus untuk menyediakan kebutuhan bagi orang percaya yang lainnya. Dalam dua kutipan Alkitab berikut kita akan melihat kemenangan komunitas Masyarakat yang sepenuhnya berserah diri akan kasih Tuhan Yesus – katakanlah bahwa tidak ada orang miskin yang berkekurangan di antara mereka.

Kisah Para RAsul 2:45  “Semua orang percaya bersama dan mempunyai semua yang dibutuhkan. Menjual harta dan milik mereka, memberikan kepada siapa saja yang membutuhkan’

Kisah Para Rasul 4:34,’Tidak ada orang berkekurangan di antara mereka. Dari waktu ke waktu siapa yang mempunyai tanah atau rumah menjualnya, membawa uang hasil penjualan itu dan menyerahkannya di ‘kaki’ Para Rasul, dan itu semua dibagikan kepada orang yang membutuhkan’

Ketaatan kepada suara Roh Kudus seperti ini dapat ditemukan kembali dalam Kisah Para Rasul 11:29 dimana begitu suatu kebutuhan diketahui, murid-murid dalam kebersamaan memberikan orang yang membutuhkan itu berupa uang – masing-masing sesuai dengan kemampuannya (jika seandainya saja Gereja-gereja Barat melakukan hal itu sekarang ketika mereka mendengar tentang saudara Kristen di bagian dunia yang lain yang mengalami kekurangan).

Rujukan utama terakhir tentang uang di dalam kitab Kisah Para Rasul merupakan kitab yang sangat istimewa, yaitu ucapan Yesus yang tidak tercatat dalam Injil tetapi terdapat dalam Kisah Para Rasul 20:35 yang berkata, ‘Adalah lebih diberkati memberi daripada menerima’. Implisit dalam pernyataan ini adalah bahwa Yesus yang sama yang menghendaki para pengikutnya berpindah dari seorang yang menerima menjadi seorang pemberi akan menguatkan dan memberikan mereka anugerah dan kemampuan untuk melakukannya.

Bergerak dari Kisah Para Rasul ke dalam Surat-Surat Kiriman Rasul, Rasul Paulus memberikan pandangan yang luar biasa ke dalam Perjanjian Baru tentang tujuan uang dan petunjuk bagi pengikut Yesus dalam melakukan sesuatu yang berhubungan dengan uang. Dalam Roma Pasal 12 sebagaimana pemberian karunia seperti nubuat, mengajar dan memimpin kepada Gereja, Juruselamat yang bangkit juga telah komit untuk memberikan karunia memberi kepada Gereja yang perlu diajarkan, dikhotbahkan, dijalankan dan dipergunakan sedemikian sama seperti karunia-karunia rohani yang telah diberikan kepada gereja.

IDalam Roma 10:32 Paulus memberikan argumentasi bahwa jika Bapa telah memberikan Yesus, akankah Dia tidak memberikan yang lain juga kepada kita – apakah tidak ada alasan menyatakan bahwa uang termasuk dalam “yang lain juga” yang akan diberikan Bapa kepada kita?. Malahan, jika Bapa telah bersedia memberikan kepada kita pengorbanan terakhir dari PutraNya kepada kita, betapa besar keinginannya supaya kita menjadi sejahtera sehingga kita dapat bekerjasama dengan Dia untuk mewujudkan segala rencanaNya di bumi ini.

Selanjutnya kita akan berpindah ke 2 Korintus Pasal 8-9 kita akan melihat secara lengkap tentang perlakuan terhadap uang yang tertulis di berbagai tempat dalam Alkitab – bukannya supaya setiap orang berusaha merohanikan tentang kebenaran yang diajarkan oleh Paulus – semua pembahasan ini sehubungan dengan kekayaan dan kesejahteraab material – bukan kekayaan rohani, (walaupun dalam kitab Efesus Paulus mengajarkan tentang masalah ini). Kutipan Alkitab di bawah ini dengan jelas kembali menghubungkan kepada kita tentang keinginan besar dari Bapa membawa kekayaan dan kesejahteraan kepada umatNya – barangkali inilah yang dapat kita bagikan dengan orang lain.

2 Kor. 8:9   Supaya engkau mengetahui anugerah tuhan Kita Yesus Kristus, bahwa walaupun Dia kaya, demi untuk kepentingan kamu Dia menjadi miskin, sehingga dengan demikian melalui kemiskinannya itu kamu dapat menjadi kaya.

2 Kor. 9:8   Dan Tuhan dapat membuat semua anugerah berlimpah atas kamu, sehingga dalam segala sesuatu sepanjang waktu, kami memiliki semua yang kamu butuhkan, kamu berlimpah dalam setiap pekerjaan baik.

2 Kor. 9:11 Kamu nakan dibuat kaya dalam setiap cara sehingga kamu dapat menghasilkan dalam setiap usaha.

Masih ada tiga pembahasan utama tentang uang dalam surat-surat Paulus, semuanya memberikan kesimpulan yang sama bahwa hati Tuhan Bapa bermaksud supaya umatnya kaya dan sejahtera. Galatia 6:6-10 mendorong kita supaya memberi uang kepada tempat yang memberi kita makanan rohani dan dijanjikan bahwa jika kita tekun dalam pemberian kita dan memperlihatkan bahwa menyenangkan bagi Roh maka kita akan menuai dan panen dalam waktu yang baik. Dalam Filipi 4:10-20, Paulus memerintah orang-orang Filipi dalam kemitraan keuangan bersama dia dalam Injil. Sebagai hasil karena mereka rajin menabur secara keuangan, Paulus mendorong mereka melakukannya, ‘Allahku akan memenuhi semua kebutuhanmu berdasarkan kekayaan kemulianNya di dalam Yesus Kristus’.

Setelah memberikan peringatan keras atas keburukan kepada Timotius dalam 1 Timotius 6 atentang bahaya uang, Paulus mendorongnya untuk memerintahkan kepada orang-orang kaya supaya tidak memandang kepada harta kekayaan mereka tetapi “Meletakkan harapan mereka pada Tuhan, yang dengan kekayaannya melengkapi kebutuhan kita dengan segala sesuatu untuk kita nikmati’

Bergerak maju ke akhir dari Alkitab kita menemukan doa yang sangat jelas dan sungguh-sungguh oleh Yohanes, Rasul Kasih dalam 3 Yoh 2 bahwa kita akan menikmati kesehatan yang baik, keberhasilan dan kekayaan dalam semua bidang kehidupan kita. Karena Roh Kudus yang mengilhami Alkitab, Dia juga mengilhami doa itu, yang berarti bahwa itu adalah memang kehendak dari Tuhan (Roma 8:27) – jadi dengan sangat yakin kita dapat berkata bahwa kehendak Tuhan adalah supaya kita kaya dan sejahtera dalam semua bidang kehidupan kita.

Terakhir, dalam pandangan saya tentang usia dan melalui Alkitab kita datang kepada kitab terakhir Alkitab yang menjelaskan tentang warisan harta kekayaan yang telah disediakan oleh Tuhan kepada siapa yang telah mengikuti Dia. Wahyu 21:15-21 memperlihatkan kelimpahan yang dinikmati sendiri oleh Tuhan dan dengan senang hati dibagi dengan umatNya – demikian, seperti yang telah kita lihat dari Kejadian hingga Wahyu, kita tidak perlu menunggu hingga sampai di surga supaya kita dapat memasuki ke dalam warisan kita – Tuhan menghendaki supaya kita mengetahuinya di sini dan sekarang – akankah kita tidak masuk ke dalamnya?

 


Seri PPA (Pendalaman dan Praktek Alkitab) 002. Kelimpahan Tuhan dalam Kehidupan Yesus

  1. Kelimpahan Tuhan dalam Kehidupan Yesus 

NYJSO003

Baca Alkitab Anda dengan Bersuara Lukas 4:14-21

Hafalkan Ayat ini Yoh 2.5 ‘Ibunya berkata kepada pelayan-pelayan itu, “Lakukan apapun yang dikatakanNya.”

Diskusikan ini Apa yang kamu katakana tentang gaya hidup orang percaya dalam budayamu, yang mengijinkan anda yang memiliki lebih memberikannya kepada yang lain?

Sesuatu Untuk Dikerjakan Sebelum Pertemuan Berikutnya Anda mungkin tidak memberi makan yang 5,000 tetapi berikanlah makanan sederhana kepada orang miskin sesuatu yang tidak pernah dia makan seperti kamu. Undang mereka ke rumahmu, kelompok atau Gereja atau pergi dan bawa itu kepada mereka dan makanlah bersama mereka.

Tugas Tertulis Diploma Tuliskan dalam satu halaman daftarkan semua peristiwa yang dapat anda temukan, dimana Yesus memberikan sesuatu kepada orang yang membutuhkan.

Renungkan firman ini ayat demi ayat Lukas 19.26

Apabila kita buka Matius, kita dapat menegaskan pernyataan itu bahwa Tuhan tidak berubah – khususnya di bidang keuangan, karena begitu jelas Kitab dalam Perjanjian Baru menunjukkan kepada kesimpulan ini. Terutama, kita dapat melihat Tuhan yang tidak mengubah dengan jelas semua yang ada di bumi ini ketika Dia datang dalam wujud Yesus – hidup dan pelayanannya menunjukkan bagaimana semua yang taat kepadanya, menerima dari dia – dan bahkan pemberian dalam sifat yang luar biasa.

Dalam Lukas 4:16, Yesus mempersiapkan awal-awal pelayananNya di bumi dan Dia memasuki synagogue dan dan menerapkan sebagian dari Perjanjian Lama untuk dirinya sendiri dan apa yang akan diterima dalam pelayanannya, ‘Roh Tuhan ada padaKu, karena Dia telah mengurapi Aku untuk mengabarkan kabar baik kepada orang miskin’.

Konsekuensinya, kelihatan bahwa sejak awal sekali Yesus berbicara tentang “KemesiasanNya” dan pelayannya bahwa dia inginkan memenuhi kebutuhan orang miskin. Berikutnya para pengikut Yohanes Pembabtis datang dan bertanya kepada Yesus jika dia adalah Mesias dan Yesus mengkhornfirmasikan bahwa Dialah itu, walaupun tidak dikatakannya dengan jelas tetapi sebagai bukti bahwa Dia adalah Mesias dia mulai mendaftarkan apa yang telah Dia lakukan. Dalam Matius 11:5 satu dari tanda ituyang didaftarkan Yesus kepada para murid Yohanes Pembabtis, untuk menunjukkan bahwa Dia adalah Mesias adalah, ‘Kabar Baik diberitakan kepada orang miskin’.

Sebagai rangkaian pelayananNya, tanda mujizat pertama yang Dia lakukan adalah mengubah air menjadi anggru pada perkawinan di Kana (Yoh 2:11) – pemberian dan kelimpahan ini menunjukkan kemulianNya dan menarik para murid untuk menaruh iman padaNya – akan diuangkapkan bahwa para muridNya mengetahui bahwa Dia adalah Mesias, akan ditunjukkan dengan karakteristik pemberian dan harta kekayaan. Itu tidak sama sekarang bahwa pria dan wanita akan meletakkan imannya pada kebaikan nyata dari pemberian Yesus – tetapi terlalu sering dia digambarkan sebagai orang miskin yang meminta para pengikutnya juga menjadi miskin?. Barangkali kesalahan citra supaya menjadi seorang Kristen anda harus miskin telah menghalangi banyak orang untukd atang kepada Yesus dan seumur hidup mengikut Dia. < kebutuhan memenuhi berkelimpahan yang kemampuannya dan kehendak menunjukkan dengan padaNya mereka iman meletakkan supaya orang menarik Yesus ikan, menjala anggur menjadi air mengubah kasus kedua Dalam Yesus. melayani percaya total secara mendorong telah konsekuensinya 5:8-10) (Lukas kemuliannya kekuasaan tentang penyingkapan suatu mempunyai Yohanes), Yakobus (dan Peter  Simon hasilnya, Sebagai 5:7). ikan penuh jala dalam kelihatan pemberian Tuhan suara mendengar dikasihi murid hasil tanpa kelelahan semalamam Setelah oleh lagi diulangi itu pola jelas 5:1-11 Lukas – Dia mengikuti tetap menyebabkan sebagai kemuliaan mengakui orang-orang kepada kehendaknya kebaikan dia sekali pertama – sering digunakan ini metode bahwa digambarkan>

Sesungguhnya, sebagaimana Yesus menggunakan metodenya merangka pelayannya untuk mengungkapkan kebenaran dirinya kepada para murid dan menarik mereka kepada dirinya hamper mengakhir pelayanannya di bumi, dia melakukan hal itu lagi untuk menmguatkan, mendorong dan menegaskan iman para murid. Setelah kebangkitan (dan tiga tahun berjalan bersama Yesus), iman paramurid menjadi lemah dan mereka kembali kepada kehidupan lama mereka sebagai penjala (Yoh 21:1-30). Firman dari tuhan diucapkan dan ditaati dan Yoh 21:6 menunjukkan Yedsus menyatakan kebaikannya kepada para murid. Yoh 21:7 menunjukkan bahwa tindakan pemenuhan kebutuhan ini menyatakan bahwa para murid yang sebelumnya tidak peduli apakah itu Yesus secara langsung mengakui bahwa itulah Tuhan dengan kemuliannya. Akhirnya, dua langkah ini mempunyai pengaruh yang sama seperti sebelumnya – para murid sekarang tidak dapat membantu keculi mengikuti Dia, telah ditarik oleh kebaikan yang ditujukan kepada mereka.

Satu dari semua mujizat yang dilakukan oleh Yesus, satu-satunya peristiwa yang dicatat oleh keempat Injil adalah mujizat tentang memberi makan kepada 5000 orang. Sekali prinsip-prinsip ini memegang kebenaran bahwa mereka yang mengikuti Yesus diberikan makan oleh Yesus dan kita lihat dalam Matius 14:21 bahwa sementara ada 5000 pria, ada juga wanita dan anak-anak bersama mereka sehingga jumlah orang yang diberi makan pada waktu itu barangkali lebih dari 10,000 orang. Situasi yang sama dilakukan terhadap pemberian makan 4000 orang. Matius 15:38 menunjukkan bahwa ada 4000 laki-laki tetapi juga ada wanita dan anak-anak bersama mereka dan tidak beralasan untuk menyatakan bahwa ada kemungkinan jumlah yang sebenarnya dua kali lipat yang diberi makan pada waktu itu.

Makanan yang disediakan oleh Yesus kepada semua orang yang mengikuti dia bahkan menjadi lebih luar biasa ketika Petrus diperintahkan untuk mendapatkan uang yang diperlukan untuk membayar pajak di mulut ikan (Matius 17:27) walaupun dalam banyak keadaan yang tidak menyenangkan dan tidak disukai, kemampuan Tuhan untuk menyediakan segala kebutuhan dari para muridnya tidaklah disangsikan.

Terakhir, ketika melihat kedalam hidup Yesus kita dapat melihat gaya hidupnya kebanyakan berkaitan degnan uang dalam fakta bahwa dia memberikan dan menyediakan semua kebutuhan muridnya, dan bahkan dia punya kantong uang dan bendahara, yang diberi nama Judas Iskariot. Dalam faktanya, Yoh 12:29 menunjukkan bahwa ketika Judas mengkhianati Yesus, beberapa dari murid berpikir bahwa dia pergi untuk mempersembahkan sesuatu kepada orang miskin –jelas ditunjukkan di sini bahwa itu adalah peristiwa yang biasa terjadi bahwa Yesus menyuruh Judas memberikan persembahan atau bantuan kepada orang miskin.

Lebih jauh telah diperhitungkan bahwa hamper separoh perumpamaan yang diajarkan oleh Yesus adalah berhubungan dengan uang – akan dijelaskan bahwa uang adalah sesuatu yang penting karena Anak Allah telah berbicara banyak tentang itu. Secara khusus perumpamaan tentang talenta (Matius 25:14-30) dan perumpamaan tentang mina (Lukas 19:12-27) memberikan bacaan tetap sebagai sikap Yesus sehubungan dengan kekayaan dan penciptaan kekayaan dan kemiskinan. Dalam kedua perumpamaan itu, adalah orang yang memiliki cara mengelola yang baik dan hati-hati atas uang dan dengan bijak menggunakannya uangnya itulah yang dipercayakan menerima pujian dan pengakuan dari tuannya.

Sebaliknya, orang yang tidak berusaha untuk melipatgandakan uang yang diberikan kepadanya dan mencari kekayaan untuk dirinya sendiri dan mengabaikan tuannya dalam dua perumpamaan itu menerima teguran dan hardikan keras. Jelasnya, Yesus mengharapkan kita supaya aktif mengunakan uang yang telah dipercayakan kepada kita supaya kita dapat memperoleh lebih banyak lagi sehingga kita dapat menginvestasikannya dalam kerajaanNya. Jadi akhirnya kita tidak dapat santai dalam kebaikan Yesus dan menyatakan bahwa jika Dia mampu memberikan dan menyediakan uang dalam mulut ikan untuk membayar pajak kepada penyembah berhala, betapa lebih banyak lagi yang dapat Dia berikan uang untuk melihat kita diberkati dengan gaya hidup yang dapat diterima dan memiliki kelebihan untuk diberikan supaya pria dan wanita diselamatkan dari neraka?

 


APSINTUS (Bagian II)

II. MENGENALI APSINTUS

A. SUMBER DAN CARA PENYUSUPAN APSINTUS

Mari kita kaji kembali Wahyu 8:10-11

Lalu malaikat yang ketiga meniup sangkakalanya dan jatuhlah dari langit sebuah bintang besar, menyala-nyala seperti obor, dan ia menimpa sepertiga dari sungai-sungai dan mata-mata air. Nama bintang itu ialah Apsintus. Dan sepertiga dari semua air menjadi apsintus, dan banyak orang mati karena air itu, sebab sudah menjadi pahit.”

Apsintus adalah nama lain Iblis. Apsintus bersumber dari Iblis. Berbagai bentuk pengaruh Iblis nampak di mana-mana dalam dunia ini. Dalam zaman modern ini, justru sedang terjadi kebangkitan hebat berbagai bentuk kepercayaan kepada Iblis dan pekerjaannya. Kita perlu mengetahui siapa dia.

Siapakah Iblis itu? Dia adalah malaikat yang telah jatuh, ciptaan Allah. Kedudukannya paling tinggi, dia diurapi untuk menaungi takhta Allah. Dia penuh hikmat sampai Kejahatan muncul dalam dirinya (Yehezkiel 28:15).

Allah tidak menciptakan Iblis sebagai makhluk jahat; dia menjadi demikian ketika oleh kehendak bebasnya sendiri dia kehilangan posisi dan statusnya. Dia mencoba menjadikan dirinya setara dengan Allah, bahkan merebut posisi Allah ( Yesaya  14:12-14). Kesombongan dan ambisi dirinya yang jahat itulah yang menjadi alasan mengapa dia dikeluarkan dari surga. Pemberontakannya itu diikuti oleh jutaan malaikat yang lebih rendah yang kini mengabdi dia sebagai pesuruh-pesuruhnya. Dia dikenal dengan banyak nama dan fungsi dalam Alkitab, di antaranya ialah: “lawanmu” (1Pet 5:8,9), “ilah zaman ini” (2 Korintus  4:4), “penguasa kerajaan angkasa” ( Efesus 2:1-3), “pendakwa saudara-saudara” (Wahyu 12:10; Ayub 1:6-12), “musuh” (Mat 13:39), “si pencoba” (Mat 4:3), singa yang mengaum-aum (1Pet 5:8-10), bapak segala dusta (Yohanes 8:44), penyesayat (Wahyu 12:9), pembunuh manusia (Yohanes 8:44).

Mengutamakan TUHAN & Dipulihkan

Mengutamakan TUHAN & Dipulihkan

Di manakah lingkup kekuasaan Iblis? Bukan di neraka dengan sebatang garpu raksasa! Dia bukan, dan tidak pernah akan menjadi penguasa neraka. Dia kelak akan menjadi salah satu korban neraka, yang sebenarnya disediakan khusus untuk dia dan pengikut-pengikutnya (Mat 25:41). Dia berjalan mengelilingi dan menjelajahi bumi (Ayub 1:6 dan Wahyu 12:10). Dia adalah “penguasa kerajaan angkasa”. ( Efesus 2:2)

Seperti apakah Iblis? Nama-namanya sebagaimana yang dibeberkan Alkitab seperti terurai di atas, menelanjangi sifat dan misinya. Berikut adalah tiga hal penting yang harus kita ingat:

  1. Iblis menipu, mengubah dirinya menyerupai “malaikat terang” ( 2 Korintus  11:14)
  2. Iblis mencobai, seperti yang dilakukannya pada  Yesus (Matius 4:1-11).
  3. Iblis menggelapkan pikiran orang yang tak beriman, agar mereka tidak dapat datang kepada terang (2 Kor 4:4).

Iblis senantiasa berusaha mengendalikan sistem dunia ini sebagai ilah zaman. 1Yohanes 2:16 membeberkan semangat zaman ini: “Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.”

Banyak lelucon dibuat tentang si iblis, tetapi iblis bukanlah lelucon! Dewasa ini, bahkan orang-orang terpelajar, belajar ilmu klenik dan okultisme. Banyak orang tidak sadar bahwa dirinya sedang mendekati Iblis. Mereka dikelabui, karena menurut  Yesus, Iblis adalah bapak pembohong terbesar di segala zaman. Dia disebut si pendusta. Untuk mencapai maksud-maksudnya, Iblis membutakan orang tentang kebutuhannya akan Kristus. Di dunia ini, ada dua kekuatan dahsyat sedang bekerja, kuat kuasa Kristus dan kuat kuasa jahat. Anda diminta untuk memilih salah satu di antaranya.

Berikut kita kaji caranya menyusup. Dalam Wahyu 8:10-11 disebutkan bahwa apsintus menimpa sepertiga dari sungai-sungai dan mata-mata air, dan sepertiga dari semua air menjadi apsintus, dan banyak orang mati karena air itu, sebab sudah menjadi pahit.”

Apsintus masuk ke dalam kehidupan manusia melalui sungai dan mata air.  Sungai dan mata air seringkali dihubungkan dengan janji Tuhan mengenai berkat. Dengan kepandaian tipu muslihatnya Iblis menyusupkan apsintusnya lewat berkat yang kita terima. Siapakah manusia yang dalam hidupnya tidak memerlukan air? atau tidak memerlukan berkat Tuhan? Di sinilah dituntut kewaspadaan, hubungan yang erat dan kebertautan kita dengan Tuhan  Yesus yang tidak boleh terlepas sekejap pun.

Selanjutnya tentang sungai dikatakan dalam Alkitab akan arti penting dan betapa mudahnya manusia terkena apsintus dalam berhubungan dengan sungai. Berikut beberapa uraian mengenai sungai :

a. Sungai berguna untuk:

1. Menyediakan air minum bagi rakyat. Yeremia 2:18

2. Perniagaan.  Yesaya  23:3

3. Membasahi tanaman. Kejadian 2:10

4. Mandi. Kel 2:5

b. Tepi-tepi sungai terdapat :

1. Banyak ditumbuhi teberau. Kel 2:2,5

2. Banyak ditumbuhi pohon-pohon. Yehezkiel 47:7

3. Seringkali didatangi binatang buas. Yeremia 49:19

4. Seringkali didatangi burung merpati. Kidung Agung 5:12

5. Seringkali airnya meluap. Yosua 3:15; 1Tawarikh 12:15

6. Suatu tempat yang seringkali didatangi manusia. Mazmur 137:1

7. Biasanya subur sekali. Mazmur 1:3;  Yesaya  32:20

c. Kebun-kebun sering kali letaknya di tepi sungai – . Bilangan 24:6

d. Kota-kota sering kali didirikan di tepi sungai- . Mazmur 47:5; 137:1

e. Banyak sungai yang dapat di seberangi beberapa tempatnya. Kejadian 32:22; Yosua 2:7;  Yesaya  16:2

f.  Sungai melukiskan:

1. Kasih karunia yang berlimpah-limpah di dalam Kristus.  Yesaya  32:2; Yohanes 1:16

2. Pemberian dan kasih karunia Roh Kudus. Mazmur 46:5;  Yesaya  41:18; 43:19,20; Yohanes 7:38,39

3. Kelimpahan. Ayub 20:17; 29:6

4. Kesukaran yang sangat berat. Mazmur 69:3;  Yesaya  43:2

5. Orang yang menghindari hukuman.  Yesaya  23:10

6. ( sungai yang membanjir) keselamatan dan kekayaan orang-orang kudus.  Yesaya  66:12

7. (Pohon yang berbuah lebat di tepi sungai- ) kesejahteraan yang terus-menerus. Mazmur 1:3; Yeremia 17:8

8. (Sungai menjadi kering) hukuman Allah.  Yesaya  19:1-8; Yeremia 51:36; Nahum 1:4; Zakharia 10:11

9. (Sungai meluap) hukuman Allah.  Yesaya  8:7,8; 28:2,18; Yeremia 47:2

Betapa beragamnya pemanfaatan sungai dalam peradaban kehidupan manusia sehingga manusia bergantung pada sungai dan bagaimana sejarah duniaselama puluhan abad memperlihatkan bahwa peradaban-peradaban besar dunia terbentuk berkaitan dengan keberadaan sungai, telah menggambarkan bahwa sebenarnya peradaban dunia ini sudah dicengkeraman Iblis, kecuali bagi anak-anak Allah. Sungai yang dilukiskan pada Wahyu 8:10-11, dapat diartikan secara luas sebagai penyedia air minum bagi rakyat, tempat perniagaan, untuk membasahi tanaman, untuk mandi, sementara di tepi-tepi sungai terdapat  banyak ditumbuhi teberau, banyak ditumbuhi pohon-pohon, seringkali didatangi binatang buas, seringkali didatangi burung merpati,  seringkali airnya meluap, tempat yang seringkali didatangi manusia, biasanya subur sekali, kebun-kebun sering kali letaknya di tepi sungai, kota-kota sering kali didirikan di tepi sungai, banyak sungai yang dapat di seberangi beberapa tempatnya,  sungai melukiskan kasih karunia yang berlimpah-limpah di dalam Kristus, pemberian dan kasih karunia Roh Kudus,  kelimpahan,  kesukaran yang sangat berat, orang yang menghindari hukuman (sungai yang membanjir) keselamatan dan kekayaan orang-orang kudus (Pohon yang berbuah lebat di tepi sungai ) kesejahteraan yang terus-menerus. (Sungai menjadi kering) hukuman Allah, (Sungai meluap) hukuman Allah.

 

  1. B.    Jenis-jenis Apsintus

Tidak terhitung lagi sebenarnya jenis apsintus, karena semua benda dapat disusupinya. Semua komoditas yang berhubungan dengan manusia telah terjangkiti racun segala jaman ini. Kalau racun yang lajim kita kenal umumnya masuk lewat mulut, selaput mata, hidung (pernafasan), lubang pori-pori kulit, atau lewat luka terbuka lainnya, maka racun apsintus ini dapat masuk melalui seluruh indra manusia, juga tersimpan lebih mendalam dalam benak manusia, baik secara sadar maupun tak sadar. Baik berupa peragaan langsung, gambar, tulisan, film, baik yang berbentuk buku, majalah, koran, tabloid, video tape, VCD, radio, tape, kaset, TV, internet, komputer, telepon genggam dan sebagainya. Kemajuan teknologi informasi adalah juga arus sungai maha hebat (yang tepinya banyak ditumbuhi “pohon-pohon” ==> (manusia), seringkali didatangi “binatang buas”==> (Iblis), seringkali didatangi “burung merpati ==> (Roh Kudus), seringkali airnya meluap, tempat yang seringkali “didatangi manusia”, biasanya “subur sekali”==> (banyak berkat), “kebun-kebun” ==> (tempat usaha/ kerja) sering kali letaknya di tepi sungai, “kota-kota” ==> (pusat peradaban) sering kali didirikan di tepi sungai, banyak sungai yang “dapat di seberangi”==> (sarana transportasi/ komunikasi) beberapa tempatnya) yang digunakan oleh Iblis menyebarkan apsintusnya bagi semua orang yang dapat dijangkaunya.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa dalam kebudayaan Timur kita, keterbukaan pada hal-hal batin membuat masyarakat sangat terbuka pada pengaruh okultisme. Gejala ini tanpa terkecuali melanda peradaban kota dan kalangan intelektual atas. Kekosongan rohani yang tidak terisi oleh kemajuan zaman, membuat kecenderungan balik pada okultisme menjadi makin kuat. Okultisme merupakan gejala kemerosotan suatu peradaban.

Istilah “occult” sendiri sangat samar, mencakup secara luas hal-hal yang dianggap rahasia, tersembunyi, mistik dan metafisik dan sering dianggap menyangkut perkara-perkara di luar indra biasa. Pada umumnya, hal-hal berikut ini dianggap tercakup dalam okultisme:

  • Spiritisme: Kepercayaan bahwa manusia dapat berhubungan dengan orang  mati dalam rangka mencari wahyu dari dunia seberang sana.
  • Clairvoyance: Kepercayaan bahwa orang tertentu memiliki kemampuan ekstra indra, yang membuatnya sanggup melihat yang tidak nampak jelas.
  • Peramal nasib: Meramalkan nasib atau masa depan dengan melihat telapak tangan, kartu, daun teh, dan sebagainya.
  • Astrologi: Kepercayaan bahwa masa depan dapat dibaca dengan mempelajari letak dan hubungan matahari, bulan, bintang-bintang dan  planet-planet.
  • Horoskop: Perkembangan astrologi yang meramal berdasarkan peta zodiac. Nasehat-nasehat diberikan (biasanya dalam majalah dan surat kabar) berdasarkan ramalan peristiwa-peristiwa masa depan.
  • Pedukunan: Sistem agama sesat ini berakar pada kebiasaan-kebiasaan dan    kepercayaan kuno. Dukun-dukun dengan suasana, upacara, alat, mantera dan syarat tertentu, berdasarkan kitab-kitab gaibnya, menyatakan diri sanggup berhubungan dan mengendalikan kekuatan-kekuatan gaib.

Sebagian orang yang terlibat dalam praktek kepercayaan di atas, terlibat pula dalam penyalahgunaan obat dan pelanggaran susila.

Alkitab melarang keterlibatan dalam Occult: “Di antaramu janganlah didapati seorang pun yang mempersembahkan anaknya laki-laki atau anaknya perempuan sebagai korban dalam api, ataupun seorang yang menjadi petenung, seorang peramal, seorang penelaah, seorang penyihir, seorang pemantera, ataupun seorang yang bertanya kepada arwah atau kepada roh peramal atau yang meminta petunjuk kepada orang-orang mati. Sebab setiap orang yang melakukan hal-hal ini adalah kejian bagi Tuhan, dan oleh karena kekejian-kekejian inilah Tuhan, Allahmu, menghalau mereka dari hadapan Tuhan, Allahmu.” (Ul 18:10-12).

“Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu  seperti yang telah kubuat dahulu  bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.”  (Galatia  5:19-21).

“Demikianlah Saul mati karena perbuatannya yang tidak setia terhadap Tuhan, oleh karena ia tidak berpegang pada firman Tuhan, dan juga karena ia telah meminta petunjuk dari arwah, dan tidak meminta petunjuk Tuhan. Sebab itu Tuhan membunuh dia dan menyerahkan jabatan raja itu kepada Daud bin Isai.” (1Tawarikh 10:13,14).

Wahyu 21:8 menghakimi mereka yang melakukan kebiasaan magis. Dalam  Yesaya ayat 47:11-15, Tuhan menyebut suatu daftar panjang kebiasaan-kebiasaan occult bangsa itu.

Dari bukti Alkitab, dapat kita simpulkan bahwa segala sesuatu yang membuat kita menyimpang atau berpaling dari Allah haruslah ditolak.

C.    Ciri-ciri Pengidap Apsintus

Berikut adalah tanda-tandanya seseorang yang mengidap apsintus. Bukan berarti bahwa si pengidap harus memiliki salah satu atau keseluruhan ciri-ciri di bawah ini, bisa saja ciri-ciri ini nyaris tidak tampak sama sekali. Tersamarkan oleh berbagai hal dan upaya hebat. Biarkan hati anda menjadi lebih peka dengan tuntunan hikmat Tuhan menilai diri sendiri.

1. KEMUNDURAN, KELESUAN ROHANI              

Seorang pengidap apsintus akan mengalami kemunduran dan kelesuan rohani. Seandainyapun si pengidap tetap rajin bergereja, maka ada suatu beban yang menghambat dan menghalangi pertumbuhannya sehingga pengidap apsintus sulit jadi dewasa, doanya terhambat. Tuhan  Yesus ajarkan pengampunan sebagai langkah penting danam berdoa. Namun bagi si pengidap apsintus, pengampunan adalah kata yang terlalu mahal untuk diberikan begitu saja bagi seseorang yang pernah menyakiti hatinya. Baginya dendam, kebencian, kegeraman, iri hati, kemunafikan, kata-kata pedas dan melukai hati adalah rangkaian kata yang tepat untuk diberikan pada orang yang telah membuatnya menyimpan kepahitan ini walaupun ia harus mempertaruhkan keselamatan jiwanya untuk bisa dipuaskan dendam dan sakit hatinya (walaupun ternyata dendam dan sakit hati itu takkan pernah bisa mencapai suatu ukuran kepuasan, ini tipuan Iblis saja).

Kasus yang akan kita bahas ini menyangkut soal kegagalan moral atau rohani. Kasusnya bisa sangat berat, sampai seseorang kehilangan persekutuannya dengan Tuhan, menjadi dingin dan acuh terhadap kerohanian, atau bahkan menjadi murtad.

Berikut adalah beberapa tahap kemunduran rohani:

  1. Murtad: Seseorang menjadi murtad karena menolak kebenaran Allah yang dinyatakan di dalam Firman Tuhan dan dalam Putra-Nya, secara sengaja.
  2. Dosa-dosa daging:  Seseorang dihanyutkan oleh nafsunya sendiri dan terpikat untuk berdosa. Di antaranya pelanggaran susila, mabuk, membunuh, dan sebagainya.
  3. Dosa-dosa roh: (Paling banyak terdapat pada orang Kristen). Pertama adalah kesuaman rohani  ketiadaan tanggung jawab di hadapan Allah dan kepada gereja-Nya, yang membuat hidup dan pelayanannya menjadi tidak bermanfaat dan tidak sesuai dengan Firman Tuhan. Bisa juga dimasukkan ke dalamnya, dosa berdusta, menipu, gosip, iri hati, pementingan diri sendiri, cemburu, dan sebagainya. (lihat Galatia 5:19-21).

Faktor-faktor penyebab Kemunduran:

  1. Kekecewaan atas ketidaksesuaian hidup orang Kristen lain, entah yang sungguh disaksikan atau hanya terkilas di pikiran.
  2. Hubungan dengan Kristus secara asal-asalan, atau mengikut “dari jauh”, dan melupakan kepentingan Firman Tuhan, doa dan kesaksian dalam hidup Kristen.
  3. Ketidaktahuan tentang makna konkrit tanggung jawab dan tindakan yang  rohani.
  4. Ketidaktaatan kepada kehendak yang Allah nyatakan dalam hidupku.
  5. Dosa yang disengaja dan yang terus tidak diakui. Kita perlu sadar bahwa setiap orang bertanggung jawab atas tindakan-tindakannya di hadapan Tuhan.  Ini menuntut pertobatan dan pengakuan.

Pada saat kita lahir, kiri-kanan, atas-bawah kita sudah dipenuhi berbagai hal yang baik dan buruk. Karena ketidakberdayaan bayi, orang tualah yang memilihkan segala sesuatu bagi anak-anaknya. Orang tualah yang menyediakan pengalaman baik atau buruk, teladan yang baik atau buruk. Ruang lingkup “kebiasaan-kebiasaan buruk” sedemikian luas, meliputi segala kelakuan jelek yang menghalangi pertumbuhan Kristen kita atau yang mengganggu orang lain. Di dalamnya termasuk dosa-dosa sikap batin seperti iri, cemburu, dendam, gosip, dusta, mengkritik orang, pementingan diri, tidak sabar, pertengkaran, mengulur-ulur waktu, dan sebagainya. Atau, bisa juga kebiasaan-kebiasaan yang berhubungan dengan keinginan yang tak terkendali: makan, minum, belanja, membaca, melihat gambar porno, kerja berlebihan, berkhayal, pikiran jahat, masturbasi, menyumpah, dan lain sebagainya.

Apa yang kita baca, lihat, dengar, khayalkan, pikirkan, adalah jalan masuknya apsintus. Kemudian dengan memori sesuai apa yang kita baca, lihat, dengar, khayalkan, pikirkan itulah keluar tindakan, buah pikiran, perkataan sesuai dengan input dan proses. Hal yang baik, benar dan mulia atau racun dan kotoran yang pahit serta mematikan? Waspadailah apa yang Saudara baca, lihat, dengar, tonton, dengan demikian akan lebih mudah Saudara menjaga hati, pikiran, kaki, tangan, mulut, lidah dan bibir.

Masalah kebiasaan buruk berkaitan erat dengan perintah Firman Tuhan agar orang Kristen “hidup dalam hidup yang baru” ( Roma 6:4). Sementara kita berserah kepada Tuhan, meminta Dia menyelidik hati kita dan menyatakan hal-hal yang tidak memperkenan Dia (Mazmur 139:23,24), kita akan mulai melihat banyak hal buruk yang perlu dibereskan. Hal terpenting yang harus diingat tentang kebiasaan-kebiasaan buruk, ialah bahwa Allah tidak berkenan padanya dan bahwa Dia dapat menolong mematahkannya dan memberi kemungkinan-kemungkinan baru.

Tak seorangpun dari kita yang tak mungkin lagi berubah. Pekerjaan Injil, khususnya adalah merubah (2 Korintus  5:17). Kita tahu bahwa Allah dapat bekerja dalam hidup kita, menjadikannya sesuai dengan yang disukai-Nya. “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus  Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.” (Efesus  2:10).

“Kekuatan yang memberi kita kemenangan, terus-menerus kita timba dari Kristus… Orang Kristen kini memiliki sumber-sumber yang memungkinkannya hidup mengatasi dunia. Alkitab mengajarkan bahwa orang yang lahir dari Allah tidak lagi berbuat dosa.”

Kesepian dan takut akan kesendirian adalah salah satu gejala yang dialami oleh seorang penderita apsintus. Walaupun tampaknya si pengidap berada dalam lingkungan yang penuh hura-hura dan keramaian, itu lebih sebagai upayanya mengatasi kesepian sebagai salah satu gejala yang ditimbulkan oleh adanya apsintus yang membuat pahit hidupnya. Kesepian adalah kesadaran pedih bahwa seseorang kurang memiliki hubungan yang dekat dan berarti dengan orang lain. Kekurangan tadi menimbulkan perasaan pahit akibat kekosongan, sedih, pengasingan diri bahkan keputusasaan. Apsintus yang menyerang citra diri dalam bentuk perasaan ditolak dan citra diri yang rendah mengembang, karena si pengidap terhalang dalam bergaul, atau merasa tersisih dan tidak disukai, betapapun kerasnya ia berusaha.

Keadaan masyarakat di mana kita hidup, menambah masalah kesepian. Untuk sementara orang, sulit sekali mengembangkan identitas dan hubungan yang berarti di tengah rimba birokrasi, spesialisasi, pengorganisasian dan kompetisi. Keberadaan seseorang sebagai suatu individu yang masing-masing memiliki keunikan tenggelam dalam norma-norma kehidupan modern yang semakin menunjukkan karakter materialisme. Segala sesuatu semakin memiliki kecenderungan untuk diukur menurut nilai materi, sukses atau gagal, mulia atau tidak, mulia atau hina, baik atau buruk dan akhirnya hakekat benar atau salah dalam konteks hukum dan keadilan pun kini memiliki ukuran ganda, ukuran pada kitab perundang-undangan dan ukuran untung-rugi secara materi atau suap. Masyarakat yang terus bergerak dan berubah, cenderung membuat orang merasa tak berakar dan sendiri.

Kesepian dapat melukai diri. Beberapa orang merasa sulit berkomunikasi dengan sesamanya atau kurang keyakinan karena mereka memiliki citra diri yang buruk. Ada pula yang menginginkan kebersamaan, tetapi keinginan untuk memiliki kepentingan dan pengaturan diri sendiri, menghalanginya mengembangkan hubungan-hubungan yang bermakna. Ketakutannya untuk membuka keberadaan batinnya telah membuat semacam kelumpuhan sosial.

“Manusia yang terpisah dari Allah akan merasa hidupnya sepi arti dan mengalami kesunyian yang mencekam. Cukup banyak orang memikul beban duka, kuatir, pedih dan kecewa; tetapi kesepian terdalam dialami orang yang tenggelam dalam dosa.”

Salah satu akibat kejtuhan ialah manusia menjadi terasing dari Allah. Keterasingan itu membuat Adam dan Hawa bersembunyi dari Allah dan berusaha menutup diri. Mungkin tiga keadaan ini, membantu kita mengerti keadaan orang yang kesepian. Keadaan rohani kita dapat diungkapkan sebagai berikut: “Manusia dicipta dengan suatu tempat khusus untuk Allah di hatinya, yang hanya Allah mampu mengisinya.”

Hanya jika kita mendapatkan Kristus, kita akan mampu mengatasi kesempitan diri kita dan mengembangkan perspektif hidup yang akan mengurangi kepahitan apsintus akibat pedihnya kesepian. Pemazmur bersukacita atas perbuatan Allah dalam hidupnya, “Ia menyegarkan jiwaku.” (Mazmur 23:2). Penyegaran ini menyingkirkan sebab-sebab keterasingan kita. “Kamu … dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat, sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya.”  (Kolose  1:21,22). Juga akibat lainnya ialah, hidup kita didiami Roh Kudus. “Atau tidak tahukah kamu bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah,  dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?” ( 1 Korintus  6:19). Jadi, kita menjadi utuh di dalam Dia. “Dan kamu telah dipenuhi di dalam Dia, Dialah kepala semua pemerintah dan penguasa.”  (Kolose  2:10).

Suatu ciri lain pengidap apsintus adalah mencari pelarian yang salah dan menyesatkan. Sering kita mendengar dalih-dalih pencandu narkoba atau alkohol adalah “menenangkan pikiran” atau “supaya tidak mengingat-ingat masalah” atau dalih dari penggemar hiburan malam yang sarat apsintus di bar, pub atau diskotik : “untuk refreshing” apakah benar setelah melakukan itu semua diperoleh kondisi “fresh” ? Apa bukan sebaliknya ? Hasil dari pelarian tersebut hanya mempertegas ciri-ciri adanya apsintus dalam diri seseorang yaitu : “Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu  seperti yang telah kubuat dahulu  bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.”  (Galatia  5:19-21).

Suatu pohon berbuah lebat atau tidak, dapat dilihat secara kasat mata. Seperti halnya suatu buah dapat dikenali dari ukuran, bentuk, warna, rasa dan berbagai ciri-ciri. Secara sederhana berikut diuraikan mengenai ciri-ciri pengidap apsintus, dari ciri-ciri yang ada ini Saudara dapat menilai (dimulai dengan diri sendiri) buah-buahnya, apakah buah-buah tersebut memiliki atau mengandung ciri-ciri di bawah ini. Gambaran mengenai ciri-ciri dari adanya endapan apsintus dalam suatu pribadi ditandai salah satu atau beberapa dari sifat di bawah ini :

–          Tidak percaya Tuhan (bimbang, ragu, tidak yakin, dan istilah-istilah lainnya yang menggambarkan perasaan tidak percaya akan kuasa Tuhan). Manifestasinya dalam kehidupan dapat berupa : mengutamakan sesuatu hal atau benda serta menomorduakan Tuhan, atau menuhankan sesuatu selain Tuhan. Tindakannya lebih bersandar pada materi, hati dan pengharapannya pun terletak pada materi. Termasuk dalam kontinum ini yaitu kepercayaan yang mudah goyah atau bimbang mengenai apa yang pernah diyakininya sebagai sesuatu yang benar. Tindakan ini disebut dalam Alkitab sebagai mencobai Tuhan. Salah satu contoh tentang hal ini terdapat pada Keluaran 17:7 : Dinamailah tempat itu Masa dan Meriba, oleh karena orang Israel telah bertengkar dan oleh karena mereka telah mencobai TUHAN dengan mengatakan: “Adakah TUHAN di tengah-tengah kita atau tidak?”

–          Takut (kuatir, cemas, dan istilah-istilah yang menggambarkan keadaan diri yang dipengaruhi oleh perasaan takut akan sesuatu). Manifestasinya adalah sikap tidak berpendirian, tidak berani, tidak percaya diri, minder, jika tidak segera dipulihkan hal ini dapat menimbulkan gangguan kejiwaan yang dapat membuat kondisi fisik memburuk. Apsintus dalam diri seseorang yang dikuasai rasa takut dapat mendorongnya berbuat secara pengecut, antara lain dikiaskan dengan perbuatan : lempar batu sembunyi tangan, menikam dari belakang, menggunting dalam lipatan, dan sebagainya. Seseorang yang memiliki Roh Kudus dalam dirinya tidak dikuasai perasaan takut. II Timotius  1:7 : Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.

–          Tidak sabar (tidak tekun, tidak tahan uji, mudah menyerah, dan istilah sejenisnya yang menyiratkan keadaan seseorang yang menginginkan segala sesuatu berlangsung secepat yang diinginkannya dan apabila tidak sesuai dengan maksudnya sendiri maka sikapnya menjadi goyah atau bahkan berbalik). Manifestasinya adalah sikap putus asa dan mudah kehilangan harapannya, dalam kehidupan seseorang tergambar dari perbuatan yang suka mengambil jalan pintas, melakukan segala sesuatu secara tidak bermutu (asal jadi), kurang bertanggungjawab terhadap tugas dan kewajibannya. Ibrani  6:19 Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir.

–          Sombong, tinggi hati, congkak, merasa lebih dari orang lain, memandang rendah orang lain,

–          Iri dengki

–          Munafik, tidak konsisten, menyembunyikan dosa,

–          Tidak jujur, suka berdusta, suka mendengar hal-hal dusta/ fitnah/ gosip

–          Tidak adil

–          Tidak setia

–          Bebal, keras hati

–          Egois, tidak peduli dan tidak peka dengan penderitaan orang lain

–          Serakah, diperhamba materi/ uang

–          Kejam, sadis, senang dan terhibur jika orang lain menderita secara hebat

–          Amarah dan kegeraman, kebencian terhadap seseorang sehingga ada keinginan kuat untuk menyakiti seseorang atau senang jika orang yang dibenci menderita.

–          Dendam

Bersambung ke Bagian III.

MF, Palangka Raya

Juli 2013


APSINTUS (Bagian I)

I.      APSINTUS, RACUN YANG MEMATIKAN

Ayat penuntun:

Wahyu 8:10-11 “Lalu malaikat yang ketiga meniup sangkakalanya dan jatuhlah dari langit sebuah bintang besar, menyala-nyala seperti obor, dan ia menimpa sepertiga dari sungai-sungai dan mata-mata air. Nama bintang itu ialah Apsintus. Dan sepertiga dari semua air menjadi apsintus, dan banyak orang mati karena air itu, sebab sudah menjadi pahit.”

Apakah apsintus itu ? Bagaimana kira-kira gambaran keberadaannya dalam kehidupan seseorang ? Untuk jelasnya mari kita simak ilustrasi di bawah ini :

Budi adalah seorang karyawan yang sukses. Penghasilannya besar dan memiliki jabatan penting dalam organisasi profesi, badan sosial maupun organisasi keagamaan tempatnya beribadah. Pendidikannya cukup tinggi, lulusan perguruan tinggi terkenal di tanah air serta memiliki berbagai sertifikat keahlian profesi dari lembaga pendidikan di dalam dan luar negeri.  Dikaruniai wajah tampan dan penampilan yang menarik membantunya dalam peningkatan karir yang jauh lebih pesat dibanding rekan sebayanya. Isterinya juga tak kalah pandai dan menarik. Mereka dikaruniai 3 anak yang sehat dan serba berkecukupan. Budi juga seorang yang aktif di gereja tempatnya beribadah dan berjemaat. Semua aspek dalam kehidupannya tampak normal, tampak baik, bahkan jauh di atas rata-rata taraf hidup warga negara republik ini. Kebutuhannya akan materi, status dan aktualisasi diri terpenuhi dengan melimpah. Semua orang tampaknya akan berpendapat sama apabila ditanya tentang Budi yang populer ini. Orang-orang yang hanya melihat Budi dalam kehidupan sosialnya yang mapan, secara normal dengan berpatokan pada nilai yang umum berlaku akan menilai kurang lebih sama. Budi seorang yang mujur dan sukses. Semua yang diinginkan seorang pria ada padanya. Namun akan samakah penilaian yang akan diberikan oleh isterinya ? atau anak-anaknya ? Dalam angan-angan beginilah kira-kira pendapat orang lain tentang Budi.

Tuan Hengky (Atasan di kantor) : Budi seorang karyawan yang rajin, ulet dan jujur. Walaupun agak ambisius tetapi pada dasarnya ia menguntungkan bagi perusahaan.

Pak Viktor (Rekan kerja) : Walaupun prestasi kerja kami tidak jauh berbeda, namun penampilannya yang lebih meyakinkan membantu sekali bagi promosi karir Pak Budi. Terus terang saya iri dengan apa yang telah dicapainya.

Bu Heni (Rekan kerja) : Semua yang ada pada Pak Budi sepertinya semua baik. Tetapi saya merasa ada sesuatu yang aneh atau disembunyikannya. Masakan semuanya sesempurna itu ? Pernah beberapa kali saya merasa rikuh karena Pak Budi memandangi tubuh saya dengan cara yang kurang ajar dan membuat saya agak marah.

Mas Dul (Office boy) : Wah, Pak Budi hebat. Siapa yang tidak ingin seperti Pak Budi ? Punya segalanya, karir melesat, uang banyak, pokoknya hebat.

Namun, kira-kira bagaimana penilaian Saudara jika ternyata jawaban Isteri dan anak-anaknya ketika ditanya tentang Suami/ ayah mereka seperti ini :

Isteri Budi : Saya merasa amat terkekang. Mas Budi terlalu pencemburu, hal kecil atau bahkan tidak ada sesuatu yang cukup berarti bisa membuatnya marah besar karena cemburu. Saya pikir ia dihantui oleh pikirannya sendiri. Pergaulan saya sangat dibatasi, hampir-hampir tidak ada privasi dalam kehidupan saya. Saya tidak diijinkan bekerja  atau mengikuti perkumpulan wanita. Uang belanja terbatas untuk makan, saya tidak bisa mengekspresikan diri. Semua pendidikan dan kemampuan yang saya pupuk untuk berkarir tidak berguna. Sering saya bertanya-tanya, sampai kapan saya sanggup bertahan dalam situasi seperti ini ? kadang-kadang Mas Budi amat manis, tetapi seringkali ia marah dengan tak terkendali pada saya atau anak-anak, walaupun kesalahan anak-anak adalah hal biasa untuk usia mereka. Perilakunya bisa berubah amat drastis, ada sesuatu yang menyebabkannya seperti itu namun Mas Budi tak perNahum secara terbuka mau membicarakan permasalahannya. Apa yang membuatnya seperti itu ?

Adi (Anak sulung, 12 tahun) : Ayah amat menyayangi kami, tetapi sering sekali marah dan memukuli saya dan adik-adik dengan kegeraman yang menakutkan walaupun saya tidak sengaja melakukan kesalahan. Disiplin dan aturan yang dituntutnya dari saya terlalu menyulitkan saya. Saya jadi takut untuk bicara pada ayah.

Ani (Anak kedua, 9 tahun) : Ayah jahat pada saya. Saya tak dapat lupa caranya merobek-robek rapor saya karena ada nilai jelek. Akibatnya saya dimarahi Guru juga karena mengembalikan rapor dalam keadaan rusak.

Agus (Anak bungsu, 6 tahun) : Ibuuuuuuuu……… ada ayah. Agus takuuuuuut……

Ketika penilaian atas Pak Budi dikonfirmasikan dengannya secara langsung, ternyata jawaban Pak Budi seperti ini :

“Terserah saja atasan atau rekan kerja saya berpendapat tentang diri saya. Saya akui ada kebenaran penilaian mereka, tetapi saya bekerja keras untuk karir saya. Tentang penilaian keluarga saya, saya sedih dan kecewa karena perbuatan saya dianggap buruk. Saya akui mungkin saya salah, tetapi maksud saya baik. Pengekangan saya pada isteri karena saya takut ia selingkuh di belakang saya. Entah kenapa, tetapi saya sering menerima isyarat godaan dari wanita. Saya memang pernah mengkhianati isteri, namun setelah itu saya men Yesaya al dan tidak pernah mau melakukannya lagi sejak itu. Sedangkan perlakuan saya pada anak-anak saya pikir hal yang biasa. Saya ingin mereka disiplin dan berprestasi tinggi. Setiap pelanggaran harus dihukum setimpal. Begitulah dulunya saya dididik, dan buktinya saya cukup berhasil bukan ? Tentang cara saya memandang Bu Heni, saya akui waktu itu saya salah. Saya menyesal. Itu terjadi karena Bu Heni memang sering berpakaian agak menggoda dan saya terpengaruh juga dengan film porno yang baru saya tonton malam sebelumnya”

Mari kita kaji dialog imajiner di atas. kalau kita lihat, memang Budi adalah seorang yang berhasil di dalam pekerjaannya, tetapi ada masalah besar dalam keluarganya! Apakah penyebabnya? Ternyata yang membuat Budi bertindak demikian adalah “apsintus”, yaitu kepahitan, atau racun (ipuh) yang tersimpan dan mengakar dalam dirinya, sehingga bisa disebut akar pahit, karena kepahitan itu menghasilkan buah-buah pahit dan beracun lainnya yang diberikannya pada keluarganya, yaitu :

–        Akibat akar pahit atau apsintus dari perselingkuhan yang pernah dilakukannya, berbuah ketakutan kalau-kalau isterinya mengkhianatinya juga. Walaupun perselingkuhan itu sudah lama berakhir, tetapi akar pahit akibat perbuatan itu masih menghantuinya. Cemburu memberinya suatu kekuatiran dan rasa takut yang berlebihan sehingga membuatnya bertindak atau dengan kata lain menghasilkan buah beracun berupa tindakan yang menimbulkan perasaan pahit bagi isterinya. Itulah buah dari apsintus yang disimpannya.

–         Apsintus lainnya ada pada Budi karena ditanamkan oleh cara mendidik dari orang tuanya yang secara keliru dan terlalu keras menerapkan aturan disiplin kaku sehingga merusak jiwanya. Nilai-nilai yang ditanamkan oleh orang tua diterimanya sebagai hal yang benar, wajar dan sah-sah saja jika kemudian diterapkannya pada anak-anaknya. Pada waktu kecil Budi menerima didikan orang tuanya sebagai kepahitan, suatu ipuh yang tertanam mendalam hingga alam bawah sadarnya. Apsintus itu menjadi laten dan kemudian berbuah pahit yang mau tak mau diterima oleh anak-anaknya.

–         Dalam kasus pandangan Budi yang kurang ajar pada Bu Heni (yang kemudian disesalinya) ternyata disebabkan juga oleh pakaian Bu Heni yang agak menggoda dan film porno yang ditonton Budi malam sebelumnya, film yang mengeksploitasi tubuh wanita. Dalam hal ini kedua hal tersebut memberikan apsintus yang menjadi motif dan menimbulkan dorongan melakukan “pandangan kurang ajar” pada Budi.

Kiranya dari ilustrasi dan uraian di atas kita mulai bisa menangkap makna apsintus atau racun atau kepahitan yang ditimbulkannya. Dari satu akar pahit, berbuah menjalar dan terus menular, menebarkan benih racun kemana-mana.

Mari kita baca kutipan pada Wahyu 8:10-11 “Lalu malaikat yang ketiga meniup sangkakalanya dan jatuhlah dari langit sebuah bintang besar, menyala-nyala seperti obor, dan ia menimpa sepertiga dari sungai-sungai dan mata-mata air. Nama bintang itu ialah Apsintus. Dan sepertiga dari semua air menjadi apsintus, dan banyak orang mati karena air itu, sebab sudah menjadi pahit.”

Bagian Alkitab pada Wahyu 8:10 adalah satu-satunya ayat yang menyebutkan tentang apsintus. Apsintus adalah sebutan lain bagi Antikristus, arti katanya adalah ipuh atau racun. Anti dalam artian bertolak belakang, berlawanan, selalu bertentangan dengan segala yang diajarkan Tuhan Yesus Kristus. Rasanya pahit dan disebut dalam nats tersebut sebagai racun yang mematikan. Mengapa mematikan ? bagaimana masuknya kedalam hidup manusia ? (dalam hal ini apsintus bukan hanya masuk ke dalam tubuh, atau hanya jiwa, atau roh ? melainkan ke dalam hidup manusia dalam segala aspeknya, itulah sebabnya apsintus bukan hanya mematikan bagi umat yang menyimpan atau mengidapnya, tetapi karena siapapun yang mengidapnya membuahkan apsintus lain lewat buah-buah dalam bentuk perkataan, perbuatan, pikiran dan semua gerak-geriknya.

Akar pahit berbuah kepahitan. Dalam kejadian yang menimpa Budi ini, bisa kita lihat bahwa kepahitan yang ada padanya ada tiga macam yaitu :

–        Akar pahit akibat perselingkuhan (disebut akar karena telah berlangsung lama)

–        Akar pahit karena cara didik orang tua

–        Racun pahit karena tontonan film porno

Akar pahit selingkuh berbuah kecemburuan dan kuatir berlebihan, akar pahit yang kedua berbuah tindakan salah pada anak-anaknya (jika tidak ditangani dengan benar buah pahit ini dapat berbuah pahit lagi bagi generasi berikutnya), sedangkan buah pahit yang ketiga muncul karena Budi mengisi “sampah” pada pikirannya sehingga berbuah tindakan “sampah” pula, tindakan yang tidak mulia, rendah seperti sampah.

Lewat buah-buah inilah terjadi penularan yang tak dapat dihindari. Jika kepahitan yang ada pada Budi mungkin adalah amarah, maka buahnya adalah ucapan atau perilaku yang kasar, pedas atau menyakitkan hati orang lain. Akibat kata-kata tersebut menimbulkan pula kepahitan lain pada orang tersebut, dapat berupa kemarahan lagi, berbuah lagi diterima orang lain lagi sebagai suatu kepahitan, begitu terus seterusnya jika buah pahit tersebut diterima oleh orang yang suka menyimpan kepahitan dalam bentuk rasa dendam. selama kepahitan tersebut disimpannya, maka buah pahit pun akan keluar terus. Kapan berhentinya ? Ini akan berhenti hanya jika kepahitan tersebut sudah terbuang habis dan kepahitan baru lainnya bisa ditangkis. Apsintus sudah terlalu banyak dan mendalam persebarannya di sekeliling kita. Butuh daya tahan ekstra kuat untuk menangkalnya, dan penangkal itu hanya ada di dalam Tuhan Yesus Kristus.

SALIB KRISTUS PEMUNAH APSINTUS, UBAHKAN RACUN BUSUK JADI BUNGA NAN HARUM
SALIB KRISTUS PEMUNAH APSINTUS,
UBAHKAN RACUN BUSUK JADI BUNGA NAN HARUM

Bagaimana jika kepahitan tersebut sudah begitu lama dan mendalam ? Kita harus menggalinya, kemampuan kita sendiri amat terbatas untuk itu. Kita harus minta bantuan Roh kudus. Berikut kita akan menggali bagaimana Tuhan  Yesus mengajarkan pada kita cara-cara untuk mengatasi apsintus. Juga belajar dari cara tokoh-tokoh Alkitab baik yang jatuh akibat apsintus, maupun teladan dari para pahlawan iman yang pernah mengalami serangan akar pahit namun dapat mengatasi apsintus dan bahkan merubahnya menjadi berkat yang luar biasa. Bersambung ke Bagian II. MENGENALI APSINTUS (Cara apsintus menyusup, jenis-jenis apsintus, dst.)

MF, 2013


Tentang Berpuasa

Berikut ini disajikan beberapa artikel pilihan Tentang Berpuasa yang ditulis oleh beberapa hamba-Nya. Pada Bagian I ini ditampilkan tulisan Ps. Jonathan Setiawan, untuk itu kami mengucapkan terima kasih atas pelayanannya.  Tuhan Yesus Kristus memberkati.

Kuat & berani di dalam TUHAN

BERPUASA MENUMBUHKAN WIBAWA DALAM PEPERANGAN KITA DI ALAM ROH

Sampai saat ini banyak umat kristen yang belum pernah berpuasa sekalipun selama hidupnya, hal ini terjadi karena tidak adanya pengajaran yang benar tentang puasa dari gereja-gereja . Bahkan para pendeta sendiri banyak yang tidak pernah atau jarang melakukan puasa dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Sebenarnya puasa merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh seluruh umat kristen, memang dalam Perjanjian Baru tidak disebutkan secara khusus kapan waktu untuk berpuasa dan berapa lama kita sebagai umat kristen harus berpuasa. Tetapi banyak ayat dalam Perjanjian Baru yang menjelaskan bahwa Yesus Kristus dan murid-muridNya menjalankan puasa secara rutin dalam pelayanan mereka.

Bangsa Israel sebagai bangsa pilihan Tuhan sudah melakukan puasa sejak jaman dahulu kala, bahkan puasa tersebut merupakan ketetapan yang dikeluarkan langsung oleh Tuhan dan harus dilaksanakan minimal 1 (satu) kali dalam setahun pada hari raya Pendamaian atau kita kenal dengan nama Yom Kippur

Arti dari puasa adalah berpantang (sebagian atau seluruhnya) makanan dan minuman secara sukarela, dengan tujuan untuk merendahkan diri dihadapan Tuhan, atau mencari kehendak Tuhan.

Imamat:16:29-31
“Peraturan-peraturan ini harus ditaati untuk selama-lamanya. Pada tanggal sepuluh bulan tujuh, orang Israel dan orang asing yang menetap di antara mereka harus berpuasa dan dilarang bekerja, karena hari ini hari yang sangat suci. Pada hari itu harus dilakukan upacara untuk menyucikan bangsa Israel dari segala dosa mereka supaya mereka bersih.”

Selain berpuasa pada hari raya Pendamaian, umat Israel juga sering mengadakan puasa dalam kehidupan sehari-harinya. Puasa yang mereka lakukan bisa puasa perseorangan ataupun puasa kelompok (bangsa). Alkitab Perjanjian Lama dipenuhi dengan cerita-cerita tentang kegiatan berpuasa yang dilakukan oleh umat Israel. Biasanya mereka melakukan puasa apabila negara mereka dalam keadaan bahaya (diserang musuh), mencari kehendak Allah, bersedih atau mengalami kesusahan lainnya.

Kita dapat melihat contoh berpuasa yang dilakukan oleh bangsa Israel dalam Alkitab Perjanjian Lama:

1. Puasa atas Kematian Saul dan anak-anaknya
Tawarikh 10:12
“maka bersiaplah segenap orang gagah perkasa, lalu pergi mengambil mayat Saul dan mayat anak-anaknya. Mereka membawanya ke Yabesh dan menguburkan tulang-tulang mereka di bawah pohon besar, di Yabesh. Sesudah itu berpuasalah mereka tujuh hari lamanya.”

Dalam peperangan antara orang Filistin dan Israel, Saul dan ketiga anaknya terbunuh. Kekalahan tersebut terjadi karena Saul tidak mentaati perintah Tuhan, dan sebelum berperang Saul bukannya mencari kehendak Tuhan malah minta petunjuk kepada arwah. Kematian Saul dan anak-anaknya membuat orang Israel sangat bersedih dan mereka berpuasa 7 hari lamanya.

2. Puasa Ezra
Ezra 8:21-23
8:21 Kemudian di sana, di tepi sungai Ahawa itu, aku memaklumkan puasa supaya kami merendahkan diri di hadapan Allah kami dan memohon kepada-Nya jalan yang aman bagi kami, bagi anak-anak kami dan segala harta benda kami.
8:22 Karena aku malu meminta tentara dan orang-orang berkuda kepada raja untuk mengawal kami terhadap musuh di jalan; sebab kami telah berkata kepada raja, demikian: “Tangan Allah kami melindungi semua orang yang mencari Dia demi keselamatan mereka, tetapi kuasa murka-Nya menimpa semua orang yang meninggalkan Dia.”
8:23 Jadi berpuasalah kami dan memohonkan hal itu kepada Allah dan Allah mengabulkan permohonan kami.

Dalam perjalanan pulang dari Babel ke Yerusalem , Ezra beserta rombongannya menghadapi dilema antara meminta tolong kepada raja, atau minta pertolongan kepada Tuhan. Perjalanan yang mereka lakukan adalah perjalanan yang jauh dan disepanjang jalan banyak penjahat atau suku-suku bangsa yang biadab. Akhirnya Ezra memutuskan minta pertolongan kepada Tuhan agar melindungi mereka selama dalam perjalanan. Dan permohonan mereka didengar oleh Tuhan, mereka sampai dengan selamat di Yerusalem.

3. Puasa Ester
Ester 4:15-16
“Maka Ester menyuruh menyampaikan jawab ini kepada Mordekhai: Pergilah, kumpulkanlah semua orang Yahudi yang terdapat di Susan dan berpuasalah untuk aku; janganlah makan dan janganlah minum tiga hari lamanya, baik waktu malam, baik waktu siang. Aku serta dayang-dayangku pun akan berpuasa demikian, dan kemudian aku akan masuk menghadap raja, sungguhpun berlawanan dengan undang-undang; kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati”

Umat Israel di pembuangan (Persia) menghadapi rencana jahat Haman yang ingin membunuh semua orang Yahudi dinegara tersebut. Untuk menyelamatkan diri, maka umat Israel sepakat mengadakan puasa selama 3 hari 3 malam. Setelah berpuasa bersama-sama, maka Tuhan turun tangan menyelamatkan bangsa Israel, dan Haman sendiri akhirnya digantung di tiang gantungan yang ia persiapkan untuk menggantung orang-orang Yahudi.

4. Puasa Daniel
Daniel 10:2-3 10:2
Pada waktu itu aku, Daniel, berkabung tiga minggu penuh: 10:3 makanan yang sedap tidak kumakan, daging dan anggur tidak masuk ke dalam mulutku dan aku tidak berurap sampai berlalu tiga minggu penuh.

Daniel mendapat penglihatan-penglihatan yang tidak ia mengerti, untuk mendapat pengertian lebih lanjut ia mengadakan puasa terbatas selama 3 minggu. Dan setelah berpuasa selama 3 minggu, Tuhan mengirimkan malaikat Gabriel untuk memberikan pengertian kepada Daniel tentang akhir jaman.

5. Puasa penduduk Niwiwe
Yunus 3:5
“Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa dan mereka, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung”

Karena ucapan nabi Yunus tentang penghakiman (hukuman) yang akan dijatuhkan Tuhan kepada Niwiwe, maka seluruh bangsa Niwiwe termasuk rajanya mengadakan puasa mohon pengampunan dosa kepada Tuhan dan minta agar Tuhan tidak menghukum mereka. Uniknya bukan hanya penduduk yang berpuasa bahkan semua binatang ternak mereka juga diharuskan untuk berpuasa. Karena puasa yang mereka lakukan, maka Tuhan tidak jadi menghukum mereka.
Selain contoh diatas, masih banyak lagi puasa yang dilakukan bangsa Israel dalam Perjanjian Lama, misalnya puasa yang dilakukan Yosafat dan seluruh kaum Yehuda (IITaw 20:3). Selama berpuasa bangsa Israel kadang-kadang juga mengenakan kain kabung dengan abu, sebagai tanda mereka bersedih dan merendahkan dirinya dihadapan Tuhan.

Dalam kitab Perjanjian Lama puasa yang dilakukan oleh umat Israel merupakan:
1. Puasa yang diperintahkan Tuhan (Hari Raya Pendamaian)
2. Puasa mohon pertolongan Tuhan karena Israel akan diserang musuh (negara lain)
3. Puasa minta petunjuk Tuhan atas sesuatu hal.
4. Puasa karena Bersedih (Kematian Saul dan anak-anaknya)
5. Puasa mohon Kesembuhan (Daud diwaktu anaknya sakit)
6. Puasa untuk Pertobatan suatu Bangsa (Niwiwe)
7. dsbnya

Lukas 4:1-2
4:1 Yesus, yang penuh dengan Roh Kudus, kembali dari sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun.
4:2 Di situ Ia tinggal empat puluh hari lamanya dan dicobai Iblis. Selama di situ Ia tidak makan apa-apa dan sesudah waktu itu Ia lapar.

Puasa bukan hanya terdapat dalam Perjanjian Lama, kitab Perjanjian Barupun dipenuhi dengan ayat-ayat tentang puasa. Kedatangan Yesus ke dunia bukan meniadakan perintah untuk berpuasa, malah Yesus sendiri memberi contoh bagaimana seharusnya menjalani puasa. Sebelum memulai pelayananNya, Yesus pergi ke padang gurun dan berpuasa tidak makan selama 40 hari. (Tidak makan dan tidak minum selama 40 hari 40 malam. Admin).

Yesus sendiri berkata dalam Matius 6:17-18
6:17 Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu,
6:18 supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.

Yesus mengatakan “apabila engkau berpuasa….” ayat diatas menegaskan bahwa puasa merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh murid-murid Yesus. Setelah kenaikan Yesus ke sorga, murid-murid Yesus tetap menjalankan puasa dalam ibadah mereka sehari-hari.

Kisah Para Rasul 13:2-3
13:2 Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus, “Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka.”
13:3 Lalu mereka berpuasa dan berdoa dan setelah meletakkan tangan ke atas kedua orang itu, mereka membiarkan keduanya pergi.

Kita melihat dalam ayat ke 2, ketika para rasul berdoa dan berpuasa Roh Kudus mengatakan kepada mereka agar mengkhususkan Barnabas dan Saulus. Walaupun telah mendapat perintah dari Roh K udus, tetapi untuk menegaskan bahwa perintah itu benar-benar dari Tuhan, para rasul kembali berpuasa dan berdoa sekali lagi (ayat 3), setelah yakin perintah tersebut berasal dari Roh Kudus, barulah mereka meletakkan tangan keatas Barnabas dan Saulus.

Dari ayat-ayat diatas kita mengetahui bahwa berpuasa merupakan kebiasaan yang dilakukan oleh Yesus dan murid-muridNya dalam kehidupan dan pelayanan mereka. Jemaat mula-mula biasanya berdoa 2X (dua) kali seminggu yaitu pada hari Rabu dan Jum ‘at.

Tujuan dari berpuasa yang sebenarnya ialah:

1. Untuk mematikan perbuatan daging dalam hidup kita.
Sebagaimana kita ketahui, daging selalu menginginkan hal-hal yang enak dan nyaman untuk dirinya. Dan kita juga mengetahui bahwa keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh. dengan berpuasa kita mematikan keinginan daging agar Roh Kudus semakin berkuasa dalam diri kita.

2. Untuk mendapat Kuasa dari Roh Kudus
Kita mengetahui bahwa tanpa adanya kuasa Roh Kudus dalam diri kita, maka kita tidak dapat berbuat apa-apa. Dengan berpuasa kita membangkitkan kuasa Roh Kudus dalam kehidupan kita, Atau dengan kata lain dengan berpuasa kita mendapatkan kuasa dari Roh Kudus

3. Untuk Menghancurkan Ikatan-Ikatan iblis yang ada dalam diri kita
Bagi orang-orang yang terikat oleh sesuatu maka dengan berpuasa, kita dapat melemahkan atau bahkan menghancurkan ikatan iblis dalam hidup kita.

4. Untuk menggerakkan Tuhan agar menolong atau menjawab doa-doa kita.
Berpuasa yang diiringi dengan doa akan menggerakkan Tuhan untuk menjawab doa-doa yang kita panjatkan. Karena dengan berpuasa, kita memusatkan perhatian pada hal-hal yang rohani, sehingga hal tersebut menyenangkan hati Tuhan

5. Untuk mengeluarkan racun yang terdapat di dalam tubuh.
Dengan berpuasa, maka darah akan membersihkan organ-organ tubuh kita dari racun yang ada di dalam tubuh. (detox). Tubuh kita akan menjadi lebih sehat.

Jika kita hendak berpuasa sebaiknya kita mempunyai tujuan yang jelas atau alasan yang jelas mengapa kita akan berpuasa, karena tanpa tujuan atau alasan yang jelas, kita hanya melakukan diet dan bukan melakukan puasa seperti tertera dalam Alkitab .

Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, puasa kita harus disertai dengan doa dan pembacaan firman Tuhan. Lebih baik lagi apabila kita melakukan puasa sambil berjaga-jaga (tidak tidur semalaman). Yesus menginginkan anda berpuasa

Perlu disadari bahwa puasa adalah panggilan, bukan kewajiban karena itu puasa harus dilakukan dengan sukacita bukan karena terpaksa. Puasa bukan pula ukuran kesalehan atau kerohanian seseorang. Orang yang menjalankan puasa tidak berarti dia lebih saleh atau lebih beriman dari mereka yang tidak berpuasa.

Kristen Protestan tidak mewajibkan umatnya untuk berpuasa, sedangkan Kristen Katolik mewajibkan untuk berpuasa bahkan Gereja Katolik secara resmi menetapkan masa Prapaskah sebagai puasa resmi umat Katolik, di mulai dari Rabu Abu dan berkahir pada hari Jumat Agung. Bila mungkin puasa ini hendaknya diperpanjang sampai hari Sabtu Suci (lih KL 110)

Ketentuan puasa dan pantang tersebut ditetapkan bahwa puasa resmi Umat Katolik adalah 40 hari selama masa prapaskah (menjelang paskah, masa prapaskah) dan hari wajib puasa bagi Umat Katolik adalah hari Rabu Abu dan Jumat Agung. Dan siapa yang wajib berpuasa adalah mereka yang sudah berumur 21 tahun sampai dengan 59 tahun.

Berpuasa dalam Alkitab pada umumnya berarti tidak makan dan tidak minum selama waktu tertentu, jadi bukannya hanya menjauhkan diri dari beberapa makanan tertentu saja lih. (Est 4:16; Kel. 34:28).

Berikut dibawah ini jenis dan macam Puasa berdasarkan Alkitab:
1. Puasa Musa, 40 hari 40 malam tidak makan dan tidak minum (Kel 24:16 dan Kel 34:28)
2. Puasa Daud, tidak makan dan semalaman berbaring di tanah (2 Sam 12:16)
3. Puasa Elia, 40 hari 40 malam berjalan kaki (1 Raj 19:8)
4. Puasa Ester, 3 hari 3 malam tidak makan dan tidak minum (Est 4:16)
5. Puasa Ayub, 7 hari 7 malam tidak bersuara (2:13)
6. Puasa Daniel, 10 hari hanya makan sayur dan minum air putih (Dan 1:12), doa dan puasa (Dan 9:3), berkabung selama 21 hari (Dan 10:2)
7. Puasa Yunus, 3 hari 3 malam dalam perut ikan (Yunus 1:17)
8. Puasa Niniwe, 40 hari 40 malam tidak makan, tidak minum dan tidak berbuat jahat (Yunus 3:7)
9. Puasa Senin – Kamis merupakan tradisi orang Farisi (Luk 18:21).

Puasa-puasa dalam Perjanjian Baru
Dalam kehidupan Yesus
1. Yesus berpuasa selama 40 hari di padang gurun (Mat 4:1 -9; Luk 4)
2. Yesus mengajar berpuasa dalam kotbahnya di Bukit (Mat 6:16-18)
3. Juga ketika ditanya oleh murid-murid Yohanes (Mat 9:14-17)
4. Menggandakan kuasa doa dan puasa (Mat 17:14-21)
Dalam Gereja
1. Gereja di Antiokhia (Kisah 13:1-3)
a. Mereka berpuasa ketika mau melayani Tuhan
b. Ketika mempersiapkan Barnabas dan Paulus untuk pelayanan
2. Gereja di Galatia (Kisah 14:21-23)
Puasa dalam pelayanan Rasul Paulus
1. Pelayanan Paulus ditandai dengan adanya doa-puasa (2 Kor 6:4-10; 2 Kor 11:23-28)
2. Ia juga mengajar bahwa puasa juga bisa dilakukan pada kondisi lain (1 Kor 7:5)

Selamat berpuasa dan jangan takut sakit maag hanya karena puasa

GBU.

Ps. Jonathan Setiawan


PANJANG SABAR

Bila orang percaya mau berpadanan dengan panggilan Tuhan maka akan diubah Tuhan menjadi pribadi yang panjang sabar. Apa artinya panjang sabar ?

 

1.  Panjang sabar itu berarti mempunyai semangat yang tidak mengenal menyerah.

Dalam mengiring Kristus, maupun dalam melayani Tuhan sangat membutuhkan semangat semacam ini. Bila tidak maka tidak bisa sampai langkah terakhir yaitu saat menerima panggilan Tuhan untuk dimuliakan.

 

2. Panjang sabar itu berarti rela menderita karena Kristus meskipun bukan akibat dari kesalahannya sendiri.

Semangat rela menerima penghinaan maupun luka hati tanpa rasa pedih dan keluh bisa diperoleh jika kita selalu menjaga kesadaran diri untuk terus menerus hidup berpadanan dengan panggilan Tuhan.

Ingatlah selalu bahwa Tuhan yang memanggil kita adalah Tuhan yang panjang sabar dan murah hati (Roma 2:4) Kesabaran Tuhan Yesus begitu sempurna (I Tim 1:16). Kesabaran Tuhan terbukti saat menghadapi Nuh (I Ptr 3:20). Kesabaran Tuhan adalah keselamatan kita (2 Ptr 3:15).

Apa jadinya jagad raya ini jika Tuhan itu manusia ? Niscaya alam raya sudah dilenyapkan sejak dahulu kala oleh karena ketidakpatuhan manusia. Sangat pantas jika orang percaya berpanjang sabar terhadap sesamanya, mengampuni dan berdoa baginya. Karena Yesus telah mengajar dan memberi teladan.

Amin.

Ibu Gembala Sidang,

(Dari catatan lama, FA Juli 2004)


MEMPERTAHANKAN KOBARAN CINTA

Nats Pokok: 2Korintus 11:23-28

Sejak pertama mengenal Kristus, Rasul Paulus memiliki hidup yang terus menerus dibakar oleh api cinta kepada Tuhan Yesus Kristus. Kobaran cinta kepada Tuhan Yesus dan gerejaNya tidak bisa padam oleh aniaya, kekurangan, kesulitan, dan marabahaya. Rasul Paulus konsisten menjaga agar api cinta kepada Tuhan Yesus terus berkobar menggairahkan hidupnya setiap waktu.

Apa rahasianya sehingga Rasul Paulus tetap bisa mempertahankan kobaran cintanya kepad Tuhan Yesus?

 

YAKIN BAHWA SURGA ITU ADA, 2Korintus 12:2-4

Dengan penuh kerendahan hati Rasul Paulus menceritakan bahwa dirinya pernah diangkat Tuhan ke surga tingkat ke-tiga. Rasul Paulus sangat kuat keyakinannya bahwa surga itu sungguh-sungguh ada.

Jerih lelah untuk Tuhan dan gerejanya pasti tidak akan sia-sia, 1Korintus 15:58

Keyakinan bila surga itu ada memberi dampak nyata kepada sikap dan perilaku kita. Oleh karena keyakinan yang kuat bahwa surga itu ada, itulah sebabnya Rasul Paulus memiliki kerelaan mengalami berbagai macam kesulitan dan penderitaan.

Yakin bahwa semua penderitaan yang dialami tidak sebanding dengan kemualian Tuhan yang disediakan, 2Korintus 4:16-17

Keyakinan bahwa surga itu benar-benar ada bukan hanya memperi kepastian bahwa semua jerih-lelah tidak akan sia-sia. Lebih dari itu, keyakinan bahwan surga itu benar-benar ada akan memberi kepastian bahwa tidak ada apapun yang sebanding dengan surga yang disediakan Tuhan Yesus bagi kita.

Pengharapan akan surga menjadi penawar semua penderitaan, 2Korintus 5:2-4; Roma 8:23

Orang masuk surga karena percaya surga itu ada. Orang masuk neraka oleh karena percaya bahwa neraka itu tidak ada. Hati yang merindukan surga akan menjadi hati yang selalu dikuatkan meskipun harus memikul beban yang tak terkatakan.

 

MEMANDANG BAHWA CINTA ITU SANGAT BERHARGA, 2Korintus 12:9

Rasul Paulus menyebut cinta Allah kepada dirinya sebagai “kasih karunia”. Ini menunjukkan bahwa Rasul Paulus sangat menghargai cinta Allah yang dinyatakan kepada dirinya.

Hanya mereka yang mau memandang bahwa cinta itu sangat berharga yang bisa mempertahankan kobaran api cinta tetap menyala penuh gairah.

 

MENGELOLA KELEMAHAN MENJADI KEKUATAN, 2Korintus 12:10

Kelemahan itu bukan dosa. Yang berdosa adalah hidup menuruti kelemahan. Tidak selamanya kelemahan hanya bisa menjadi kelemahan. Tetapi kelemahan bila dikelola dengan baik akan berubah menjadi kekuatan yang ajaib. Itulah sebabnya Rasul Paulus lebih suka tinggal dalam kelemahan dirinya. Bagaimana caranya?

 

Akui dan terimalah kelemahan diri anda.

Carilah cara untuk mengatasi kelemahan tersebut.

Pengetahuan dan ketrampilan mengatasi kelemahan tersebut akan menjadi aset dan nilai diri anda yang berharga.

 

Kelemahan diri menyadarkan nilai kasih karunia Allah yang luar biasa. Dan ini akan membuat kebergantungan dan cinta kita kepada Tuhan semakin menyala-nyala.

 

Amin.

 

Pdt. Eddy Zakaria, Madiun


KELEMAHAN DAN PENYAKIT HATI NURANI

Sebab itu aku senantiasa berusaha untuk hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah dan manusia.

(Kisah Para Rasul 24:16)

 

 

Hati nurani dalam bahasa latin di sebut”conscience” yang merupakan gabungan dari kara “co” yang berarti bersama, dan “science”  yang berarti mengetahui. Hati nurani adalah semacam sarana mental yang Tuhan taruh untuk menunjukkan tentang apa yang Allah dan kita ketahui bersama.

Banyak orang yakin bahwa hati nurani adalah semacam kompas yang menunjukkan arah benar dan salah dari semua apa yang kita lakukan. Hal tersebut memang benar, tetapi tidak bersifat absolut. Mengingat manusia sudah jatuh di dalam dosa, hati nurani pun tercemari dosa. Itulah sebabnya hati nurani memiliki kelemahan bahkan memiliki penyakit.

 

I. KELEMAHAN HATI NURANI

  1. Suara hati nurani tidak bisa hilang, tetapi bisa dibungkam sehingga membisu. Contoh: Kain yang ditegur Tuhan (Kejadian 4:5-6)
  2. Hati nurani memutuskan berdasarkan standar nilai-nilai lingkungan sekitar. Misal: Anak-anak Lot yang menzinahi ayahnya sendiri tanpa rasa bersalah. Ini menunjukkan betapa nila-nilai moral kota Sodom begitu kuat melekat (Kej 19:30-32)
  3. Hati nurani memutuskan berdasarkan pengajaran-pengajaran yang dianut. Mis: Paulus sebelum bertobat menganiaya orang Kristen tanpa rasa bersalah.

 

II. PENYAKIT  HATI NURANI

  1. Hati nurani yang lemah ( 1Korintus 8:7)

Penyakit ini sering dialami oleh orang Kristen yang belum dewasa rohani, dan belum cukup pengetahuan iman. Sikap mereka sangat kuat dipengaruhi oleh legalisme. Contoh: Orang Kristen baru bertobat yang berasal dari latar belakang penyembah berhala merasa syak bila melihat orang Kristen makan makanan yang telah dipersembahkan pada berhala.Bagi orang Kristen yang dewasa rohaninya tahu bahwa makanan tidak bisa membawa seseorang dekat atau jauh dari Tuhan. Apalagi berhala itu tidak ada. Yang ada adalah sesuatu yang diberhalakan/ dipertuhankan.

  1. Hati nurani yang najis (Titus 1:15)

Dosa yang tidak dibereskan akan membuat hati nurani menjadi najis. Dan pada akhirnya kehilangan kepekaan untuk membedakan yang benar dan salah ataupun yang baik dan jahat.

  1. Hati nurani yang jahat (Ibrani 10:22; 9:14)

Bila hati nuarani yang najis terus menerus ditelantarkan akan membuat hati nurani menjadi jahat. Hati nurani yang jahat bukan mendorong orang untuk berbuat jahat, tetapi lebih terbuka kepada perkara-perkara yang jahat dan kurang membuka diri pada hal-hal yang baik dan benar. Tidak aneh bila orang dengan hati nurani yang jahat jalan hidupny menjadi tersesat.

  1. Hati nurani yang di”cap” atau di”selar” (1Timotius 4;2)

Hati nurani yang di”cap” adalah hati nurani yang mati. Bukan berarti hati nuraninya hilang. Tetapi hati nurani tersebut kehilangan fungsi dan kepekaannya. Akibatnya, bila berbuat dosa tidak merasa bersalah, tetapi merasa bangga dan senang. Hati nurani yang jahat adalah hati nurani yang munafik.

 

III. MENDIDIK HATI NURANI (Mazmur 119:105-107)

Hanya Firman Tuhan yang mutlak benar (Yohanes 17:17). Namun hati nurani bila dididik dan diasah dengan benar akan menjadi kompas kehidupan yang bisa dipercaya, bahkan mungkin mutlak benar atau tidak bisa salah.

Cara mendidik hati nurani:

  1. Akui semua dosa, mintalah ampun kepada Tuhan dan bereskanlah dengan sesama, serta bertobatlah.
  2. Tolak dan tinggalkan nilai-nilai ajaran yang sesat dan duniawi.
  3. Kasihilah Tuhan Yesus dan taatilah FirmanNya setiap hari.

AMIN.

Pdt. Eddy Zakaria, Madiun

 


Rahasia S-U-K-S-E-S = Percaya!

Apakah sukses itu? untuk sebagian orang mungkin sukses dapat diartikan sebagaimana motto “Muda foya-foya, tua kaya-raya, mati masuk surga”.  Apakah benar demikian? Bagaimana semestinya? Apakah sukses berarti semata-mata kekayaan yang melimpah? Atau hanya foya-foya di dunia? Apakah bahagia sejati bisa diperoleh hanya dengan limpahan harta?

Sukses yang sejati hanya bisa diperoleh jika Tuhan berkenan memberikannya. Sukses yang dari Tuhan itu adalah sukses dalam hidup sekarang dan dalam kekekalan nanti. Sukses bagi tubuh, jiwa dan roh.

Mungkinkah itu? Ya. Firman Tuhan yang dapat kita pedomani dan patut kita renungkan dalam upaya mencapai sukses (yang sebenarnya sudah tersedia untuk anak-anak Tuhan) dalam 7 langkah terdiri dari 6 tindakan (nomor 1 sampai 6) dan 1 sikap iman (nomor 7) sebagai berikut :

1.  Serahkan segala rencana dan mintalah pada Tuhan lewat doa.

Amsal 16:3 : Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu.

2.  Usahakan dengan tekun dan tabah.

II Tawarikh 15:7 : Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, karena ada upah bagi usahamu!”

3.  Korban syukur diserahkan pada Allah.

Ibrani 13:15-16 : Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya. Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah.

Ulangan 15:10 : Engkau harus memberi kepadanya dengan limpahnya dan janganlah hatimu berdukacita, apabila engkau memberi kepadanya, sebab oleh karena hal itulah TUHAN, Allahmu, akan memberkati engkau dalam segala pekerjaanmu dan dalam segala usahamu.

4.  Sukacita dalam mengerjakan.

Roma 14:17 : Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.

Pengkhotbah 5:18 : Setiap orang yang dikaruniai Allah kekayaan dan harta benda dan kuasa untuk menikmatinya, untuk menerima bahagiannya, dan untuk bersukacita dalam jerih payahnya — juga itu pun karunia Allah.

5.  Emas-perak bukan yang terutama.

Zefanya 1:18 : Mereka tidak dapat diselamatkan oleh perak atau emas mereka pada hari kegemasan TUHAN, dan seluruh bumi akan dimakan habis oleh api cemburu-Nya; sebab kebinasaan, malah kebinasaan dahsyat diadakan-Nya terhadap segenap penduduk bumi.

Amsal 16:16 : Memperoleh hikmat sungguh jauh melebihi memperoleh emas, dan mendapat pengertian jauh lebih berharga dari pada mendapat perak. (tentang hikmat dan pengertian lihat Ayub 28:28)

6.  Syukuri hasil yang diperoleh.

Mazmur 118:21 : Aku bersyukur kepada-Mu, sebab Engkau telah menjawab aku dan telah menjadi keselamatanku.

Efesus 5:20 : Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita

 

7.  = Percaya bahwa segala sesuatu yang telah dan akan diberikan, adalah yang terbaik dari Allah !

Markus 11:24 : Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.

Matius 21:21 : Yesus menjawab mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu percaya dan tidak bimbang, kamu bukan saja akan dapat berbuat apa yang Kuperbuat dengan pohon ara itu, tetapi juga jikalau kamu berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! hal itu akan terjadi.

I Yohanes 5:14 : Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya.

Markus 5:36 : Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: “Jangan takut, percaya saja!”

Ungaran, 12 Juli 2005

Mos F


KEKUATAN BARU

Khotbah Hari/ tgl:  Minggu, 4 Juli 2010

Pembicara:  Pdt. Otniel T.

Nats:  Yesaya 40 : 31

Judul: KEKUATAN BARU

Kekuatan baru hanya diperoleh dari Tuhan dan untuk memperolehnya kita harus dipenuhi oleh Roh Allah. Kelemahan kita sebenarnya adalah kekuatan kita.

Apa arti kekuatan baru?

1.      Menukarkan kekuatan kita dengan kekuatan Allah.

Kekuatan Allah = urapan (Allah yang bekerja langsung dalam hidup kita, yang kita tidak bisa lakukan menjadi mampu karena Dia)

Kekuatan yang kita miliki merupakan kekurangan di hadapan Tuhan.

Kekuatan baru diberikan kepada mereka yang berseru dan berserah pada Tuhan.

2.      Dipenuhi hidup, hikmat dan kekuatan Allah.

ü  Dipenuhi hidup Allah: melakukan perintah Tuhan (Firman Allah).

Allah bekerja sepenuhnya dalam hidup kita.

ü  Dipenuhi hikmat Allah. Hikmat adalah akal budi yang dari Allah.

Hikmat sangat penting bagi kita dan hanya diperoleh dari Allah.

ü  Dipenuhi kekuatan Allah (Dimensi Roh). Contohnya Daud dan Goliat. Goliat melihat tongkat Daud tapi tidak melihat batu yang di bawa Daud, artinya iblis bisa melihat kita tapi tidak iman kita.

 

Orang yang mempunyai kekutan baru pasti punya iman yang kuat.

Orang yang mempunyai kekuatan Allah pasti mudah mengalami mujizat.

Kekuatan Allah sangat besar.. Miliki kekuatan yang dari Allah.

Yoel 3: 10 Tempalah mata bajakmu menjadi pedang dan pisau-pisau pemangkasmu menjadi tombak; baiklah orang yang tidak berdaya berkata: “Aku ini pahlawan!”

Miliki perubahan yang baru di dalam Tuhan.


BEBAS DARI KETAKUTAN

Khotbah Hari/ tgl: Minggu, 12 September 2010

Pembicara: Pdt. David Tiwa

Nats: Lukas 21: 25-27

Judul : BEBAS DARI KETAKUTAN

Mengapa kita tidak perlu takut ???

II Tim 1: 7    – Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan

Roma 8: 15 – Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu takut lagi..

Fakta yang terjadi ketika roh ketakutan datang atas diri kita:

1. Iman menjadi goyah :

– Daud lari ke Abimelekh (Mazmur 34:1 Dari Daud, pada waktu ia pura-pura tidak waras pikirannya di depan Abimelekh, sehingga ia diusir, lalu pergi.)

– Petrus mulai bimbang (Matius 14: 26-31 Ketika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di atas air, mereka terkejut dan berseru: “Itu hantu!”, lalu berteriak-teriak karena takut. Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!” Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: “Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air.” Kata Yesus: “Datanglah!” Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus. Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: “Tuhan, tolonglah aku!” Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: “Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?”)

2. Mulai menyangkal Yesus (Murtad)

– Petrus menyangkal Yesus (Mrk 14:66-72) Ayat 72 Dan pada saat itu berkokoklah ayam untuk kedua kalinya. Maka teringatlah Petrus, bahwa Yesus telah berkata kepadanya: “Sebelum ayam berkokok dua kali, engkau telah menyangkal Aku tiga kali.” Lalu menangislah ia tersedu-sedu.

3. Mengutuki Allah .

– Istri Ayub suruh Ayub kutuki Allah (Ayub 2:7-9) Ayat 9 Maka berkatalah isterinya kepadanya: “Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!”

Bagaimana cara mengatasi ketakutan?

1. Percaya, Tuhan Sumber jawaban dari persoalan (Mazmur 34:5 Aku telah mencari TUHAN, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku.).

2. Percaya, Tuhan pasti beserta dengan kita (Mazmur 23:4 Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku).

3. Percaya, Tuhan pasti punya rencana indah (Yeremia 29:11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan).

4. Percaya, PertolonganNya sangat terbukti (Mazmur 46:2 Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut; sekalipun ribut dan berbuih airnya, sekalipun gunung-gunung goyang oleh geloranya. S e l a).

Hari/ tgl       : Minggu, 12 September 2010

Pembicara   : Pdt. David Tiwa

JUDUL               : BEBAS DARI KETAKUTAN

Nats                 : Lukas 21: 25-27

Mengapa kita tidak perlu takut ???

II Tim 1: 7 Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan

Roma 8: 15 Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu takut lagi..

Fakta yang terjadi ketika roh ketakutan datang atas diri kita:

1. Iman menjadi goyah :

– Daud lari ke Abimelekh (Mazmur 34:1)

– Petrus mulai bimbang (Matius 14: 26-31)

2. Mulai menyangkal Yesus (Murtad)

– Petrus menyangkal Yesus (Mrk 14:66-72)

3. Mengutuki Allah .

– Istri Ayub suruh Ayub kutuki Allah (Ayub 2:7-9)

Bagaimana cara mengatasi ketakutan?

1. Percaya, Tuhan Sumber jawaban dari persoalan (Mazmur 34: 5).

2. Percaya, Tuhan pasti beserta dengan kita (Mazmur 23: 4).

3. Percaya, Tuhan pasti punya rencana indah (Yeremia 29: 11).

4. Percaya, PertolonganNya sangat terbukti (Mazmur 46: 2-4).


ALIRAN KUASA MENJAMAH ANAKKU

Aliran Kuasa Menjamah Anakku

Sumber Kesaksian : Ibu Sri

CBNI – Ibu Sri adalah seorang pembantu rumah tangga yang mempunyai seorang anak perempuan. Anak semata wayangnya ini mengalami sakit bengkak di leher semenjak kelahirannya. Tentu saja hal ini sangat menyusahkan hatinya.

1. Waktu dilahirkan anak saya ini diperiksa oleh bidannya. Bidan melihat ada kelainan di bawah dagunya seperti lubang sebesar jarum. Semakin lama lubang ini semakin tumbuh dan mengeluarkan bau. Lama keadaan ini tidak lagi saya perhatikan, saya pikir sakit ini akan sembuh sendiri kalau anak saya besar nanti. Tapi setelah anak saya berumur dua tahun, di leher anak saya ada bengkak sebesar bola kasti.

2. Karena tidak mampu pergi ke dokter spesialis, anak ini saya bawa ke dokter puskesmas. Kata dokter anak saya ini harus dioperasi. Tapi saya jadi bingung karena saya ini dari keluarga ekonomi rendah. Saya hanya bisa pasrah dengan semua ini.

Hampir setiap hari ibu Sri berjalan kaki mencari kesembuhan bagi anak yang dikasihinya. Tetapi usahanya ini tidak berhasil. Walau demikian setiap hari ibu Sri selalu berdoa memohon kesembuhan bagi anaknya.

3. Satu malam saya menyetel TV. Waktu itu saya menonton pembawa acara Solusi memandu penonton untuk beriman. Penonton yang punya masalah dan problem apa saja diminta untuk mengangkat tangan. Waktu itu saya mengangkat tangan dan saya imani dalam doa. Saya juga meminta ampun jika selama ini saya merasa penderitaan ini akibat saya jauh dari Tuhan. Saya sudah lama meninggalkan Tuhan, jadi saya merasa ini hukuman bagi saya. Akhirnya saya berdoa minta ampun dulu untuk semua itu.

4. Tangan kiri saya saya pegangkan ke bagian bengkak anak saya sedangkan tangan kanan saya angkat ke televisi. Saya berdoa memohon pada Tuhan karena saya tidak punya uang untuk operasi. Sambil saya minta ampun saya imani terus doa saya. Saya imani doa saya di dalam nama Tuhan Yesus, akhirnya amin.

Beberapa hari kemudian saya melihat bengkak di leher anak saya mengempes terus. Padahal sebelumnya bengkak itu seperti mau pecah. Saya sampai ketakutan sebelumnya. Kalau nanti Tuhan ambil anak saya ini bagaimana jadinya?, saya pasti tidak tahan. Heran sekali tidak sampai satu minggu setelah berdoa, bengkak anak saya langsung kempes. Saya hanya bisa

menguicap syukur pada Tuhan, benar-benar mengucap syukur sampai-sampai saya ingin menelpon ke Solusi.

5. Puji Tuhan saya bersyukur untuk semua ini. Ini berarti saya masih harus bersama-sama dengan suami saya karena selama ini suami saya belum datang pada Tuhan dan saya ingin meninggalkan dia. Tapi dengan kejadian ini saya belajar bahwa dosa sebesar apapun Tuhan akan ampuni kalau kita minta ampun.

“Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu. Sebab mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada permohonan mereka yang minta tolong, tetapi wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat.” (1 Petrus 3:10,12)

From: CBNInews